Illustrasi berhubungan seks (Pexel.com/Valeria Boltneva)
Dilansir dari Norton Healthcare, beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan munculnya honeymoon cystitis antara lain aktivitas seksual yang dapat mendorong bakteri dari area genital atau anus ke uretra, kemudian naik ke kandung kemih dan kondisi ini disebut post-coital cystitis.
Selain bakteri yang berpindah selama hubungan seksual, ada beberapa faktor risiko lain yang juga bisa membuat honeymoon cystitis lebih mudah menyerang. Misalnya, kebersihan area genital yang kurang terjaga bisa jadi ladang subur bagi bakteri berkembang biak. Penggunaan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung bahan iritan juga berpotensi memicu peradangan dan infeksi, lho.
Dikutip dari Mayo Clinic, anatomi saluran kemih perempuan yang lebih pendek merupakan faktor utama kenapa perempuan lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih, termasuk honeymoon cystitis. Jadi, bakteri tidak perlu menempuh jarak jauh untuk sampai ke kandung kemih dan menyebabkan peradangan.
Selain itu, kebiasaan seperti nggak buang air kecil setelah berhubungan seksual juga bisa meningkatkan risiko infeksi karena bakteri tidak segera terbuang. Menggunakan kontrasepsi tertentu, seperti diafragma, bahkan dapat meningkatkan risiko karena bisa menekan jaringan di sekitar uretra sehingga aliran urin agak terhambat dan bakteri bisa berkembang lebih mudah.
Jadi, menjaga kebersihan, pola hidup sehat, dan mengenali faktor risiko ini penting banget supaya momen indah bersama pasangan tetap nyaman dan bebas gangguan.