ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/freepik)
Dilansir dari Cleveland Clinic, dokter biasanya menyarankan HSG kalau dicurigai ada masalah pada saluran tuba, misalnya saat Mama dan pasangan sudah lama mencoba punya momongan tapi belum berhasil, atau setelah prosedur inseminasi tidak menunjukkan hasil. Lewat HSG, dokter bisa tahu apakah saluran tuba tersumbat atau tidak, yang sering jadi penyebab sulit hamil.
Sementara itu, dikutip dari ReproductiveFacts SIS biasanya dilakukan kalau dokter menduga ada masalah di dalam rahim, seperti pendarahan nggak normal, keguguran berulang, atau gangguan pada tempat menempelnya embrio. Pemeriksaan ini membantu dokter melihat bentuk rahim dengan lebih jelas. Dalam banyak kasus, Ma, HSG dan SIS sering dilakukan saling melengkapi. HSG membantu melihat kondisi saluran tuba, sedangkan SIS memeriksa bagian dalam rahim. Dengan begitu, dokter bisa memahami penyebab kesulitan hamil Mama secara lebih menyeluruh dan menentukan langkah terbaik untuk program kehamilan Mama.
Nah, itu dia, Ma, penjelasan tentang HSG dan SIS yang bisa bantu melancarkan program hamil. Dengan memahami kedua pemeriksaan ini, Mama jadi lebih siap dan tahu apa yang dibutuhkan tubuh sebelum memulai langkah menuju kehamilan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa menentukan pemeriksaan yang paling tepat, ya, Ma!