Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Kesalahan Intermittent Fasting untuk Perempuan yang Sedang Program Hamil

pexels-matilda-wormwood-7485100.jpg
Ilustrasi orang diet (pexels.com/Matilda Wormwood)
Intinya sih...
  • Makan berlebihan saat waktu makan dapat mengganggu kesuburan Mama
  • Kurang minum air saat intermittent fasting bisa ganggu kesuburan Mama
  • Terlalu membatasi kalori saat intermittent fasting bisa hambat usaha promil Mama
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Program hamil atau promil sering menjadi perjalanan yang penuh harapan dan perjuangan bagi banyak Mama. Selain perhatian pada kesehatan tubuh secara umum, pola makan juga jadi kunci penting agar proses promil berjalan lancar. Salah satu metode diet yang sedang populer adalah intermittent fasting, di mana makan dibatasi dalam jangka waktu tertentu.

Namun, meskipun banyak yang mencoba intermittent fasting untuk menurunkan berat badan atau memperbaiki kesehatan, ada kemungkinan Mama melakukan beberapa kesalahan dalam menjalankannya. Kesalahan ini bisa berdampak pada kesuburan dan keberhasilan program hamil lho, Ma.

Popmama.com sudah merangkum mengenai hal-hal yang harus Mama perhatikan agar diet dapat membantu, bukan malah menghambat usaha promil. Yuk, simak bersama Ma!

1. Makan berlebihan saat waktu makan

ilustrasi makan berlebihan (freepik.com/studioredcup)
ilustrasi makan berlebihan (freepik.com/studioredcup)

Saat menjalani intermittent fasting, banyak Mama yang mengira boleh makan sebanyak-banyaknya ketika waktu makan tiba. Padahal, kebiasaan makan berlebihan saat waktu makan tiba justru dapat mengacaukan manfaat diet ini, terutama bagi Mama yang sedang menjalani program hamil (promil). Jika Mama terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan produk olahan, bukan hanya berat badan yang jadi sulit terkendali, tapi juga keseimbangan nutrisi yang penting untuk kesuburan bisa terganggu.

Mengonsumsi kalori berlebihan dalam waktu singkat dapat memicu lonjakan gula darah dan gangguan hormon, yang berpotensi menurunkan kualitas sel telur dan hormon reproduksi. Padahal, diet yang tepat seharusnya mendukung tubuh untuk lebih siap menerima kehamilan, bukan membuatnya stres. Jadi, saat waktu makan tiba, lebih baik Mama memilih makanan bernutrisi seimbang, kaya protein, serat, vitamin, dan mineral agar promil berjalan optimal.

2. Kurang minum air saat intermittent fasting, bisa ganggu kesuburan Mama

ilustrasi minum air (pexels.com/adrienn)
ilustrasi minum air (pexels.com/adrienn)

Saat menjalani intermittent fasting, seringkali Mama lupa untuk menjaga asupan cairan dengan cukup. Padahal, minum air yang cukup sangat penting agar tubuh tetap terhidrasi dan fungsi organ bekerja optimal, terutama bagi Mama yang sedang menjalani program hamil (promil). Kekurangan cairan bisa membuat tubuh salah mengartikan sinyal rasa haus sebagai lapar, sehingga Mama jadi mudah tergoda makan berlebihan saat jendela makan tiba.

Idealnya, Mama perlu mengonsumsi sekitar dua liter air setiap hari agar tubuh selalu terhidrasi dengan baik. Selain itu, memilih camilan sehat yang mengandung banyak air seperti mentimun, semangka, atau jeruk juga bisa membantu memenuhi kebutuhan cairan sekaligus memberikan vitamin dan serat yang baik untuk kesuburan.

3. Terlalu membatasi kalori saat intermittent fasting bisa hambat usaha promil Mama

ilustrasi menghitung kalori (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi menghitung kalori (freepik.com/rawpixel.com)

Mengurangi asupan kalori secara ekstrem memang kerap dianggap cara cepat menurunkan berat badan, tapi bagi Mama yang sedang menjalani program hamil, hal ini justru berisiko. Kalori yang terlalu rendah bisa menyebabkan penurunan massa otot dan kepadatan tulang, sehingga tubuh mudah merasa lemas dan tidak bertenaga. Kondisi ini tentu mengganggu kesiapan tubuh untuk menyambut kehamilan.

Sebaiknya, lakukan perubahan pola makan secara bertahap dengan memastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi, terutama asupan protein, vitamin, dan mineral penting. Tubuh yang sehat dan cukup gizi jauh lebih mendukung kesuburan serta membantu promil berjalan lancar.

4. Jangan terlalu kaku menjalani aturan intermittent fasting

Intermitten fasting (Freepik : pvproductions)
Intermitten fasting (Freepik : pvproductions)

Intermittent fasting bukan soal patuh ketat pada jadwal makan dan puasa saja. Banyak Mama yang merasa terbebani karena terlalu fokus pada angka jam tanpa mengikuti kebutuhan tubuhnya. IF yang ideal harus terasa sebagai bagian alami dari rutinitas harian, bukan sekadar aturan kaku yang bikin stres.

Dengarkan sinyal tubuh, perhatikan kualitas makanan yang Mama konsumsi, dan jangan sampai hanya terpaku pada hitungan jam. Pola makan yang fleksibel dan seimbang akan membuat Mama lebih mudah mempertahankan IF dalam jangka panjang, sekaligus mendukung kesehatan dan kesuburan.

5. Hindari olahraga yang terlalu berat

ilustrasi olahraga berat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi olahraga berat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berolahraga saat perut kosong memang boleh dilakukan, apalagi saat menjalani intermittent fasting. Namun, Mama perlu waspada agar nggak melakukan latihan yang terlalu berat atau intens karena tubuh tetap membutuhkan energi yang cukup untuk menjaga stamina dan fungsi organ. Olahraga berat tanpa asupan energi yang memadai bisa membuat Mama cepat lelah, pusing, atau bahkan berisiko cedera.

Jika Mama ingin melakukan aktivitas fisik yang intens, sebaiknya jadwalkan olahraga tersebut berdekatan dengan waktu makan. Dengan begitu, tubuh segera mendapatkan bahan bakar yang diperlukan untuk beraktivitas, sekaligus mempercepat pemulihan setelah olahraga.

6. Tidur yang Kurang bisa hambat keberhasilan intermittent fasting dan promil

ilustrasi wanita begadang (freepik.com/freepik)
ilustrasi wanita begadang (freepik.com/freepik)

Mengabaikan kualitas tidur saat menjalani intermittent fasting ternyata bisa berdampak besar pada tubuh Mama. Kurang tidur akan meningkatkan hormon lapar, yaitu ghrelin, sehingga Mama akan merasa lebih cepat lapar dan puasa menjadi terasa lebih berat. Kondisi ini pun bisa mengganggu keseimbangan hormon yang penting untuk program hamil.

Agar tubuh bisa beradaptasi dengan baik dan hasil IF lebih optimal, idealnya Mama tidur minimal tujuh jam setiap malam. Tidur cukup membantu menjaga energi, mood, dan kesehatan reproduksi Mama tetap prima.

7. Batasi konsumsi kopi dan soda agar promil mama lebih lancar

ilustrasi minum kopi (pexels.com/Kevin Malik)
ilustrasi minum kopi (pexels.com/Kevin Malik)

Kopi dan soda memang sering jadi pilihan minuman favorit, apalagi saat menjalani intermittent fasting. Namun, Mama perlu membatasi konsumsinya agar program hamil berjalan lebih optimal. Minuman berkafein seperti kopi dapat membantu mengatasi rasa lapar, tapi jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan gangguan tidur dan kecemasan yang berpengaruh negatif pada kesuburan.

Sedangkan soda mengandung gula dan bahan tambahan yang nggak sehat jika sering dikonsumsi, bisa memicu peradangan dan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Oleh karena itu, sebisa mungkin batasi minum kopi dan soda, ganti dengan air putih, infused water, atau teh herbal yang lebih ramah bagi tubuh dan mendukung kesehatan reproduksi Mama.

Menjalani intermittent fasting saat promil memang menantang, tapi dengan menghindari kesalahan umum yang sudah dijabarkan, Mama bisa mendapatkan manfaat yang optimal. Ingat untuk selalu dengarkan tubuh, jaga asupan nutrisi, dan kelola pola hidup dengan seimbang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Berencana Memiliki Anak Kedua, Asmirandah Akui Siap Jalani Promil

05 Des 2025, 14:55 WIBPregnancy