Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Apakah Intermittent Fasting Bisa Mempercepat Kehamilan .jpg
Freepik.com/freepik

Intinya sih...

  • Intermittent fasting adalah metode mengatur jadwal makan dan puasa dalam jangka waktu tertentu, populer untuk menurunkan berat badan dan memperbaiki kesehatan.

  • Puasa intermiten memiliki manfaat kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, namun penelitian pada hewan menunjukkan dampak negatif pada kesuburan setelah pola makan normal.

  • Jika tertarik mencoba puasa intermiten saat program hamil, pastikan asupan nutrisi lengkap, kalori cukup, dan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar aman sesuai kondisi kesehatan individu.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama mungkin pernah mendengar tren diet intermittent fasting (IF), pola makan dengan membatasi jam konsumsi dan menyisipkan periode puasa ringan dalam sehari. 

Banyak orang mengikuti metode ini untuk menurunkan berat badan, meningkatkan energi, atau memperbaiki kesehatan secara umum. Tapi, bagaimana dengan kehamilan? Apakah metode ini juga bisa mendukung pasangan yang sedang berikhtiar punya momongan?

Dalam konteks program hamil, pertanyaan ini penting karena tubuh Mama dan Papa perlu kondisi yang optimal agar pembuahan terjadi dengan baik. 

Jadi, sebelum Mama ikut tren puasa intermittent fasting saat promil, kita bahas faktanya terlebih dahulu, ya. 

Simak selengkapnya informasi dari Popmama.com mengenai apakah intermittent fasting bisa mempercepat program hamil berikut ini. 

1. Apa itu puasa intermiten dan bagaimana praktiknya?

Freepik.com/freepik

Intermittent fasting adalah metode yang mengatur kapan seseorang makan dan kapan ia berpuasa dalam jangka waktu tertentu, misalnya makan hanya dalam jendela 8 jam dan berpuasa selama 16 jam sehari. 

Pola ini semakin populer karena dianggap praktis dan fleksibel dibanding diet tradisional. Banyak orang yang mengadopsinya untuk menurunkan berat badan, memperbaiki metabolisme, dan meningkatkan kesehatan secara umum.

Untuk program kehamilan, penting bagi Mama memahami bahwa puasa intermiten bukan sekadar soal menahan makan. 

Tubuh butuh asupan nutrisi yang cukup, hormon reproduksi perlu kondisi stabil, dan mekanisme ovulasi tetap harus mendapat dukungan dari gaya hidup sehat.

2. Manfaat dan potensi risiko intermittent fasting

Freepik.com/freepik

Penelitian yang ada menunjukkan bahwa, puasa intermiten memang punya manfaat kesehatan, seperti menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol, dan membantu mengelola berat badan. Namun dalam hal kesuburan, termasuk kehamilan, bukti masih sangat terbatas.

Beberapa studi pada hewan menunjukkan bahwa, periode puasa bisa berdampak negatif pada kualitas telur ataupun sperma setelah pola makan kembali normal. 

Ini mengingatkan kita bahwa, perubahan drastis dalam asupan makanan dan jadwal makan bisa mempengaruhi hormon reproduksi dan siklus ovulasi. Bagi manusia, efeknya belum sepenuhnya jelas, sehingga perlu hati-hati sebelum mengadopsi metode ini untuk tujuan kehamilan.

3. Tips menerapkan intermittent fasting saat program hamil

Freepik.com/pvproductions

Jika Mama tertarik untuk mencoba puasa intermiten selama promil, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. 

  • Pertama, pastikan asupan nutrisi tetap lengkap, termasuk protein cukup, vitamin, mineral, dan asam folat yang sangat penting untuk kehamilan. 

  • Kedua, jangan biarkan asupan kalori jadi terlalu rendah karena hal itu bisa mengganggu ovulasi atau hormonal. 

  • Ketiga, evaluasi bersama dokter atau ahli gizi agar pola makan dan puasa yang Mama jalani aman sesuai kondisi kesehatan individu.

Itulah jawaban mengenai apakah intermittent fasting bisa mempercepat program hamil. 

Jangan lupa bahwa, kehamilan dipengaruhi banyak faktor, mulai dari usia, kondisi tubuh, gaya hidup, hingga kualitas sperma ataupun sel telur. 

Jadi, puasa intermiten bukan jaminan instan untuk hamil, tetapi bisa jadi bagian dari gaya hidup sehat jika dilakukan dengan pertimbangan matang.

Editorial Team