Seiring bertambahnya usia, rasa sakit dan nyeri di tubuh seakan berlipat ganda. Namun, tidak hanya dipengaruhi oleh pertambahan usia, perasaan tidak nyaman tersebut juga dapat terjadi secara naik turun dalam siklus yang teratur setiap bulan.
Hal itulah yang membuat sebagian orang-orang mempercayai bahwa sakit dan nyeri yang dirasakan lebih besar dipengaruhi oleh siklus menstruasi alih-alih pertambahan usia. Akan tetapi, apabila tidak mengalami siklus menstruasi, apakah menstruasi dapat tetap disalahkan?
Pertanyaan tersebut kemudian memunculkan faktor lain sebagai penyebab dari sakit dan nyeri yang dirasakan secara berkala, yaitu ovulasi. Kemunculan faktor ini disertai penggunaan pereda nyeri pada tanggal yang sama setiap bulannya sebagai indikasi.
Untuk menjawabnya lebih jelas, Popmama.com telah merangkum informasinya di bawah ini. Simak untuk mengetahui kebenaran atas ovulasi membuat punggung sakit, ya, Ma!
