Kehamilan bisa menjadi proses yang rumit, tetapi ini dimulai dengan sesuatu yang relatif sederhana yaitu ovulasi.
Setiap bulan, ovarium melepaskan sel telur yang matang ke dalam tuba falopi, di mana ia akan hidup selama 12 hingga 24 jam. Untuk memastikan bahwa sperma siap dan menunggu sel telur selama waktu yang sempit ini, dokter menganjurkan agar pasangan berhubungan seks menjelang ovulasi. Triknya tentu saja menentukan kapan telur itu akan dilepaskan.
Sejak tahun 1855, dokter telah mengetahui bahwa lendir serviks berubah selama ovulasi dan akhirnya mereka mulai merekomendasikan agar pasien melacaknya untuk mengukur perubahan dalam siklus atau menentukan masa subur.
Apakah perubahan lendir serviks benar-benar ampuh untuk menentukan masa subur? Yuk, simak jawabannya pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.