Benarkah Mikroba dalam Air Mani Bisa Memengaruhi Kesuburan Laki-Laki?

Kesuburan laki-laki tidak hanya ditentukan oleh jumlah sperma, tetapi juga oleh kualitas dan motilitasnya. Dilansir dari IDN Times, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports mengungkapkan bahwa mikroba tertentu dalam air mani dapat memengaruhi kesuburan laki-laki.
Penelitian ini melibatkan 73 laki-laki dengan berbagai kondisi reproduksi. Hasilnya menunjukkan bahwa laki-laki dengan jumlah bakteri Lactobacillus iners (L. iners) yang tinggi memiliki motilitas sperma yang lebih rendah, yang mengurangi peluang pembuahan. Selain itu, ditemukan pula hubungan antara keberadaan bakteri Pseudomonas tertentu dengan kualitas sperma yang abnormal.
Dengan temuan ini, para peneliti menyarankan pentingnya menjaga keseimbangan mikrobioma dalam air mani untuk mendukung kesehatan reproduksi laki-laki. Berikut Popmama.com telah mengulas studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports pada Januari 2024 tentang mikroba dalam air mani yang bisa memengaruhi kesuburan laki-laki.
1. Apa peran Lactobacillus iners dalam menurunkan motilitas sperma?

Dilansir dari IDN Times, L. iners biasanya ditemukan dalam mikrobioma vagina dan berperan menjaga keseimbangan lingkungan di sana. Namun, bakteri ini juga ditemukan dalam air mani laki-laki, terutama pada mereka dengan motilitas sperma yang rendah.
Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki dengan kadar L. iners yang tinggi dalam air mani memiliki sperma yang lebih sulit bergerak menuju sel telur. Kondisi ini dapat menjadi salah satu penyebab utama infertilitas pada laki-laki, yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam pengobatan reproduksi.
2. Bagaimana Pseudomonas memengaruhi kesehatan sperma?

Selain L. iners, bakteri dari genus Pseudomonas juga memainkan peran penting dalam kualitas sperma. Dilansir dari IDN Times, laki-laki dengan air mani abnormal memiliki tingkat bakteri Pseudomonas stutzeri dan Pseudomonas fluorescens yang lebih tinggi, sementara kadar Pseudomonas putida lebih rendah dibandingkan laki-laki dengan air mani normal.
Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan lingkungan yang kurang mendukung bagi sperma untuk bergerak dan membuahi sel telur. Penemuan ini membuka peluang baru untuk mengembangkan pengobatan infertilitas berdasarkan pengelolaan mikrobioma dalam air mani.
3. Implikasi penelitian terhadap penanganan infertilitas laki-laki

Dilansir dari IDN Times, hasil penelitian ini menegaskan pentingnya mikrobioma sebagai faktor dalam kesehatan reproduksi laki-laki. Para dokter dan ahli kini dapat mempertimbangkan analisis mikrobioma air mani sebagai bagian dari evaluasi masalah kesuburan.
Dengan pendekatan ini, pasien dapat menerima pengobatan yang lebih personal, seperti terapi yang bertujuan untuk menyeimbangkan mikrobioma air mani. Strategi ini berpotensi meningkatkan kualitas sperma dan memperbesar peluang kehamilan bagi pasangan yang sedang berusaha memiliki anak.
Itu dia, studi tentang mikroba dalam air mani yang bisa memengaruhi kesuburan laki-laki. Memahami peran mikrobioma dalam air mani memberikan harapan baru bagi laki-laki yang menghadapi tantangan infertilitas.



















