Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Cara Menghitung Masa Subur Laki-Laki, Ini Kata Dokter!
Freepik

Intinya sih...

  • Laki-laki tidak memiliki siklus masa subur seperti perempuan

  • Gunakan rumus jeda ejakulasi 2–3 hari untuk meningkatkan kualitas sperma

  • Pahami siklus produksi sperma yang memakan waktu sekitar 74 hari atau sekitar 2,5–3 bulan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mama mungkin sering mendengar tentang masa subur perempuan yang bisa dihitung lewat kalender ovulasi atau aplikasi kesuburan. Tapi bagaimana dengan laki-laki? Apakah laki-laki juga punya masa subur tertentu yang bisa dihitung?

Dilansir dari video YouTube Saddam Ismail, dr. Saddam Ismail, MARS menjelaskan bahwa laki-laki tidak memiliki “masa subur” dalam pengertian yang sama seperti perempuan.

Namun, ada cara untuk mengetahui kapan sperma berada dalam kondisi terbaik agar peluang kehamilan meningkat.

Yuk, simak penjelasan mengenai cara menghitung masa subur laki-laki berdasarkan penjelasan dari dokter Saddam yang telah Popmama.com rangkum berikut ini!

1. Laki-laki tidak punya siklus masa subur seperti perempuan

Freepik/halayalex

Menurut penjelasan dokter Saddam, laki-laki tidak memiliki siklus kesuburan bulanan seperti perempuan.

“Secara biologis, laki-laki itu tidak memiliki jendela subur atau siklus kesuburan bulanan seperti perempuan," jelas doketer Saddam

Selain itu, sistem reproduksi laki-laki bekerja secara terus-menerus dan menghasilkan jutaan sel sperma baru setiap harinya.

Seperti yang dikatakan oleh dokter Saddam, "Pada laki-laki, sistem reproduksinya ini bekerja secara continuous atau terus-menerus, ya."

Artinya, laki-laki selalu bisa membuahi, tetapi kualitas sperma yang bisa naik dan turun tergantung kondisi tubuh dan gaya hidup. Jadi, fokusnya bukan mencari tanggal subur, melainkan kondisi sperma terbaik.

2. Gunakan rumus jeda ejakulasi 2–3 hari

Freepik

Menurut dr. Saddam, satu-satunya perhitungan yang relevan adalah periode abstinensia, yaitu jarak waktu antara ejakulasi terakhir dan berikutnya sebelum berhubungan di masa subur istri.

“Waktu emas atau periode abstinensia yang direkomendasikan adalah 2 sampai 3 hari,” ujar dokter Saddam.

Jika terlalu lama tidak ejakulasi lebih dari 5–7 hari, sperma bisa “tua”, bergerak lambat, dan berisiko mengalami kerusakan DNA. Namun, jika terlalu cepat atau kurang dari 24 jam, jumlah sperma belum optimal meski kualitasnya bagus.

Jadi, idealnya beri jeda 2–3 hari agar tubuh punya waktu cukup untuk menghasilkan sperma segar dan berkualitas tinggi, Ma.

3. Pahami siklus produksi sperma

Freepik

Selain menghitung jeda waktu, penting juga memahami siklus pembentukan sperma itu sendiri. Dokter Saddam menjelaskan, proses pembentukan satu sel sperma hingga matang memakan waktu sekitar 74 hari atau sekitar 2,5–3 bulan.

“Artinya, kualitas sperma yang kamu keluarkan hari ini adalah cerminan dari gaya hidupmu 3 bulan yang lalu,” ungkapnya.

Jika 3 bulan sebelumnya sering begadang, makan tidak sehat, atau merokok, makal hasil sperma hari ini bisa jadi kurang maksimal.

Sebaliknya, jika menjaga pola makan, cukup tidur, dan olahraga teratur selama tiga bulan berturut-turut bisa meningkatkan kualitas sperma secara signifikan.

Jadi, jika Mama dan Papa sedang program hamil, penting bagi Papa untuk mulai menerapkan pola hidup sehat setidaknya 3 bulan sebelumnya.

Cara menghitung masa subur laki-laki ternyata berbeda dengan perempuan. Masa subur laki-laki bukan ditentukan oleh tanggal tertentu, melainkan oleh kondisi sperma yang sedang berada pada kualitas terbaik.

Dengan memahami jeda waktu ejakulasi atau abstinensia dan menjaga gaya hidup sehat selama tiga bulan, laki-laki bisa mencapai masa subur yang optimal untuk program hamil

Editorial Team