Kapan Masa Subur Laki-Laki? Cari Tahu Fakta Selengkapnya!

- Laki-laki bisa menghasilkan sperma sepanjang tahun, tapi kualitasnya tidak sama
- Puncak kesuburan biasanya pagi hari
- Frekuensi hubungan juga penting untuk diperhatikan
Selama ini, topik masa subur lebih sering dikaitkan dengan perempuan. Padahal, kesuburan laki-laki juga memainkan peran besar dalam keberhasilan program hamil.
Banyak pasangan fokus menghitung masa ovulasi Mama, tapi lupa bahwa tubuh Papa juga punya ritme tersendiri yang memengaruhi kualitas sperma.
Meski laki-laki secara teori bisa menghasilkan sperma setiap hari, bukan berarti kesuburannya selalu stabil. Ada waktu-waktu tertentu di mana kualitas, jumlah, dan kekuatan sperma berada pada puncaknya.
Khusus buat Papa yang sedang mendambakan kehadiran buah hati, memahami hal ini bisa jadi langkah awal penting untuk meningkatkan peluang kehamilan.
Simak selengkapnya informasi dari Popmama.com mengenai kapan masa subur laki-laki berikut ini.
1. Laki-laki bisa menghasilkan sperma sepanjang tahun, tapi kualitasnya tidak sama

Berbeda dari perempuan yang memiliki siklus ovulasi bulanan, laki-laki memproduksi sperma secara terus-menerus sepanjang tahun.
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) berlangsung sekitar 64–72 hari, dan tubuh memperbarui stok sperma setiap harinya.
Namun, ini tidak berarti kesuburan laki-laki konstan sepanjang waktu. Kondisi tubuh, kesehatan, pola makan, stres, jam tidur, hingga gaya hidup bisa membuat kualitas sperma naik turun.
Artinya, walaupun secara biologis laki-laki tetap subur, ada hari-hari di mana sperma dalam kondisi terbaik atau sebaliknya, kurang optimal untuk pembuahan.
2. Puncak kesuburan biasanya pagi hari

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, kualitas sperma laki-laki cenderung lebih baik di pagi hari, Ma.
Pada waktu tersebut, kadar hormon testosteron, hormon penting untuk produksi sperma berada pada titik tertinggi setelah tubuh beristirahat semalaman.
Selain itu, kondisi tubuh yang lebih segar dan rileks setelah tidur bisa meningkatkan fungsi hormon reproduksi. Itulah kenapa, banyak ahli menyarankan untuk untuk melakukan hubungan seksual di pagi hari saat sedang promil.
3. Frekuensi hubungan juga berpengaruh pada kualitas sperma

Faktanya, Ma, laki-laki tetap perlu ejakulasi secara rutin untuk menjaga kualitas sperma.
Jika terlalu lama tidak ejakulasi, kualitas sperma bisa menurun karena sperma lama menumpuk. Sebaliknya, ejakulasi terlalu sering dalam sehari juga bisa menurunkan jumlah sperma yang keluar.
Biasanya, frekuensi ideal saat program hamil adalah 2–3 kali per minggu, atau setiap 2 hari sekali.
Hal tersebut membantu menjaga sperma agar kualitasnya tetap terjaga, sekaligus memberikan waktu tubuh untuk memproduksi simpanan sperma baru yang sehat.
Itulah fakta mengenai kapan masa subur laki-laki. Dengan mengetahui hal ini, semoga Papa dan Mama dapat merencanakan kehamilan lebih optimal lagi, ya.



















