Pexels.com/MartProduction
Pengaruh kista pada kesehatan jangka panjang dan kemampuan untuk bisa hamil tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis dan ukuran kista, usia, dan kesuburan seorang perempuan secara keseluruhan.
Kista fungsional biasanya tidak mempengaruhi kesuburan, kecuali jika ukurannya sangat besar.
Sayangnya, perempuan yang memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS) lebih tinggi mengalami tantangan kesuburan.
Endometrioma juga dapat mempengaruhi kemampuan untuk hamil. Sebab kondisi ini dapat mengubah anatomi panggul dan menyebabkan peradangan dan bekas luka sehingga memerlukan perawatan.
Biasanya dokter menyerankan untuk melakukan operasi laparoskopi jika seorang perempuan mencoba untuk merencanakan kehamilan. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan rahim dan ovarium.
Perawatan terbaik tergantung pada jenis dan ukuran kista, tetapi perlu melakukan pemantauan secara rutin misalnya dengan pil KB untuk membantu memperlambat pertumbuhan atau melakukan pembedahan.
Jika kista sangat besar serta terlihat mengkhawatirkan pada hasil pemeriksaan USG dan pengobatannya pun tidak menunjukkan progres, mungkin perlu dilakukan prosedur pengangkatan kista melalui jalan operasi.
Dalam kasus yang ekstrim, dokter akan merekomendasikan pengangkatan seluruh ovarium, atau jika kista bersifat kanker maka akan dilakukan pengangkatan rahim, ovarium, dan saluran tuba.
Jika kemungkinan terburuk ini terjadi, jangan khawatir karena zaman sekarang teknologi kesehatan sudah semakin canggih dan ada berbagai jalan alternatif yang bisa Mama lakukan untuk bisa hamil meski memiliki kista dan menjalani operasi.
Misalnya dengan melakukan egg freezing yakni melakukan proses pembekuan sel telur yang diambil dari ovarium dan selanjutnya dibekukan sebelum prosedur operasi.
Diskusikan hal ini dengan dokter mengenai program kehamilan yang bisa Mama jalani seperti program bayi tabung.
Demikian informasi mengenai 5 fakta kista ovarium yang menyebabkan perempuan susah hamil, semoga informasi ini dapat membantu ya, Ma!
Baca juga :