Kondisi psikologis terbukti berkaitan erat dengan fungsi hormonal dan kesuburan, baik pada wanita maupun pria.
“Kesehatan mental memegang peranan besar dalam keberhasilan program hamil. Saat kondisi psikologis Ibu stabil, peluang untuk hamil cenderung lebih tinggi, dan kehamilan pun bisa berjalan lebih sehat,” kata Dokter Windy Cahya Setya Putrianti, MARS, dari JWCC Asih.
Sebab faktanya, masalah kesehatan seperti stres kronis dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi seperti luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH), yang sangat penting dalam proses ovulasi dan spermatogenesis.
Menurut dr. Windy, wanita yang mengalami stres tinggi memiliki kemungkinan hamil yang lebih rendah karena stres dapat mengganggu keseimbangan hormon dan siklus ovulasi. Tak hanya berdampak pada proses kehamilan, stres yang tidak dikelola dengan baik juga bisa meningkatkan risiko komplikasi saat persalinan.
“Karena sebenarnya, Ibu yang siap secara mental akan lebih mampu menghadapi berbagai perubahan fisik dan emosional selama kehamilan. Kesehatan mental yang baik juga dapat menurunkan risiko komplikasi seperti preeklamsia, depresi prenatal, hingga gangguan kecemasan saat menghadapi persalinan nantinya,” jelas dr. Windy.