Ini Ragam Program Hamil setelah Keguguran yang Bisa Dicoba!

Coba hamil kembali setelah keguguran dengan berbagai program kehamilan ini

17 Januari 2022

Ini Ragam Program Hamil setelah Keguguran Bisa Dicoba
Freepik.com/freepik

Kembali merencanakan hamil setelah mengalami keguguran bukanlah pekara mudah. Bisa saja Mama menjadi traumatis untuk mencoba hamil kembali, alhasil penyembuhan menjadi terhambat.

Intinya Mama dan Papa harus siap secara fisik dan mental sehingga kuat untuk merencanakan kehamilan kembali.

Jika Mama dan Papa sudah siap untuk merencanakan kehamilan lagi, Mama dan Papa dapat mencoba beragam program hamil setelah keguguran.

Nah, kira-kira apa saja ya program hamilnya? Berikut Popmama.com rangkum ragam program hamil setelah keguguran untuk Mama. Yuk, kita simak bersama!

Waktu yang Tepat untuk Program Hamil setelah Keguguran

Waktu Tepat Program Hamil setelah Keguguran
Freepik.com/yanalya

Secara medis, tubuh mama sudah kembali berovulasi sekitar dua minggu setelah keguguran. Namun, biasanya Mama akan disarankan oleh dokter untuk merencanakan kembali kehamilan setelah 6 bulan hingga 1 tahun pasca keguguran.

Hal tersebut dilakukan karena Mama dan Papa yang baru saja mengalami keguguran membutuhkan waktu untuk menyiapkan diri, bukan hanya secara fisik saja, melainkan juga secara mental. 

Pemeriksaan untuk Menentukan Program Hamil setelah Keguguran

Pemeriksaan Menentukan Program Hamil setelah Keguguran
Freepik.com/freepik

Apabila Mama dan Papa sudah merasa siap untuk kembali hamil, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum memutuskan program kehamilan apa yang akan dijalani. Terutama jika Mama sudah mengalami keguguran hingga dua kali berturur-turut.

Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan yang akan Mama lalui:

  • Tes darah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan masalah yang berkaitan dengan hormon atau sistem kekebalan mama. Selain itu, tes darah juga bisa dilakukan untuk pemeriksaan TORCH.

Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah Mama mengidap infeksi yang dapat membahayakan kehamilan, seperti toksoplasmosis, infeksi HIV, rubella, cytomegalovirus, atau campak.

  • Tes kromosom

Mama dan Papa juga mungkin akan disarankan melakukan tes kromosom, ini dilakukan untuk mencari tahu apakah ada kelainan yang dapat menjadi alasan terjadinya keguguran.

Selain itu, ada beberapa pemeriksaan lain seperti USG, histeroskopi, atau MRI. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi masalah pada bentuk rahim, tuba falopi, maupun ovarium yang bisa menyebabkan terjadinya keguguran.

Editors' Pick

Ragam Program Hamil setelah Keguguran

Ragam Program Hamil setelah Keguguran
Freepik.com/prostooleh

Dokter akan melihat hasil pemeriksaan kesehatan yang Mama lakukan sebelumnya. Hasil tersebut penting bagi dokter untuk merekomendasikan program hamil apa yang cocok untuk kamu dan pasangan lakukan.

Apabila pada pemeriksaan ditemukan kondisi yang diduga sebagai penyebab keguguran, Mama dan Papa mungkin perlu menjalani beberapa pengobatan yang diputuskan oleh dokter sesuai dengan kondisi yang diderita. Setelah kondisi tersebut tertangani, barulah program hamil bisa dilakukan.

Umumnya, berikut adalah jenis program hamil setelah keguguran yang bisa Mama dan Papa lakukan:

1. Program hamil alami

1. Program hamil alami
Freepik.com/racool_studio

Program ini dapat dilakukan oleh Mama dan Papa dengan berhubungan seks seperti biasa, tetapi pada waktu yang tepat atau masa subur.

Mama dan Papa tidak perlu melakukan hubungan seks hingga setiap hari, cukup 2-3 kali dalam seminggu. Jeda waktu tersebut akan memberikan waktu bagi sel sperma agar terbentuk di jeda waktu tersebut.

Mengetahui masa subur dapat meningkatkan peluang untuk hamil, masa subur biasanya terjadi beberapa hari setelah mengalami haid.

Hal yang perlu Mama ingat adalah pelepasan sel telur normalnya terjadi satu kali dalam sebulan dan masa subur hanya terjadi selama beberapa hari.

2.Inseminasi bautan

2.Inseminasi bautan
Pexels.com/Deon Black

Inseminasi buatan adalah salah satu program hamil yang bisa dilakukan setelah mengalami keguguran.

Program ini dilakukan dengan cara menempatkan sperma lansung ke dalam rahim pada saat terjadinya pelepasan sel telur (ovulasi).

Inseminasi buatan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah sperma yang dapat mencapai saluran indung telur (tuba falopi), sehingga dapat terjadi pembuahan dan kehamilan yang diharapkan.

Biasanya program ini dianjurkan dokter apabila Mama menderita gangguan kesehatan pada leher rahim yang menghambat sperma masuk, memiliki keterbatasan fisik atau psikologis sehingga tidak dapat berhubungan badan, atau menderita kondisi kesehatan yang tidak disarankan berhubungan seks tanpa pengaman.

Untuk tingkat keberhasilannya berbeda-beda pada setiap pasangan. Hal itu dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti usia dan kondisi kesehatan kamu dan pasangan.

3. Bayi tabung

3. Bayi tabung
Pexels.com/Nadezhda

Program hamil bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) akan disarankan oleh dokter apabila kedua program hamil sebelumnya tak kunjung membuahkan hasil.

Program ini dilakukan dengan cara mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh, yakni di dalam sebuah alat khusus berupa tabung. Sel telur yang sudah dibuahi akan menjadi embrio atau calon anak yang nantinya akan dipindahkan ke dalam rahim.

Biasanya program ini dilakukan oleh pasangan yang memiliki usia di atas 40 tahun, memiliki kelainan genetik, mempunyai gangguan pada tuba falopi atau rahim sehingga menghambat jalan sperma, atau produksi sperma dengan kualitas yang rendah.

Tingkat keberhasilan program bayi tabung juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti usia dan gaya hidup.

Itulah penjelasan seputar ragam program hamil setelah keguguran. Untuk meningkatkan keberhasilan program hamil yang dijalankan, kamu dan pasangan disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, sering berolahraga, dan menghindari hal-hal yang membuat stres. Semoga membantu!

Baca juga:

The Latest