Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Kapan Usia Ideal untuk Hamil Menurut Dokter Boyke?
Freepik/jcomp

Intinya sih...

  • Usia 20–30 tahun jadi masa paling ideal

  • Penurunan kesuburan setelah usia 30 tahun

  • Risiko kehamilan meningkat di atas usia 35 tahun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak perempuan yang ingin merencanakan kehamilan dengan matang, termasuk memahami usia yang tepat agar peluang keberhasilan lebih besar dan risiko bisa diminimalkan.

Faktor biologis, kesiapan mental, hingga kondisi kesehatan jadi hal penting yang tidak bisa dipisahkan dalam menentukan waktu terbaik untuk hamil.

Dilansir dari Cleveland Clinic, kesuburan perempuan berada pada puncaknya di usia akhir belasan hingga akhir 20-an, lalu mulai menurun di usia 30-an.

Hal ini sejalan dengan ungkapan dokter Boyke yang menegaskan pentingnya mempertimbangkan kualitas sel telur. Berikut Popmama.com rangkumkan mengenai kapan usia ideal untuk hamil menurut Dokter Boyke. Yuk, simak penjelasannya!

1. Usia 20–30 tahun jadi masa paling ideal

Freepik

Dokter Boyke menekankan bahwa kualitas sel telur pada perempuan sangat dipengaruhi usia.

Dalam potongan video podcast pada akun TikTok @tipsperempuan sehat, dokter boyke mengatakan, “Pokoknya usahakan untuk hamil itu di bawah usia 35 tahun, itu paling baik. 20–35 tahun itu paling baik, syukur-syukur 20–30 karena pada waktu itu telur yang diproduksi masih bagus.”

Pada usia 20–30 tahun, jumlah sel telur masih banyak dan kualitasnya masih optimal. Mama juga memiliki peluang lebih besar untuk hamil secara alami dengan risiko kehamilan yang lebih rendah.

Selain itu, risiko keguguran atau gangguan kromosom relatif lebih kecil pada rentang usia ini. Jadi, bila kondisi kesehatan dan kesiapan mental mendukung, periode 20–30 tahun bisa dianggap sebagai masa emas untuk merencanakan kehamilan.

2. Penurunan kesuburan setelah usia 30 tahun

Freepik/prostooleh

Dilansir dari Cleveland Clinic, kesuburan mulai menurun secara bertahap setelah Mama memasuki usia 30-an. Hal ini terjadi karena jumlah dan kualitas sel telur semakin berkurang seiring bertambahnya usia.

Saat usia mencapai 35 tahun ke atas, kemungkinan pembuahan menjadi lebih sulit dan risiko keguguran meningkat. Meski begitu, bukan berarti Mama tidak bisa hamil setelah usia tersebut.

Banyak perempuan yang masih bisa hamil di usia 30-an akhir atau bahkan awal 40-an, namun peluangnya tidak sebesar saat masih pada rentang usia 20-30 tahun.

Mama juga perlu lebih memperhatikan kesehatan tubuh, seperti menjaga pola makan, rutin olahraga, dan menghindari rokok agar kualitas kesuburan tetap terjaga.

3. Risiko kehamilan meningkat di atas usia 35 tahun

Freepik

Usia di atas 35 tahun sering disebut sebagai advanced maternal age atau usia maternal lanjut. Dilansir dari Cleveland Clinic, pada usia ini risiko komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, hingga keguguran menjadi lebih tinggi.

Bagi bayi, risiko lahir dengan berat badan rendah, lahir prematur, hingga kelainan kromosom seperti down syndrome juga meningkat. Meski begitu, bukan berarti Mama harus menyerah bila baru siap hamil di usia ini.

Dukungan medis seperti pemeriksaan rutin, pola hidup sehat, dan konsultasi dengan dokter kandungan bisa membantu meminimalkan risiko.

Jadi, pertanyaan mengenai kapan usia ideal untuk hamil menurut Dokter Boyke adalah sebelum usia 35 tahun, dengan rentang terbaik 20–30 tahun karena kualitas sel telur masih optimal.

Meski kesuburan menurun setelah usia 30-an, banyak Mama tetap bisa hamil dengan perencanaan yang tepat dan dukungan medis. Faktor kesehatan, kesiapan mental, serta kondisi finansial juga harus dipertimbangkan agar kehamilan berjalan lancar.

Editorial Team