Dokter Boyke Ungkap Alasan Istri Tak Bergairah Pasca Melahirkan
- Hormon prolaktin menurunkan gairah seksual
- Kelelahan merawat bayi mengurangi energi untuk berhubungan intim
- Gairah seksual bisa kembali seiring waktu dengan dukungan dan komunikasi yang baik
Setelah melahirkan, banyak Mama merasa kehilangan gairah untuk berhubungan intim dengan suami. Dalam unggahan TikTok @klinikutamapasutri pada video edukasinya, dr. Boyke menjelaskan bahwa hal ini sangat wajar dan dapat dijelaskan secara medis.
Ada beberapa alasan biologis dan fisik yang membuat perempuan menjadi kurang bergairah, terutama saat menyusui dan mengurus bayi. Penjelasan ini penting dipahami oleh Papa agar bisa lebih sabar, tidak merasa ditolak, dan justru memberikan dukungan maksimal pada masa nifas.
Yuk, simak alasan istri tak bergairah pasca melahirkan menurut dr. Boyke yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Hormon menyusui bisa turunkan keinginan berhubungan
Setelah melahirkan dan mulai menyusui, tubuh Mama menghasilkan hormon yang disebut prolaktin. Hormon ini memang penting untuk produksi ASI, tetapi ternyata juga memengaruhi dorongan seksual.
Dalam video, dr. Boyke menjelaskan, “Ketika kamu melahirkan kemudian kamu menyusui, yang keluar itu adalah hormon prolaktin. Prolaktin itu menekan hormon estrogen.”
Estrogen adalah hormon yang mendukung gairah seksual, sehingga saat kadarnya turun, keinginan untuk berhubungan juga ikut berkurang. Jadi, turunnya gairah bukan karena istri tidak sayang, tetapi karena tubuh sedang bekerja keras untuk menyusui. Ini adalah kondisi alami yang sangat wajar bagi para istri yang masih dalam fase pasca melahirkan.
2. Merasa kelelahan karena merawat si Kecil
Setelah bayi lahir, ritme hidup seorang ibu berubah drastis. Mulai dari menyusui, begadang, mengganti popok, hingga menenangkan bayi, tentu saja sangat menguras energi.
Dalam video edukasinya, dr. Boyke menyebutkan langsung, “Kamu kecapekan, kamu lagi sibuk ngurusin bayi, jadi kamu capek. Akhirnya energi untuk berhubungan juga menjadi berkurang.”
Dalam kondisi seperti ini, tubuh secara otomatis memprioritaskan pemulihan dan perawatan si Kecil ketimbang kebutuhan seksual. Maka dari itu, wajar jika istri terlihat lelah dan kurang tertarik pada hubungan intim. Peran Papa adalah membantu meringankan beban ini agar Mama punya waktu untuk istirahat dan memulihkan energinya.
3. Gairah bisa menurun, tapi bisa kembali
Gairah seksual yang menurun setelah melahirkan bukanlah kondisi permanen. Hormon prolaktin akan turun seiring berkurangnya frekuensi menyusui atau ketika tubuh mulai stabil. Dilansir dari Verywell Health menyebut proses stabilnya hormon bisa memakan waktu beberapa minggu bahkan bulan, tergantung pada frekuensi menyusui dan pemulihan fisik.
Artinya, situasi ini bersifat sementara dan dapat berubah seiring waktu. Penting bagi Papa untuk bersikap sabar dan tidak mendesak. Kedekatan emosional, dukungan penuh, dan komunikasi yang baik akan membantu mempercepat pemulihan hubungan suami istri.
Tenang, Pa, ini bukan soal cinta yang berkurang, tapi soal tubuh yang sedang menyesuaikan diri. Maka, beri waktu dan perhatian tanpa tekanan untuk Mama, karena itu yang paling dibutuhkan.
Alasan istri tak bergairah pasca melahirkan menurut dr. Boyke bukanlah masalah hubungan, tapi proses alami tubuh yang sedang beradaptasi. Hormon prolaktin, kelelahan karena merawat bayi, dan tekanan fisik adalah penyebab utamanya. Papa tidak perlu khawatir, yang penting adalah memberi dukungan dan kehadiran emosional.
Dengan komunikasi yang sehat dan pengertian yang tulus, masa transisi ini akan dilalui dengan baik, dan kedekatan akan tumbuh kembali dengan sendirinya.
