Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ilustrasi sperma (thegrowthop.com)
ilustrasi sperma (thegrowthop.com)

Intinya sih...

  • Warna putih atau abu-abu keruh menandakan sperma sehat dan normal, kental, dan nggak berbau menyengat.

  • Warna bening atau transparan bisa jadi tanda jumlah sperma rendah atau hidrasi berlebihan, perlu waspada jika terus menerus.

  • Warna kuning bisa disebabkan oleh makanan, urine, atau faktor usia. Sedangkan warna hijau dan merah perlu diwaspadai karena bisa menjadi indikasi infeksi atau adanya darah pada sperma.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pa, warna sperma sering kali menjadi tanda yang kurang diperhatikan, padahal sebenarnya bisa jadi cerminan kesehatan Papa secara umum.

Popmama.com sudah merangkum berbagai warna sperma dan apa arti di baliknya supaya Papa lebih paham kondisi tubuh dan bisa menjaga kesehatan reproduksi dengan lebih baik. Yuk, simak bersama!

1. Warna putih atau abu-abu keruh

ilustrasi sperma (unsplash.com/@deonblack)

Dikutip dari Verywell Health, sperma yang berwarna putih atau abu-abu keruh biasanya menandakan kondisi sehat dan normal. Konsistensinya mirip putih telur, kental, dan nggak berbau menyengat.

Warna ini menunjukkan bahwa jumlah dan kualitas sperma dalam air mani cukup baik lho, Pa. Sperma dengan ciri seperti ini biasanya siap mendukung proses pembuahan karena mengandung sel sperma yang matang dan sehat.

Selain warna, tekstur sperma yang kental dan agak lengket juga menjadi indikator sperma dalam kondisi prima. Berlainan dengan sperma yang sangat encer dan bening yang bisa menandakan kurangnya jumlah sperma atau gangguan kesehatan reproduksi. Jadi, jika Papa menemukan sperma dengan warna putih atau abu-abu keruh, ini menjadi sinyal positif untuk kesehatan reproduksi Papa.

2. Warna bening atau transparan

ilustrasi sperma (pexels.com/@dainis-graveris)

Dikutip dari Healthline, sperma yang berwarna bening atau transparan dan encer memang bisa jadi tanda bahwa jumlah sperma Papa sedang rendah atau tubuh sedang mengalami hidrasi berlebihan. Kondisi ini membuat air mani terlihat sangat cair dan seperti air, sehingga konsentrasi sperma di dalamnya juga berkurang.

Jika hal ini terjadi hanya sesekali, biasanya bukan masalah yang serius dan bisa dipengaruhi oleh faktor seperti terlalu sering ejakulasi dalam waktu singkat atau asupan cairan yang sangat banyak.

Namun, kalau sperma bening dan encer ini muncul terus-menerus, sebaiknya Papa mulai waspada dan segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Kondisi sperma yang terlalu encer bisa berpengaruh pada kesuburan, karena kurangnya jumlah sperma yang cukup untuk membuahi sel telur. Selain itu, penyebab lain bisa berasal dari gangguan produksi sperma atau masalah pada kelenjar reproduksi yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.

Jadi, buat Papa yang melihat warna sperma bening terus-terusan, jangan ragu untuk konsultasi supaya kesehatan reproduksi bisa tetap terjaga dan potensi untuk mendapatkan momongan juga lebih besar ya, Pa! Menjaga pola hidup sehat, istirahat cukup, dan konsumsi nutrisi yang baik juga penting agar kualitas sperma selalu optimal.

3. Warna kuning

ilustrasi sperma dan ovum (pexels.com/Bedbible.com)

Dilansir dari Cleveland Clinic, warna kuning pada sperma bisa muncul karena beberapa faktor, Pa. Salah satunya adalah konsumsi makanan atau obat tertentu yang dapat memberikan warna kuning pada air mani.

Selain itu, jika ejakulasi terjadi segera setelah buang air kecil, sisa urine yang tertinggal di uretra bisa bercampur dengan sperma sehingga menyebabkan warnanya menjadi kuning. Hal ini wajar terjadi karena urine mengandung pigmen urokrom yang berwarna kuning dan dapat mengubah warna air mani saat bercampur.

Faktor usia juga berperan, karena seiring bertambahnya usia, warna sperma cenderung berubah menjadi lebih kuning. Meski demikian, perubahan warna ini biasanya nggak berbahaya jika nggak disertai keluhan lain.

Namun jika warna kuning pada sperma disertai gejala lain seperti nyeri saat ejakulasi, bau yang nggak sedap, atau sensasi terbakar saat buang air kecil, bisa jadi ini tanda infeksi pada saluran reproduksi seperti prostatitis atau infeksi menular seksual. Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya Papa segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Warna hijau

ilustrasi sperma (netdoctor.co.uk)

Dilansir dari Healthline, sperma yang berwarna hijau biasanya bisa menjadi indikasi adanya infeksi, seperti prostatitis atau penyakit menular seksual (PMS). Warna hijau pada sperma ini nggak boleh dianggap sepele, Pa, karena biasanya menunjukkan bahwa ada bakteri atau infeksi yang membutuhkan penanganan medis.

Apalagi jika sperma berwarna hijau ini disertai dengan gejala lain seperti demam atau nyeri saat ejakulasi, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan perawatan yang tepat dan supaya nggak menganggu kesuburan Papa kedepannya.

5. Warna merah

ilustrasi sperma (unsplash.com/Dainis Graveris)

Pa, dikutip dari Mayo Clinic, jika sperma Papa berwarna merah, kemungkinan terdapat darah pada sperma lho, Pa. Kondisi ini dikenal sebagai hemospermia dan bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau trauma pada saluran reproduksi. Jika kondisi ini berlangsung lebih dari seminggu, segera konsultasikan dengan tenaga medis ya.

Selain itu, trauma akibat cedera fisik, aktivitas seksual yang terlalu keras, atau prosedur medis seperti biopsi prostat juga dapat menyebabkan munculnya darah dalam sperma.

Penanganan yang tepat sangat penting agar penyebabnya diketahui. Jadi, jangan abaikan ya, Pa, jika sperma Papa berubah warna menjadi merah dan terus berlanjut.

6. Warna cokelat

ilustrasi sperma (health.clevelandclinic.org)

Dikutip dari Mayo Clinic, warna cokelat pada sperma biasanya menunjukkan adanya darah lama yang sudah teroksidasi.

Warna ini terjadi karena darah yang semula merah cerah pada sperma berubah menjadi cokelat gelap setelah terpapar oksigen.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada prostat, vesikula seminalis, atau saluran ejakulasi yang menyebabkan darah masuk ke dalam air mani.

Selain infeksi, warna cokelat pada sperma juga bisa muncul akibat trauma atau cedera di area reproduksi.

Jika Papa mengalami warna sperma coklat yang disertai gejala lain seperti nyeri, demam, atau rasa nggak nyaman saat ejakulasi, penting banget untuk segera periksakan diri ke dokter agar penyebabnya bisa diketahui dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Pa, ingat, kesehatan sperma adalah bagian penting dari kesehatan reproduksi secara keseluruhan, jadi jangan ragu konsultasi bila ada perubahan warna sperma yang mencurigakan, ya, Pa!

Editorial Team