Benarkah Mengonsumsi Obat-obatan Bisa Memengaruhi Kesuburan Perempuan?

Perhatikan efek samping setiap obat yang dikonsumsi, agar tidak berdampak buruk terhadap kesuburan

16 Agustus 2021

Benarkah Mengonsumsi Obat-obatan Bisa Memengaruhi Kesuburan Perempuan
Pexels/JESHOOTS.com

Ada banyak hal yang memengaruhi kesuburan perempuan. Diantaranya kebisaan buruk merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, berat badan berlebih, hingga penyakit menular seksual.

Tapi tak banyak yang tahu bahwa, obat-obatan juga bisa memengaruhi kesuburan perempuan lho, baik itu obat bebas maupun obat yang dikonsumsi dengan resep dokter.

Dilansir dari Babycentre.com, obat dapat memengaruhi tubuh perempuan untuk berovulasi atau melepaskan sel telur.

Jika ovulasi terganggu akibat kamu mengonsumsi obat-obatan, tentunya proses pembuahan sel telur juga akan terhambat. Ini menyebabkan tingkat kesuburan menjadi kurang optimal dan membuat kamu jadi sulit hamil.

Lantas, bagaimana obat-obatan bisa memengaruhi kesuburan perempuan? Yuk simak penjelasan lengkapnya di Popmama.com berikut ini.

1. Bagaimana obat-obatan memengaruhi kesuburan perempuan?

1. Bagaimana obat-obatan memengaruhi kesuburan perempuan
Freepik/pikisuperstar

Dilansir dari Parents.com, menurut Alan Copperman seorang Direktur Endokrinologi Reproduksi di Icahn School of Medicine, New York, siklus menstruasi pada perempuan dikontrol oleh interaksi otak, ovarium dan rahim, maka masalah kesehatan atau obat-obatan yang mengganggu proses interaksi tersebut dapat memengaruhi ovulasi dan menyebabkan sulit hamil.

Obat-obatan dapat menghambat ovulasi dengan cara memengaruhi produksi hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinizing (LH).

Follicle Stimulating Hormone (FSH) adalah hormon di dalam tubuh yang beperan dalam pembentukan sel telur. Sedangkan Luteinizing Hormone (LH) merupakan hormon yang memengaruhi kerja ovarium dan pelepasan sel telur. Keduanya memiliki peran penting dalam kesuburan dan siklus menstruasi.

Hormon FSH dan LH diproduksi oleh organ kecil di bawah otak yang bernama kelenjar pituitari. Kedua hormon ini bekerja saling melengkapi satu sama lain. Jika fungsi salah satunya terganggu akibat konsumsi obat-obatan, tentu akan berdampak pada kesuburan dan membuat kamu jadi sulit hamil.

Editors' Pick

2. Obat apa saja yang dapat memengaruhi kesuburan perempuan?

2. Obat apa saja dapat memengaruhi kesuburan perempuan
Freepik/mdjaff

Dilansir dari Babycentre.com, berikut ini beberapa jenis obat-obatan yang dapat memengaruhi kesuburan perempuan.

  • Steroid

Obat-obatan seperti kortison dan prednison banyak digunakan untuk mengobatin penyakit asma dan lupus. Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, obat-obatan steroid dapat menghambat pelepasan hormon FSH dan LH dalam tubuh. Padahal kedua hormon ini diperlukan untuk mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur di ovarium.

  • Obat darah tinggi

Obat antihipertensi atau darah tinggi dapat menyebabkan kadar hormon prolaktin menjadi tinggi. Hormon prolaktin yang tinggi biasanya ditandai dengan vagina yang kering dan siklus menstruasi yang tidak teratur. Jika dibiarkan, hal ini akan memengaruhi ovulasi.

  • Obat sistem saraf pusat

Hampir semua obat yang ditujukan untuk sistem saraf pusat, menyebabkan tingginya hormon prolaktin, termasuk obat penenang dan pencegah kejang. Hormon prolaktin yang tinggi menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali. Jika hal ini terjadi maka ovulasi akan terganggu dan menyebabkan perempuan menjadi sulit hamil.

  • Obat tiroid

Sebaiknya kamu mengonsumsi obat jenis ini dalam dosis yang tepat ya. Karena obat untuk hipotiroidisme bisa memengaruhi ovulasi jika terlalu banyak atau terlalu sedikit dikonsumsi. Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, sehingga beberapa sistem di dalam tubuh tidak bisa berjalan dengan optimal.

  • Obat kanker

Perawatan kanker baik itu kemoterapi, terapi radiasi, maupun pengobatan lainnya dapat merusak sel telur dan menyebabkan ovarium berhenti menjalankan fungsinya sebelum usia 40 tahun atau biasa disebut ovarium prematur.

  • Obat untuk perawatan kulit dan rambut yang mengandung hormon

Beberapa produk krim dan gel yang digunakan untuk perawatan kulit dan rambut, mengandung estrogen dan progesteron yang bisa memengaruhi ovulasi. Meskipun pada kenyataanya, kulit tidak mungkin menyerap hormon tersebut dalam jumlah banyak. Tapi mengingat efek sampingnya terhadap kesuburan, lebih baik batasi penggunaanya ya.

3. JIka konsumsi obat dihentikan, berapa lama kesuburan bisa kembali optimal?

3. JIka konsumsi obat dihentikan, berapa lama kesuburan bisa kembali optimal
Freepik/karlyukav

Dilansir dari Babycentre.com, menurut Dr. Copperman, sebagian besar obat akan keluar dari sistem yang ada di dalam tubuh dalam beberapa hari, tapi ada beberapa jenis obat yang dapat mengganggu produksi sel telur selama berbulan-bulan.

Ini artinya, masing-masing obat punya pengaruh dan waktu yang berbeda terhadap kesuburan, tergantung jenis obat yang kamu konsumsi.

Jika kamu menghentikan penggunaan obat-obatan tersebut, bukan berarti kesuburan akan langsung kembali optimal. Tentunya tubuh memerlukan waktu untuk proses pemulihan.

4. Segera lakukan konsultasi medis jika khawatir dengan efek sampingnya

4. Segera lakukan konsultasi medis jika khawatir efek sampingnya
Freepik/Tirachardz

Beberapa jenis obat memang sangat penting untuk menunjang kesehatan, terutama bagi kamu yang sedang menjalani proses pengobatan suatu penyakit. Tentu ini akan membingungkan karena disisi lain kamu dan pasangan juga menginginkan tingkat kesuburan yang optimal, agar cepat hamil.

Jika kamu sedang berencana untuk hamil, namun membutuhkan obat-obatan tersebut, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut ke dokter ya. Biasanya dokter akan menyesuaikan dosis atau memberikan alternatif lain supaya pengobatan yang kamu jalani tidak mengganggu kesuburan.

Itulah informasi mengenai bagaimana obat-obatan yang kita konsumsi bisa memberikan pengaruh terhadap kesuburan.

Sebaiknya, perhatikan efek samping dari setiap obat yang kamu konsumsi ya. Jika ragu, kamu bisa melakukan konsultasi medis untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

The Latest