Menurut dr Kaplan, memang ada hubungan antara rematik dan kesuburan pria. Biasanya, penyebab utamanya adalah obat-obatan yang dikonsumsi.
Dr Kaplan mengungkapkan, obat sulfasalazine, sebuah obat anti inflamasi untuk pasien rematik punya pengaruh untuk menurunkan jumlah sperma sehat dan berkualitas pada laki-laki.
Pemilik Chicago Arthritis and Regenerative Medicine, Siddharth Tambar, mengungkapkan bahwa ada bukti bahwa keduanya berhubungan.
Siddharth mengatakan bahwa tubuh yang mengalami inflamasi bisa memengaruhi regulasi hormon yang terjadi dalam tubuh, termasuk berpengaruh pada kualitas sperma. Sedangkan di sisi lain, nyeri sendi yang sering terjadi juga memengaruhi kapasitas tubuh pria untuk lebih aktif bercinta dan ini juga bisa dimasukkan dalam hambatan untuk memiliki buah hati tercinta.
Untuk Papa yang punya rematik dan sedang menjalani pengobatan, ada beberapa obat yang bisa diganti untuk memperbaiki kualitas kesuburan pria tanpa harus berhenti berobat rematik.
Jika sudah mengalami gejalanya, jangan ragu untuk mendatangi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, ya.