BKKBN: Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Ganas jika Tak Punya Anak

Perempuan berisiko terkena penyakit ganas apabila tidak mau menikah dan tak mempunyai keturunan

11 Juli 2023

BKKBN Perempuan Berisiko Terkena Penyakit Ganas jika Tak Pu Anak
Freepik/Diana.grytsku

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo belum lama ini mengimbau tentang adanya penyakit ganas yang dapat muncul di tubuh manusia.

Penyakit tersebut bisa muncul terutama pada kaum perempuan yang memilih untuk tidak menikah dan tak mau mempunyai keturunan.

Pernyataannya ini pun menuai sorotan banyak orang, mengingat di zaman serba modern ini banyak perempuan yang mengikuti tren untuk tetap menjomblo dan tidak menikah.

Untuk informasi selengkapnya, berikut Popmama.com ulas terkait BKKBN yang menyebut perempuan berisiko terkena penyakit ganas jika tak punya anak.

1. Adanya fenomena tren untuk terus menjomblo

1. Ada fenomena tren terus menjomblo
Freepik/Racool_studio

Hasto yang merupakan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi mengingatkan bahwa perempuan untuk tidak menunda pernikahan lantaran adanya fenomena tren kecenderungan banyak orang lebih memilih untuk menjomblo.

Hal ini disebabkan akibat munculnya keinginan emosional, bukan lagi karena pertimbangan logika lantaran turut melibatkan masyarakat di kategori sudah mapan dan berpendidikan.  

2. Perempuan tidak menikah berisiko terkena kanker

2. Perempuan tidak menikah berisiko terkena kanker
Freepik/jcomp

Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa akan ada sejumlah penyakit mengintai pada perempuan yang tidak mau menikah dan memilih untuk childfree alias tidak mau punya anak. Penyakit tersebut muncul dalam bentuk kanker atau neoplasma ganas.

Lebih spesifiknya, penyakit kanker itu akan menyerang perempuan yang tidak punya anak dalam bentuk kanker payudara dan kanker endometrium.

"Jadi yang namanya kanker endometrium cenderung pada orang-orang yang tidak punya anak atau anaknya sedikit, dan yang namanya kanker payudara cenderung menyerang mereka-mereka yang tidak menyusui," kata Hasto Wardoyo.

3. Di Indonesia masih lebih banyak orang yang memilih untuk menikah

3. Indonesia masih lebih banyak orang memilih menikah
Freepik/freepik

Data dari Elsimil atau Elektronik Siap Nikah dan Hamil menunjukkan bahwa masyarakat berpendidikan dengan ekonomi mapan serta tinggal di perkotaan lebih didominasi orang-orang sudah berumah tangga. Sehingga, masyarakat yang tidak mau menikah cenderung lebih sedikit.

"Segmen itu sedikit kenapa? Kita masih melihat begitu karena jumlah yang hamil di Indonesia masih 4,8 juta setahun, yang nikah masih 1,9 juta meski trennya meurun," ujar Hasto Wardoyo.

Bahkan, dikatakan bahwa dari pasangan termasuk 1,9 juta itu yang hamil di tahun pertama mencapai 80% atau sebanyak 1,6 juta.

Itu tadi ulasan terkait BKKBN yang menyebut perempuan berisiko terkena penyakit ganas jika tak punya anak. Bagaimana menurut Mama mengenai hal ini?

Baca juga:

The Latest