Tolak Divaksin Covid-19 karena Program Hamil, Pelayan Restoran Dipecat
Wah kenapa sampai bisa dipecat ya, Ma?
25 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampai saat ini berita tentang vaksin masih simpang siur. Efek samping dari vaksin Covid-19 pun berbeda-beda di setiap orangnya. Di lansir dari mirror.co.uk bahwa terdapat seorang pelayan bernama Bonnie Jacobson (34) dipecat di Brooklyn's Red Hook hanya karena dirinya menolak untuk diberikan vaksin Covid-19.
Bonnie menolak bukan tanpa alasan yang jelas, melainkan dirinya ingin mempersiapkan program kehamilan. Menurut Bonnie, vaksin Covid-19 dapat memengaruhi kesuburan seseorang.
Nah, kira-kira apakah benar bahwa vaksin dapat memengaruhi kesuburan?
Berikut Popmama.com rangkum tentang cerita pelayan di Amerika Serikat yang kehilangan pekerjaannya karena tolak divaksin.
Editors' Pick
1. Sudah merencanakan kehamilan sejak April 2020
Bonnie mengungkapkan bahwa dirinya dan suami sudah mempersiapkan program kehamilan sejak April 2020 lalu. Namun, karena pandemi Covid-19 datang dan Bonnie kehilangan pekerjaannya, membuat rencana tersebut ditunda.
Akhirnya pada tahun inilah Bonnie kembali merencanakan program kehamilan bersama suaminya. Tetapi, Bonnie dipecat lantaran tak ingin divaksin Covid-19. Bonnie dipecat setelah beberapa hari mengajukan kabar bahwa dirinya keberatan untuk divaksin.
Bonnie ragu divaksin lantaran sedang dalam program kehamilan. Dirinya takut jika vaksin memengaruhi kesuburan perempuan dan ibu hamil.
2. Pemilik restoran mewajibkan staf atau pelayan untuk vaksin Covid-19
Billy Durney, pemilik Red Hook Tavern mengatakan bahwa seluruh staf atau pelayan di restorannya diwajibkan untuk vaksin Covid-19. Namun, mendengar kabar bahwa salah satu pelayannya, Bonnie tak ingin divaksin membuat Billy harus memecatnya.
Bonnie mengungkapkan bahwa dirinya mendukung dan menyadari akan pentingnya vaksin Covid-19. Namun, keputusan Bonnie sudah bulat untuk tidak menerima vaksin selama program kehamilannya berlangsung.
Akhirnya, pemilik retoran merevisi peraturan tentang wajib vaksin bagi staf. Billy membuat pengecualian vaksin kepada staf karena kesehatan atau kecatatan pribadi.