Ovum pada reproduksi perempuan terbentuk melalui proses oogenesis yang terjadi dalam ovarium. Oogenesis sendiri terjadi melalui tahap-tahapan sebagai berikut:
1. Proliferasi (Perbanyakan)
Tahap ini terjadi secara berulang-ulang. Hitungannya yaitu gametogonium membelah menjadi 2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya. Sel benih primordial ini berdiferensiasi menjadi oogonium, yang kemudia mengalami perbanyakan untuk membentuk oosit primer dan siap memasuki periode tumbuh.
2. Pertumbuhan
Pada tahap ini, oogonium akan tumbuh membesar menjadi oogonium I. Tahapan ini sangat memegang peran penting karena sebagian besar dari substansi telur akan digunakan dalam perkembangan selanjutnya.
3. Pematangan
Pada tahapan ini terdapat 2 kali pembelahan meiosis. Setelah terjadi tahap pertumbuhan, oogonium I mengalami tahap pematangan yang berlangsung secara meiosis. Akhir meiosis I nantinya akan terbentuk oogonium II dan akhir meiosis II terbentuk ootid.
4. Perubahan Bentuk
Ootid dalam fase terkhir akan mengalami perubahan bentuk menjadi gamet. Pada mamalia, selesai meiosis I pada betina, terbentuk oosit II dan satu polosit. Polosit jauh lebih kecil dari oosit, karena sitoplasma sedikit sekali. Akhir dari meiosis II akan terbentuk satu ootid dan satu polosit II.
Sementara itu polosit I membelah pula menjadi dua, tapi jarang terjadi karena berdegenerasi lebih awal. Tiga polosit tersebut akan berdegenerasi lalu diserap kembali oleh tubuh.
Jadi pada betina oosit tumbuh menjadi 1 ovum.
Itulah hal-hal mengenai oogenis dan fase tahapan perkembangannya yang perlu Mama ketahui. Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga: