“Indonesia ini sangat luas, dari Sabang sampai Merauke, dan kejadian kanker serviks itu banyak sekali. Perempuan dengan kanker serviks, 50-60 persennya meninggal. Setiap hari ada 100 kasus baru, dan hampir 57 perempuan Indonesia meninggal dunia,” ungkap Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG(K), ketua umum POGI dalam acara Press Conference POGI pada Selasa (24/6/2025) di Rumah POGI Nasional.
Waspadai, HPV Penyebab Kanker Serviks yang Mengintai Perempuan!

- Kanker serviks masih menjadi penyebab kematian tertinggi pada perempuan Indonesia
- HPV bisa menular melalui aktivitas seksual dan memasuki tubuh perempuan saat berhubungan intim
- Vaksinasi HPV sebaiknya diberikan sejak usia 9-14 tahun untuk perlindungan maksimal
Kanker serviks masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada perempuan Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) yang bisa menyerang tanpa gejala dan sulit terdeteksi sejak dini. Sayangnya, banyak perempuan yang baru menyadari keberadaan kanker serviks saat kondisinya sudah parah dan sulit ditangani.
Data dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mencatat bahwa setiap harinya terdapat sekitar 100 kasus baru kanker serviks di Indonesia, dan hampir 57 perempuan meninggal dunia. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan dan deteksi dini sangatlah penting untuk dilakukan secara rutin dan menyeluruh, terutama bagi perempuan usia subur.
Penting bagi perempuan, terutama yang belum menikah, untuk mulai menjaga kesehatan reproduksi. Vaksinasi HPV, menjaga kebersihan organ intim, serta tidak melakukan hubungan seksual di usia dini adalah langkah awal yang bisa dilakukan agar terhindar dari risiko kanker serviks.
Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut Popmama.com akan membahas tentang HPV penyebab kanker serviks yang mengintai perempuan. Yuk, simak di bawah ini, Ma!
Kanker Serviks Masih Jadi Masalah Serius di Indonesia

Menurut POGI, angka kematian akibat kanker serviks sangat tinggi karena banyak perempuan baru memeriksakan diri saat kanker sudah dalam stadium lanjut. Oleh sebab itu, edukasi dan deteksi dini perlu diperkuat agar kasus bisa ditemukan lebih awal dan lebih mudah ditangani.
HPV Bisa Menular sejak Pertama Kali Berhubungan Seksual

HPV biasanya menular melalui aktivitas seksual. Faktanya, penularan virus ini umumnya berasal dari laki-laki, karena virus awalnya berada di ujung kelamin dan dapat masuk ke tubuh perempuan saat berhubungan intim. Inilah sebabnya risiko infeksi HPV meningkat ketika seseorang mulai aktif secara seksual.
Selain itu, leher rahim yang sehat idealnya dalam kondisi mulus tanpa luka. Namun, jika terdapat luka sekecil apa pun, hal itu bisa menjadi celah bagi virus untuk masuk dan menginfeksi. Karena itu, menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan sangat penting sebagai langkah pencegahan infeksi.
Perempuan Pranikah Harus Diedukasi soal HPV

Melakukan vaksinasi sebelum menikah adalah langkah terbaik, namun tantangan terbesar adalah keterbatasan biaya dan rendahnya kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, edukasi perlu ditingkatkan agar perempuan muda tidak melewatkan kesempatan untuk melindungi dirinya.
“Perempuan pranikah adalah kunci untuk pencegahan HPV. Targetnya adalah perempuan ini harus aware dengan kesehatan reproduksinya. Sebelum pernikahan, lakukanlah vaksinasi HPV,” ujar Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K), Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks POGI.
Langkah Deteksi dan Pencegahan yang Perlu Dilakukan

Untuk menurunkan risiko kanker serviks, langkah pencegahan perlu dilakukan secara menyeluruh. Pencegahan primer bisa dimulai dengan vaksinasi HPV, menjaga kebersihan organ intim, dan menghindari perilaku seksual berisiko seperti berganti-ganti pasangan atau aktif secara seksual di usia terlalu muda.
Selain itu, deteksi dini melalui pemeriksaan IVA atau Pap Smear secara rutin juga sangat penting. Dengan pemeriksaan ini, sel-sel abnormal di leher rahim bisa diketahui lebih awal sebelum berkembang menjadi kanker, sehingga penanganan bisa dilakukan sejak dini dan lebih efektif.
Usia Ideal untuk Vaksinasi HPV agar Perlindungan Maksimal

Vaksinasi HPV sebaiknya diberikan sejak usia 9-14 tahun, saat sistem imun tubuh masih optimal dalam membentuk antibodi. Pada usia ini, vaksin bisa bekerja lebih efektif karena umumnya individu belum aktif secara seksual, sehingga risiko terpapar virus masih rendah.
Meski begitu, vaksinasi masih bisa diberikan hingga usia 26 tahun, bahkan pada usia di atas itu dengan rekomendasi dari dokter. Namun, semakin dini vaksin diberikan, semakin baik perlindungan yang didapatkan. Jadi, sebaiknya jangan menunggu hingga dewasa atau menikah untuk mulai melindungi diri dari HPV.
Itu dia, penjelasan tentang HPV penyebab kanker serviks yang mengintai perempuan. Jangan tunda lagi, cegah kanker serviks sedini mungkin demi masa depan yang lebih sehat!



















