Seperti yang sudah dijelaskan di atas, faktor utama yang membuat janin di dalam kandungan tidak bergerak adalah kurangnya asupan oksigen.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan janin kekurangan oksigen di dalam kandungan, berikut di antaranya:
- Menurunnya kualitas plasenta
Plasenta merupakan organ penting yang menghubungkan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Lewat plasentalah, ibu hamil mengalirkan darah yang berisi oksigen serta makanan menuju janin.
Dengan kata lain, proses tumbuh kembang janin akan berjalan dengan baik bila plasenta mampu bekerja dengan baik.
Nah, seiring usia kehamilan yang semakin tua, normal-normal saja bila kualitas plasenta semakin menurun dan yang perlu diwaspadai adalah jika kualitas plasenta menurun saat usia kandungan masih belia.
- Kontraksi yang terus-menerus
Pijatan rahim yang terjadi pada janin saat kontraksi bisa membuat aliran darah dari ibu hamil ke janin menjadi berkurang, sehingga asupan oksigen pun ikut berkurang.
- Ada penyakit pada ibu hamil
Kondisi yang menyebabkan gangguan darah pada ibu hamil, seperti hipertensi juga bisa memicu terganggunya aliran darah ibu hamil ke janin yang menyebabkan janin kekurangan asupan oksigen.
Untuk itu, ibu hamil dengan riwayat hipertensi atau gangguan darah lainnya disarankan lebih waspada akan kondisi gawat janin ini.
Saat ketuban pecah dini, maka janin sudah tak lagi dalam kondisi baik, sehingga tak ada alasan bagi ibu hamil untuk menunda pergi ke rumah sakit demi keselamatan sang Bayi.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai penyebab dan cara mengatasi janin tidak bergerak.
Mengagetkan memang jika si Kecil yang aktif di dalam perut tiba-tiba tidak bergerak. Namun, jangan panik dulu ya Ma, coba lakukan beberapa hal di atas. Jika ia tetap tidak bergerak dalam waktu yang lama, maka Mama wajib memeriksakan kondisi Mama dan janin ke dokter kandungan.
Semoga Mama dan janin selalu sehat hingga persalinan.