Ibu Hamil juga Bisa Terkena Hipogonadisme, Apa Itu Ya?
Yuk kenali lebih jauh tentang hipogonadisme, Ma
16 Juni 2020
![Ibu Hamil juga Bisa Terkena Hipogonadisme, Apa Itu Ya](https://image.popmama.com/content-images/post/20190608/502-621a81d67dbcf68dadb426195d2678a8.jpg?width=40&height=auto)
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada perempuan maupun laki-laki, ada suatu kondisi yang bisa mengganggu keseimbangan hormon seksual. Kondisi ini kemudian bisa berlanjut pada beberapa masalah terkait karakteristik seksual seseorang.
Seseorang yang mengalami hipogonadisme memiliki produksi hormon seksual yang berada di bawah jumlah normal. Pada laki-laki, kelenjar seksual tersebut yakni testis, sementara pada perempuan yakni ovarium.
Laki-laki dengan hipogonadisme biasanya memiliki masalah dengan produksi sperma dan perkembangan testis. Sementara pada perempuan, kurangnya hormon seksual berkaitan dengan masalah pertumbuhan payudara dan siklus haid.
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap tentang hipogonadisme dari berbagai sumber untuk Mama:
1. Apa itu hipogonadisme?
Hipogonadisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar seksual menghasilkan sedikit hormon seksual atau bahkan tidak ada sama sekali . Kelenjar seksual yang kadang juga disebut sebagai gonad, yaitu testis pada laki-laki dan ovarium bagi perempuan. Sementara hormon seksual manfaatnya sangat penting, demikian dilansir Healthline.
Pada dasarnya, hormon seksual membantu mengendalikan karakteristik seks sekunder, seperti perkembangan payudara pada perempuan, perkembangan testis pada laki-laki, dan pertumbuhan rambut kemaluan. Hormon seksual juga berperan dalam siklus haid dan produksi sperma.
Hipogonadisme dapat juga dikenal sebagai defisiensi gonad. Sebagian besar kasus hipogonadisme dapat diatasi dengan baik bila diberikan perawatan medis yang tepat.
Ada dua jenis hipogonadisme yaitu primer dan sekunder. Pada hipogonadisme primer, seseorang tidak memiliki cukup hormon seksual dalam tubuh karena masalah pada kelenjar seksual.
Jadi, sebenarnya kelenjar seksual masih mampu menerima perintah dari otak terkait hormon seksual, tetapi mereka tidak dapat memproduksinya.
Sementara itu, hipogonadisme sekunder disebabkan oleh masalah pada otak. Hipotalamus dan kelenjar hipofisis yang mengontrol kelenjar tidak dapat berfungsi dengan baik.
Editors' Pick
2. Penyebab hipogonadisme
Ada beberapa penyebab hipogonadisme yang perlu diwaspadai. Penyebabnya berbeda-beda, bergantung pada jenis hipogonadisme yang dialami.
Seseorang dengan hipogonadisme primer biasanya akan mengalami kondisi ini akibat penyakit autoimun seperti hipoparatiroidisme, kelainan genetik, infeksi, penyakit hati dan ginjal, paparan radiasi, dan operasi pada organ seksual.
Sementara itu, hipogonadisme sekunder mungkin disebabkan oleh kelainan genetik, gangguan hipofisis, penyakit radang, kegemukan, kekurangan gizi, paparan radiasi, dan adanya tumor di atau dekat kelenjar pituitari.