Mau Pergi Berlibur Saat Hamil? Ini 5 Hal yang Perlu Diperhatikan

Siapkan fisik kamu terlebih dahulu sebelum berlibur

25 Agustus 2018

Mau Pergi Berlibur Saat Hamil Ini 5 Hal Perlu Diperhatikan
Pexels/Oleksandr Pidvalnyi

Mau pergi berlibur dengan keluarga saat sedang hamil, Ma? Boleh-boleh saja, kok. Tapi yang perlu diingat, siapkan dulu fisik Mama agar tak memengaruhi kesehatan janin.

Dengan pencegahan yang tepat dan berbekal informasi tentang liburan yang tepat, perjalanan liburan Mama pun akan terasa lebih aman dan nyaman.

Salah satu tips penting berlibur saat hamil adalah kenali area tempat Mama pergi.

Cari tahu fasilitas kesehatan, terutama kebidanan, di tempat tersebut. Jadi jika sewaktu-waktu Mama membutuhkan perawatan medis mendesak, Mama tak lagi panik mencari rumah sakit.

Selain itu, selalu bawa buku catatan medis Mama. Buku ini menjadi sumber informasi penting tentang riwayat kehamilan Mama, yang bisa digunakan oleh dokter di tempat liburan Mama jika memang dibutuhkan.

Apa saja hal-hal penting lainnya yang perlu Mama perhatikan saat hendak melakukan perjalanan jauh? Berikut Popmama.com rangkum informasinya:

1. Pilih waktu yang tepat

1. Pilih waktu tepat
Pixabay/MedicalPrudens

Sebagian ibu hamil memilih untuk tidak melakukan perjalanan jauh dalam 12 minggu pertama kehamilan karena rasa mual yang hebat. Selain itu, pada waktu ini tubuh Mama biasanya juga akan terasa lebih cepat lelah.

Risiko keguguran juga lebih tinggi apabila Mama memaksakan diri melakukan perjalanan jauh yang melelahkan dalam trimester pertama kehamilan. Ini karena pada waktu tersebut janin sedang berada dalam fase tumbuh kembang yang sangat pesat.

Sementara itu, bulan-bulan terakhir kehamilan juga seringkali sudah melelahkan dan Mama jadi mudah merasa tidak nyaman. Maka dari itu, waktu berlibur yang dianjurkan pun rata-rata pada trimester kedua.

Dokter kebidanan dan kandungan dari Bedford Hospital NHS Trust, Sarah Reynolds, menyebutkan bahwa Mama perlu memerhatikan apakah memiliki masalah pada kehamilan. Jika tidak, maka pergi berlibur tidak akan menjadi masalah.

Lain halnya jika Mama memiliki riwayat dan masalah pada kehamilan, sehingga diperlukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk pergi.

Editors' Pick

2. Bepergian dengan naik pesawat

2. Bepergian naik pesawat
Pexels/Pixabay

Melakukan perjalanan jauh dengan naik pesawat terbang sebenarnya tidak berbahaya bagi kehamilan, tapi sebelum melakukannya Mama dianjurkan untuk tetap berkonsultasi dengan dokter.

Terlebih jika penerbangan dilakukan ke luar negeri, dengan rentang waktu penerbangan hingga belasan jam.

Biasanya, penerbangan tidak dianjurkan untuk dilakukan Mama jika usia kehamilan sudah di atas 37 minggu. Ini karena pada waktu tersebut persalinan sangat mungkin terjadi kapan saja.

Perjalanan jarak jauh atau lebih dari 4 jam, seringkali memicu risiko pembekuan darah atau deep vein thrombosis (DVT) pada ibu hamil. Jadi, jangan lupa untuk tetap rutin bergerak secara teratur.

Jangan lupa juga untuk membawa camilan dan cukupi minum air putih selama penerbangan.

3. Bepergian naik kapal laut

3. Bepergian naik kapal laut
Pexels/George Desipris

Jika perjalanan Mama direncanakan akan naik kapal laut atau kapal feri, maka perhatikan juga aturan perusahaan. Biasanya, perusahaan kapal laut memiliki batasan sendiri soal usia kehamilan penumpang yang diperbolehkan naik.

Sama seperti pada penerbangan, perhatikan lebih jika usia kehamilan Mama sudah berada di atas 32 minggu.

Untuk perjalanan di laut yang lebih panjang, seperti kapal pesiar, cari tahu apakah ada fasilitas yang tersedia untuk menangani persalinan atau masalah kehamilan. Misalnya ada klinik atau tenaga kebidanan yang tersedia.

4. Perjalanan mobil

4. Perjalanan mobil
Pexels/Oziel Gomez

Saat Mama hamil, sebaiknya hindari melakukan perjalanan panjang dengan menggunakan mobil. Jika tetap harus dilakukan, pastikan mobil berhenti secara teratur supaya Mama bisa keluar dan melakukan peregangan.

Apabila mobil tidak bisa berhenti teratur, usahakan untuk tetap melakukan beberapa latihan di dalam mobil. Misalnya seperti melenturkan dan memutar kaki, serta menggerak-gerakan jari-jari kaki.

Latihan ini penting dilakukan secara rutin untuk menjaga aliran darah tetap lancar, serta untuk mengurangi kekakuan dan ketidaknyamanan di tubuh Mama.

Risiko lain yang bisa dialami Mama saat naik mobil dalam perjalanan panjang yakni kelelahan dan pusing. Hal ini bisa diatasi dengan minum secara teratur dan makan camilan yang memberi energi seperti buah-buahan dan kacang.

Yang tak kalah penting, jaga sirkulasi udara dalam mobil tetap lancar dan kenakan sabuk pengaman. Ingat ya, gunakan sabuk pengaman dengan tali menyilang di antara payudara, serta tali pangkuan di bawah perut.

Baca juga: 7 Potret Road Trip Seru Ayudia-Ditto Hanya dengan Campervan!

5. Selalu sediakan makanan dan minuman

5. Selalu sediakan makanan minuman
Pexels/Archie Binamira

Sebisa mungkin, sediakan selalu bekal makanan dan minuman saat bepergian. Jajan sembarangan yang tidak terjaga kebersihannya bisa memicu sakit perut dan diare.

Sebelum minum, pastikan air yang Mama minum sudah matang sempurna. Jika ragu, belilah air kemasan, Ma. Apabila dalam perjalanan Mama kelelahan atau demam, usahakan tetap terhidrasi dan terus makan untuk kesehatan janin, bahkan jika Mama tidak lapar.

Jangan lupa juga untuk membawa obat-obatan jika diperlukan dan dianjurkan oleh dokter. Selamat berlibur, Ma!

The Latest