Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pinterest.com/itsmomtastic
Pinterest.com/itsmomtastic

Pernah nggak, Mama lagi jalan ke dapur buat ambil sesuatu, eh sampai sana malah lupa mau ambil apa? Atau sibuk cari kunci padahal ternyata ada di kantong sendiri? Nah, kalau hal ini terjadi saat hamil atau setelah melahirkan, mungkin Mama sering dengar istilah baby brain atau mom brain.

Dua istilah ini sering bikin bingung karena kedengarannya mirip. Banyak yang mengira keduanya sama, padahal sebenarnya berbeda, lho. Perbedaan ini bukan cuma soal istilah, tapi juga waktu terjadinya dan penyebabnya.

Supaya nggak salah paham, Popmama.com  sudah rangkum penjelasan tentang apa bedanya mom brain dan baby brain.

Apa Itu Mom Brain?

Pinterest.com/masandpas

Mom Brain juga dikenal sebagai momnesia atau mommy brain adalah istilah non-medis yang menggambarkan kondisi kebingungan mental, pelupa, atau sulit berkonsentrasi yang sering dialami oleh ibu setelah melahirkan. Kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi dan dianggap sebagai bagian dari adaptasi alami tubuh pasca persalinan, bukan sebagai gangguan patologis. 

Mom brain dapat terjadi akibat perubahan struktur otak yang berlangsung setelah persalinan, termasuk penurunan volume materi abu-abu (gray matter). Meski terdengar menyeramkan, perubahan ini justru bersifat adaptif agar otak Mama lebih fokus pada peran barunya sebagai ibu. 

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa kondisi ini biasanya bersifat sementara dan bukan gangguan serius. Penyebabnya bukan hanya hormon, tapi juga pola tidur yang terganggu, rasa lelah, dan stres karena harus mengurus bayi. Jadi kalau Mama sering lupa setelah melahirkan, jangan khawatir, ini hal yang normal banget!

Apa Itu Baby Brain?

Pinterest.com/ apple

Baby brain, sering juga disebut pregnancy brain atau momnesia, adalah istilah informal untuk menggambarkan kondisi pelupa, sulit fokus, atau mengalami fog pikiran yang banyak dialami ibu selama kehamilan, terutama saat trimester akhir. Ini bukan mitos, tetapi suatu fenomena kognitif yang nyata dan telah diobservasi secara ilmiah.

sebuah studi dalam Medical Journal of Australia juga mengungkapkan bahwa, perubahan hormon selama kehamilan berpengaruh besar pada fungsi kognitif. Otak Mama secara alami mengalami penyesuaian untuk mempersiapkan peran sebagai orangtua, termasuk membentuk ikatan dengan bayi. Penelitian tersebut juga menyebutkan adanya perubahan pada bagian otak yang mengatur emosi dan memori, sehingga bisa membuat Mama jadi lebih fokus pada kebutuhan si kecil setelah lahir. 

Selain faktor hormon, kondisi ini juga bisa diperparah oleh kelelahan, mual, hingga kurang tidur yang sering dialami selama hamil. Tapi jangan khawatir, sama seperti mom brain, baby brain bukanlah gangguan serius dan biasanya akan membaik setelah persalinan, Ma!

Apakah Setiap Ibu Mengalami Mom dan Baby Brain?

Pinterest.com/lenimoretti

Tidak semua ibu mengalami mom brain atau baby brain. Namun, banyak ibu yang mengalami kondisi ini, baik selama kehamilan maupun setelah melahirkan.

  • Baby Brain (pregnancy brain): Menurut penelitian, sekitar 50 hingga 80 persen ibu hamil melaporkan mengalami gangguan ingatan atau masalah fokus selama kehamilan. Gejala ini biasanya muncul sejak trimester pertama dan paling terasa pada trimester ketiga. Penyebabnya antara lain perubahan hormon, stres, dan gangguan tidur. 

  • Mom Brain (postpartum brain fog): Setelah melahirkan, sekitar 50 hingga 80 persen ibu baru mengalami mom brain, yang ditandai dengan mudah lupa, sulit fokus, dan perasaan bingung. Kondisi ini biasanya berlangsung antara 2 hingga 4 bulan setelah persalinan dan disebabkan oleh perubahan hormon, stres, kelelahan, dan tuntutan peran baru sebagai ibu.

Meskipun tidak semua ibu mengalaminya, mom brain dan baby brain adalah kondisi yang umum dan wajar dialami oleh banyak ibu. Jika Mama merasa terganggu, berkonsultasilah dengan tenaga medis atau psikolog untuk mendapatkan dukungan yang tepat.

Cara Mengurangi Dampak Mom Brain dan Baby Brain

Pinterest.com/liefdevolfotografie

Meski mom brain dan baby brain adalah kondisi normal, ada beberapa cara yang bisa membantu Mama tetap fokus dan mengurangi efeknya:

  • Mom brain 

  1. Minta dukungan keluarga, dengan membagi tugas dengan pasangan atau anggota keluarga agar ada waktu istirahat. 

  2. Tidur sesuai kesempatan, Mama bisa tidur saat bayi tidur, walau sebentar, membantu pemulihan otak.

  3. Catat hal penting dengan membuat daftar tugas harian atau checklist agar tidak lupa aktivitas rutin.

  4. Luangkan waktu untuk diri sendiri meski sebentar, olahraga ringan, hobi, atau relaksasi bisa mengurangi stres

  • Baby brain 

  1. Catat hal penting menggunakan buku catatan atau reminder di ponsel untuk ingat janji dokter, belanja, atau aktivitas harian. 

  2. Tidur yang cukup, tidur siang jika memungkinkan, karena kurang tidur memperburuk baby brain. 

  3. Makan sehat agar nutrisi seimbang membantu energi dan fungsi otak tetap optimal.

  4. Kurangi stres dengan meditasi ringan, jalan santai, atau dengarkan musik bisa membantu fokus.

Jadi, itu bedanya mom brain dan baby brain. Meski kadang bikin lupa atau sulit fokus, kondisi ini bersifat sementara. Dengan dukungan keluarga, tidur dan makan cukup, serta catatan kecil, Mama tetap bisa tenang dan menikmati momen bersama si Kecil.

Editorial Team