Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bahaya Trombosit Rendah pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Pinterest.com/scollado01
Pinterest.com/scollado01

Saat hamil, tubuh mama mengalami banyak perubahan, termasuk dalam sistem peredaran darah. Salah satu yang sering luput dari perhatian adalah jumlah trombosit, sel darah kecil yang berfungsi penting untuk membantu proses pembekuan darah.

Kalau jumlah trombosit menurun terlalu rendah, kondisi ini bisa menimbulkan risiko yang nggak bisa dianggap sepele. Bukan cuma buat kesehatan Mama, tapi juga bisa berdampak pada keselamatan si Kecil, terutama menjelang proses persalinan.

Nah, biar lebih paham, Popmama.com sudah merangkum bahaya trombosit rendah pada ibu hamil yang penting untuk Mama ketahui.

Trombosit Rendah pada Ibu Hamil

Pinterest.com/vikitrussell
Pinterest.com/vikitrussell

Trombosit adalah sel darah kecil yang berfungsi membantu proses pembekuan darah. Jumlah normalnya berkisar antara 150.000–450.000 per mikroliter darah. Saat hamil, sebagian Mama bisa mengalami penurunan jumlah trombosit, kondisi ini disebut trombositopenia. Kalau kadar trombosit turun di bawah batas normal, tubuh jadi lebih sulit menghentikan perdarahan, sehingga risiko memar atau berdarah bisa meningkat.

Trombosit rendah pada ibu hamil bisa terjadi karena perubahan alami tubuh selama kehamilan atau biasa disebut trombositopenia gestasional, hal ini bisa juga dipicu dengan adanya kondisi tertentu seperti preeklamsia, infeksi, atau gangguan autoimun. Sebagian besar kasus ringan dan tidak berbahaya, tapi kalau penurunannya cukup drastis, kondisi ini bisa menimbulkan masalah serius, terutama saat persalinan.

Gejala Trombosit Rendah pada Ibu Hamil

Pinterest.com/go2plumbing
Pinterest.com/go2plumbing

Trombosit rendah sering kali tidak menimbulkan gejala kalau penurunannya masih ringan. Banyak Mama baru mengetahuinya setelah cek darah rutin kehamilan. Namun, kalau jumlah trombosit turun cukup jauh, biasanya tubuh akan memberi tanda-tanda tertentu.

Beberapa gejala yang bisa muncul antara lain:

  • Mudah memar meski hanya terkena benturan ringan.

  • Perdarahan pada gusi atau mimisan yang lebih sering dari biasanya.

  • Luka sulit berhenti berdarah atau lebih lama sembuh.

  • Bintik merah kecil di kulit akibat terjadinya perdarahan di bawah kulit.

  • Perdarahan lebih banyak saat menstruasi (sebelum hamil) atau saat ada luka kecil.

Kalau Mama mengalami gejala-gejala ini selama hamil, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Dengan pemeriksaan sederhana, dokter bisa memastikan kadar trombosit dan menentukan langkah perawatan yang aman untuk Mama dan janin.

Bahaya Trombosit Rendah bagi Ibu Hamil

Pinterest.com/aestheticvideoeditor
Pinterest.com/aestheticvideoeditor

Kalau jumlah trombosit turun terlalu rendah, tubuh jadi kesulitan menghentikan perdarahan. Kondisi ini bisa bikin Mama berisiko mengalami pendarahan hebat saat melahirkan, baik normal maupun operasi caesar. Karena proses pembekuan darah tidak berjalan optimal, luka setelah persalinan juga bisa lebih lama sembuh. 

Pada sebagian Mama, trombosit rendah bisa muncul karena kondisi medis seperti preeklamsia atau sindrom HELLP. Nah, ini perlu lebih diperhatikan karena bisa memicu komplikasi serius, misalnya gangguan hati, ginjal, bahkan kejang saat hamil. 

Selain itu, trombosit rendah juga bisa berdampak pada si Kecil. Ada kondisi di mana antibodi penyebab trombosit rendah ikut menyeberang ke janin, sehingga bayi lahir dengan jumlah trombosit rendah. Kalau ini terjadi, risiko perdarahan pada bayi baru lahir pun jadi lebih tinggi. 

Cara Mengatasi Trombosit Rendah pada Ibu Hamil

Pinterest.com/cognacbrown1
Pinterest.com/cognacbrown1

Kalau hasil cek darah menunjukkan jumlah trombosit mama rendah, jangan panik dulu. Banyak kasus yang sifatnya ringan dan bisa teratasi dengan pemantauan rutin. Tapi, penting juga untuk tahu langkah-langkah yang bisa membantu menjaga kadar trombosit tetap aman selama hamil.

Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Kontrol rutin ke dokter kandungan untuk memantau kadar trombosit sepanjang kehamilan.

  2. Ikuti perawatan medis sesuai penyebab, misalnya obat kortikosteroid, imunoglobulin, atau transfusi trombosit bila dibutuhkan.

  3. Konsumsi makanan bergizi seperti sayuran hijau, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan buah kaya vitamin C untuk mendukung produksi sel darah.

  4. Cukup istirahat dan kelola stres supaya kondisi tubuh tetap stabil.

  5. Segera lapor ke dokter bila muncul gejala perdarahan yang tidak wajar, seperti mimisan sering, gusi berdarah, atau memar berlebihan.

Nah, itu tadi penjelasan soal bahaya trombosit rendang pada ibu hamil. Trombosit rendah saat hamil memang perlu perhatian, tapi dengan pemantauan dokter dan pola hidup sehat, kondisi ini biasanya bisa terkendali. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Resep Whole Wheat Pancake Sehat untuk Ibu Menyusui, Wajib Coba!

05 Des 2025, 18:27 WIBPregnancy