Setelah gerakan janin terbentuk dengan baik (biasanya pada minggu ke-28), beberapa dokter menyarankan untuk mencatat semua pukulan, tusukan, dan tendangan kecil pada kehamilan berisiko tinggi untuk memastikan janin masih berkembang sebagaimana mestinya. Ini dikenal sebagai penilaian gerakan janin, hitungan tendangan janin, atau penghitungan gerakan janin.
Meskipun gerakan atau hitungan yang dikurangi yang dilakukan di rumah dapat mengkhawatirkan, namun mungkin tidak dapat diandalkan. Jika Mama merasa janin bergerak atau menendang lebih jarang dari biasanya, hubungi dokter. Mereka mungkin menyarankan pengujian tambahan. Ini terutama berlaku untuk ibu hamil dengan kondisi berisiko tinggi.
Menghitung jauh lebih sulit ketika Mama memiliki kehamilan kembar. Mama mungkin tidak dapat mengetahui janin mana yang bergerak. Meskipun demikian, banyak dokter menyarankannya sebagai cara untuk melacak.
Jika Mama menghitung, ada baiknya untuk memetakan tendangan janin sehingga Mama dapat melacak pola gerakan normal janin. Untuk menghitung gerakan, pilih waktu saat janin biasanya paling aktif (sering kali, ini tepat setelah Mama makan). Ambil posisi yang nyaman, baik dengan duduk di kursi yang nyaman atau berbaring miring. Jika Mama berbaring, berbaringlah di sisi kiri, sehingga sirkulasi darah janin akan lebih baik.
Jika Mama belum mencapai 30 minggu dan tidak merasakan janin bergerak, jangan panik. Seiring pertumbuhan janin, Mama akan dapat membedakan gerakannya dengan lebih baik. Mama juga akan mengetahui pada jam berapa janin paling aktif. Beberapa janin secara alami bergerak lebih jarang daripada yang lain.
Kurangnya gerakan juga dapat berarti bahwa janin sedang tidur. Mama mungkin merasakan lebih sedikit tendangan dan tusukan saat janin bertambah besar dan memiliki lebih sedikit ruang untuk bergerak di dalam rahim.
Itu penjelasan tentang benarkah janin laki-laki lebih aktif bergerak daripada perempuan? Jadi, gerakan janin sebenarnya tidak bisa digunakan untuk menentukan jenis kelamin si Kecil, ya, Ma.