Sel Janin akan Tetap Berada di Tubuh Ibu Bahkan setelah Melahirkan

Sebagian besar bayi meninggalkan jejak pada ibu, yang dapat dideteksi bahkan setelah lahir, dalam bentuk sel janin yang tertinggal setelah melahirkan. Fenomena ini dikenal dengan sebutan mikrokimera janin (fetal microchimerism).
Teknik ilmiah modern telah memungkinkan para peneliti untuk memastikan bahwa sel janin memasuki sirkulasi ibu serta berbagai jenis jaringan di seluruh tubuh. Fenomena ini, yaitu keberadaan sejumlah kecil sel yang secara genetik berbeda dari bagian tubuh lainnya, kini dikenal sebagai mikrokimera.
Kehamilan dianggap sebagai penyebab paling umum dari mikrokimera, dan sama seperti ibu memperoleh sel dari janinnya, sel ibu juga masuk ke jaringan janin, yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh. Namun, mikrokimera juga dapat terjadi akibat transfusi darah, transplantasi organ, dan berbagi rahim dengan janin lain.
Informasi tentang sel janin akan tetap berada di tubuh Ibu bahkan setelah melahirkan bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma.
Benarkah Sel Janin akan Tetap Berada di Tubuh Ibu Bahkan setelah Melahirkan?

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Human Reproduction melaporkan bukti sel janin yang "keluar" dari rahim dan bermukim di berbagai organ ibu mereka. Fenomena yang dikenal sebagai mikrokimera janin.
Para peneliti di Leiden University Medical Center mengambil sampel dari berbagai organ perempuan yang baru saja hamil dan mendeteksi keberadaan sel yang mengandung kromosom Y, yang seharusnya berasal dari janin laki-laki, dalam 100% sampel. Hal ini memperkuat teori bahwa mikrokimera janin adalah hal yang umum dan mungkin universal.
Bagaimana Sel Janin Bertahan meskipun Ada Reaksi Imun yang Potensial?

Bukti mendukung hipotesis bahwa sel-sel janin entah bagaimana memodulasi sistem imun ibu agar sel-sel tersebut dapat bertahan tanpa terdeteksi.
Apakah sel-sel yang berasal dari janin berfungsi di dalam tubuh ibu seperti sel-sel ibu sendiri? Beberapa sel tampak demikian. Misalnya, beberapa sel janin yang menuju jantung ibu menjadi sel-sel jantung dan tampak berfungsi bersama sel-sel jantung jantung ibu.
Sel-sel chimeric ini juga dianggap dapat menyembuhkan luka. Sel-sel janin memiliki sifat regeneratif, dan mungkin dapat menetap di organ yang rusak dan menjadi bagian dari respons perbaikan ibu.
Pada manusia, para ilmuwan telah mengidentifikasi sel-sel chimeric di banyak organ ibu, termasuk ginjal, hati, limpa, paru-paru, jantung, dan otak. Meskipun jumlah mereka menurun drastis pascapersalinan, perempuan dapat menyimpannya selama beberapa dekade setelah melahirkan.
Apa Saja Implikasi Medis Potensial Lainnya dari Sel Janin?

Studi menunjukkan kesimpulan yang beragam mengenai apakah mikrokimera janin bersifat protektif terhadap penyakit secara umum atau tidak. Beberapa peneliti berteori bahwa penyakit autoimun yang lebih rentan dialami perempuan daripada laki-laki, terutama penyakit Graves, dan tiroiditis Hashimoto, juga terkait, setidaknya sebagian.
Mikrokimera janin juga mungkin memiliki hubungan dengan kanker, meskipun tidak jelas apakah hal itu bersifat protektif atau berkontribusi terhadap penyakit tersebut. Misalnya, sel janin ditemukan dalam frekuensi yang lebih rendah dalam sirkulasi perempuan dengan kanker payudara, sementara konsentrasi sel janin yang tinggi telah ditemukan pada tumor ibu. Hal ini menunjukkan bahwa sel janin entah bagaimana membantu mendorong pertumbuhan tumor atau bahwa mereka mungkin terlibat dalam memerangi kanker.
Nah, sekarang Mama sudah mendapatkan pemahaman tentang sel janin akan tetap berada di tubuh Ibu bahkan setelah melahirkan. Luar biasa bukan, Ma?



















