5 Hal Ajaib yang Terjadi Pada Payudara Saat Kehamilan

Sekitar 10 hari pasca masa konsepsi, plasenta dalam tubuh Mama akan mulai melepaskan hormon human chorionic gonadotropin atau hCG.

Hormon ini kemudian akan mulai memproduksi estrogen dan progesteron. Pada akhirnya, hormon-hormon ini kemudian akan memicu perkembangan kelenjar untuk memproduksi air susu ibu (ASI) di payudara.

Salah satu efek dari fluktuasi hormonal ini akan membuat payudara Mama jadi sering nyeri karena tengah beradaptasi.

Menurut pakar kebidanan dan kandungan Mercy Medical Center, Baltimore, Erika Nichelson, MD, kondisi ini bahkan bisa membuat tiupan angin saja terasa menyakitkan bagi payudara.

Meski demikian, nyeri pada payudara dianggap Nichelson sebagai hal yang masih wajar. Ini adalah salah satu efek hormonal, Ma.

Lonjakan kadar estrogen dalam tubuh Mama membuat aliran darah menjadi semakin meningkat. Selain itu, saluran dan kelenjar di payudara akan menjadi besar untuk proses produksi ASI.

Akibatnya, pada sebagian ibu hamil ukuran payudaranya pun bisa bertambah semakin besar. Kondisi ini biasanya mulai terjadi pada akhir trimester kedua, Ma.

Agar payudara tetap sehat, upayakan untuk menyesuaikan perubahan ukuran ini dengan menggunakan ukuran bra yang sesuai. Hindari memaksakan diri tetap menggunakan bra lama.

Selain membuat payudara jadi terasa tidak nyaman, memakai bra yang sempit juga bisa menghambat proses persiapan produksi  ASI.

Pilihlah bra khusus ibu hamil dan menyusui, yang biasanya memang berukuran besar. Untuk memastikan kenyamanan Mama, pilih bra yang memiliki setidaknya 3 atau 4 pengait.

Jangan lupa perhatikan bahan bra saat membeli, gunakan bahan yang menyerap keringat dan lembut. Ini penting untuk mencegah iritasi pada kulit Mama.

Pertumbuhan yang cukup pesat dari segi ukuran seringkali membuat payudara pun menjadi mudah gatal-gatal. Jika Mama mengalaminya, hindari menggaruk payudara ya, Ma.

Menggaruk terlalu kasar dapat membuat payudara menjadi mudah iritasi. Selain itu, bekas luka garukannya pun bisa sulit hilang.

Apabila gatal di kulit payudara tidak tertahankan, gunakan bedak atau krim antigatal secara berkala. Jangan biarkan area payudara lembap, misalnya dengan berganti bra atau pakaian jika sedang banyak berkeringat.

Memasuki trimester ketiga, payudara seringkali tampak seperti lukisan abstrak. Terdapat garis merah atau kebiruan, serta warna puting pun jadi gelap dan ukurannya membesar.

Garis kebiruan yang muncul tersebut adalah pembuluh darah yang membesar. Sementara garis merah biasanya berasal dari peregangan kulit payudara.

Sementara itu, warna puting yang gelap disebabkan oleh kadar estrogen yang kian meningkat. Kondisi ini menyebabkan hiperpigmentasi, termasuk di puting.

Tak cuma perubahan warna, puting payudara biasanya juga jadi lebih sensitif terhadap sentuhan. Seringkali penggunaan bra saja akan membuat Mama tidak nyaman.

Ini merupakan proses adaptasi tubuh untuk menyiapkan agar puting bisa digunakan dengan baik oleh bayi saat lahir nantinya, Ma. Seperti diketahui, ASI merupakan sumber nutrisi penting bagi bayi.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Bayi Mengigit Puting Payudara Saat Disusui

Baca juga: Cara Mengatasi Nyeri Payudara Saat Hamil

Baca juga: Merawat Payudara di Trimester Ketiga untuk Persiapan Menyusui

Semakin mendekati hari persalinan, tubuh biasanya sudah menyiapkan payudara untuk mulai memproduksi ASI. Termasuk produksi kolostrum, yang sangat baik bagi bayi baru lahir.

Aktifnya kelenjar payudara di akhir trimester ketiga seringkali membuat ASI tidak sengaja 'bocor'. Misalnya saat Mama sedang mandi atau sedang pijat prenatal.

Tak usah khawatir, Ma. Ini tandanya tubuh Mama siap menunjang proses menyusui dan Mama siap memberikan ASI untuk buah hati.

Saat persalinan tiba dan bayi dilahirkan, secara perlahan payudara akan menyesuaikan produksi ASI dengan porsi yang dibutuhkan oleh bayi. Lakukan pemberian ASI dengan bertahap dan tak perlu terburu-buru ya, Ma.