Terlepas dari semua perubahan yang luar biasa itu, tekanan darah seorang perempuan mungkin bisa tetap stabil dalam kehamilan tanpa komplikasi, tetapi pergeseran fisiologis ini lebih membebani tubuh perempuan yang usianya lebih tua, membuat mereka lebih rentan terhadap risiko preeklamsia, atau tekanan darah tinggi terkait kehamilan.
Meskipun penyebab pasti preeklampsia masih belum jelas, tetapi kemungkinan ini terkait dengan cara terbentuknya pembuluh darah di plasenta. Pembuluh darah yang memasok di plasenta lebih sempit daripada pembuluh darah di seluruh tubuh ibu, yang dapat menyebabkan tekanan dalam keseluruhan sistemnya menumpuk. Ditambah lagi, plasenta pada perempuan yang lebih tua mungkin tidak memiliki perkembangan yang baik, kemudian pada akhirnya bisa berpotensi merusak perkembangan janin.
Baik laki-laki dan perempuan yang lahir dari ibu yang lebih tua, sama-sama menunjukkan tanda sistem kardiovaskular yang lebih lemah. Mereka yang lahir dari ibu yang lebih tua akan kurang tahan terhadap epigenetik dan faktor lingkungan, seperti pola diet dan kebiasaan olahraga, yang mungkin dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular mereka.
Karena itu, membentuk kebiasaan gaya hidup yang baik di sejak awal kehamilan sangat penting bagi kesehatan anak Mama kelak. Tetapi pada dasarnya, hidup sehat, mencukupi gizi yang baik, dan menjaga ketahanan fisik memang sangat penting untuk semua perempuan di segala usia.
Baca juga:
Berencana Hamil Setelah Usia 35 Tahun? Perhatikan Tips Ini, Ma