Tradisi 4 Bulanan Adat Jawa: Seluk Beluk, Prosesi, dan Filosofinya
Tradisi 4 bulanan banyak ditemui di Jawa Tengah, dan dilakukan saat usia kehamilan 4 bulan.
14 Juni 2021
![Tradisi 4 Bulanan Adat Jawa Seluk Beluk, Prosesi, Filosofinya](https://image.popmama.com/content-images/post/20210614/5-398d1002f6b0b41847bf50ce86272912.png?width=40&height=auto)
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suku Jawa dikenal memiliki berbagai tradisi yang unik namun penuh filosofi. Hampir setiap momen kehidupan selalu disambut dengan berbagai macam ritual untuk mendoakan keselamatan dan keberkahan. Salah satu yang sangat umum adalah tradisi empat bulanan.
Tradisi ini banyak ditemui di Jawa Tengah, dan dilakukan saat usia kehamilan mencapai empat bulan. Tujuannya tak lain adalah mendoakan agar janin senantiasa diberikan berkah sejak di dalam perut hingga nanti lahir dan menjalani kehidupan.
Sebenarnya bukan hanya Jawa saja yang punya tradisi empat bulanan. Ada beberapa daerah lain yang juga mengadakan tradisi empat bulanan, dengan prosesi yang berbeda-beda. Dalam ulasan ini, Popmama.com akan memberikan informasi seputar tradisi empat bulanan adat Jawa. Berikut penjelasan singkatnya!
Editors' Pick
Seluk Beluk Tradisi 4 Bulanan Adat Jawa
Sebagaimana disebutkan di atas, acara ini dilakukan untuk mendoakan keselamatan sang Bayi. Waktu empat bulan dipilih karena masyarakat Jawa percaya bahwa waktu ini adalah momen ketika Sang Pencipta meniupkan ruh dan menugaskan malaikat untuk mulai mencatat empat perkara, yaitu rezeki, maut, amal, dan jalan hidup sang Bayi.
Karenanya, momen tersebut dimanfaatkan untuk memanjatkan doa agar roh yang dimasukkan memiliki sifat baik dan malaikat diharapkan mencatatkan hal yang positif untuk calon Jabang Bayi. Selain itu, pada usia kehamilan empat bulan bayi juga dipercaya sudah memiliki anggota tubuh yang lengkap sehingga menjadi hal yang wajib disyukuri.
Tentang Prosesi 4 Bulanan
Tradisi empat bulanan harus dilaksanakan sesuai dengan hitungan waktu yang tepat menurut kepercayaan Jawa. Biasanya lokasi penyelenggaraan yang dipilih adalah rumah orangtua calon Bayi, atau tempat yang dihuni oleh suami/istri yang sedang menantikan calon Bayi.
Acara empat bulanan umumnya tidak serumit tradisi tujuh bulanan. Acara ini hanya berupa kenduri yang menekankan pada doa bersama. Selain itu, penyelenggara juga harus menyediakan besek berisi makanan tertentu, yang nantinya akan dibagikan kepada tamu undangan saat pulang.