10 Pantangan Ibu Hamil 6 Bulan yang Sering Tak Disadari
Jangan pernah lakukan beberapa hal ini saat hamil ya, Ma!
2 September 2019
Memenuhi asupan nutrisi serta gizi menjadi salah satu hal yang cukup penting untuk perkembangan bayi dalam kandungan.
Apalagi jika ibu hamil sudah memasuki usia kehamilan trimester kedua. Kehamilan yang sudah memasuki usia trimester kedua merupakan periode di mana janin sudah mulai kuat dan pertumbuhannya sangat signifikan.
Mulai dari pertumbuhan fisik bayi hingga pertumbuhan organ dalam bayi. Biasanya, saat memasuki trimester kedua, bayi dalam kandungan akan bergerak lebih aktif jika dibandingkan dengan trimester pertama.
Pada usia trimester kedua biasanya bayi dalam kandungan juga sudah mulai menggerakan kepala dan mulutnya. Jantung bayi dalam kandungan pun sudah mulai berdetak lebih cepat dibandingkan usia kehamilan trimester pertama.
Oleh karena itu, ada baiknya jika Mama selalu menjaga kesehatan serta menjauhi beberapa pantangan kehamilan di trimester kedua.
Agar lebih jelas, berikut Popmama.com telah merangkum 10 daftarnya.
1. Hindari makanan yang mengandung pengawet
Untuk Mama yang sedang hamil sebaiknya hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung banyak pengawet karena akan menghambat pertumbuhan otak pada janin dan akan menyebabkan risiko lahir cacat.
Agar kondisi pertumbuhan bayi lebih optimal, sebaiknya ibu hamil mengonsumsi makanan maupun minuman yang memiliki kandungan nutrisi serta gizi yang tinggi.
Konsumsilah makanan yang mengandung asam folat tinggi dan kalsium untuk membantu pertumbuhan bayi. Selain itu, jangan lupa untuk banyak minum air putih agar ibu hamil terhindar dari masalah pencernaan.
Tidak hanya untuk ibu hamil, kebutuhan air juga dibutuhkan oleh janin khususnya untuk produksi air ketuban yang memengaruhi kondisi tumbuh kembang bayi dalam kandungan.
2. Hindari memakai pakaian ketat
Memasuki usia trimester kedua, pertumbuhan bayi sedang optimal dan pertumbuhan fisiknya pun semakin terlihat. Kondisi ini membuat perut ibu hamil semakin membesar.
Oleh karena itu, hindarilah penggunaan pakaian yang terlalu ketat. Pakaian yang terlalu ketat membuat tekanan pada ibu hamil sehingga Mama rentan mengalami sesak napas.
Tidak hanya itu, dengan pakaian yang terlalu ketat ibu hamil juga mengalami kondisi tidak nyaman karena pergerakan yang semakin terbatas.
Sebaiknya gunakan pakaian yang sedikit longgar atau menggunakan baju yang memang dikhususkan untuk ibu hamil. Menggunakan pakaian longgar bertujuan agar Mama dan bayi dalam kandungan juga merasa nyaman.
3. Jarang berolahraga
Memasuki masa kehamilan bukan berarti ibu hamil boleh bermalas-malasan. Ketika memasuki usia trimester kedua, jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga dan banyak bergerak.
Banyak manfaat yang dirasakan jika rajin berolahraga ketika ibu hamil memasuki usia kehamilan trimester kedua termasuk dapat meningkatkan energi tubuh ibu hamil.
Dengan begitu, Mama pun akan terhindar dari rasa lemas dan lelah. Tak hanya itu, olahraga juga dapat membantu melancarkan persalinan pada ibu hamil.
Banyak pilihan olahraga yang bisa ibu hamil lakukan seperti yoga, senam hamil atau berenang.
4. Hindari minuman beralkohol dan rokok
Sebaiknya hindari kebiasaan merokok ketika sedang hamil.
Tidak hanya ketika memasuki trimester kedua, sebaiknya selama menjalani masa kehamilan, Mama juga harus menghindari kebiasaan merokok atau paparan asap rokok secara langsung.
Karbon monoksida dan zat beracun lainnya memengaruhi tumbuh kembang janin dalam kandungan. Ibu hamil yang sering terpapar asap rokok berisiko lahir dengan kondisi prematur atau berat badan rendah.
Editors' Picks
5. Hindari memakai sepatu hak tinggi
Hindari menggunakan sepatu hak tinggi saat hamil karena akan menyebabkan kurang keseimbangan, dan ditakutkan akan menyebabkan Mama terjatuh dan mengalami keguguran atau kemungkinan terburuk lainnya.
Tak hanya itu, penggunaan hak tinggi bisa menyebabkan perenggangan otot di area pinggang.
Ketika hamil, tubuh cenderung menekuk ke depan, bila ibu hamil menggunakan sepatu dengan hak tinggi, terjadi perenggangan pada punggung dan pinggang, dan menyebabkan dua bagian tubuh ini mengalami nyeri.
6. Hindari kotoran dari hewan peliharaan
Keberadaan hewan peliharaan bisa menjadi kebutuhan bagi sebagian orang, namun sayangnya anjing dan kucing bisa memberi dampak negatif pada kehamilan.
Oleh karena itu, Mama harus meminta bantuan orang lain untuk membersihkan kotoran peliharaan agar terhindar dari toksoplasmosis. Hati-hati juga jangan sampai anjing besar peliharaan Mama mendorong atau membentur Mama hingga terjatuh.
Toksoplasmosis adalah infeksi yang umum terjadi pada kabanyakan burung dan mamalia, termasuk manusia. Parasit yang disebut Toxoplasma gondii (T. gondii) dapat ditemukan di feses kucing atau tanah.
Risiko terkena toksoplasmosis ketika hamil sangat rendah, tapi bila Mama terkena toksoplasmosis di tahap awal kehamilan, risiko keguguran meningkat dan bisa menyebabkan kebutaan dan kerusakan otak pada bayi yang belum lahir.
Tanda toksoplasmosis berupa gejala mirip flu ringan seperti suhu tubuh tinggi, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Tapi pada kebanyakan kasus, toksoplasmosis tidak menimbulkan gejala apapun.
7. Hindari sauna dan berendam air panas
Sauna dan berendam air panas tidak disarankan karena calon Mama biasanya sensitif terhadap paparan keduanya.
Aktivitas apapun yang berpotensi membuat ibu hamil kepanasan, baik dengan berkeringat atau berendam di air panas bisa mengganggu perkembangan bayi.
Di saat hamil, perubahan hormon di tubuh memang membuat Mama sering merasa pusing, jadi hindarilah duduk di jacuzzi atau ruang uap.
Pasalnya, ketika menggunakan sauna, jacuzzi, atau berendam air panas, tubuh tidak bisa mengeluarkan panas secara efektif.
Dengan begitu, suhu tubuh ibu hamil pun akan meningkat. Peningkatan suhu tubuh bisa mempengaruhi perkembangan bayi yang belum lahir, khususnya di 12 minggu pertama kehamilan.
8. Hindari penggunaan obat anti nyamuk
Anti nyamuk mengandung bahan kimia, termasuk pestisida. Efek samping bahan kimia ini bisa memicu kerusakan saraf. Anti nyamuk semprot bahkan mengandung kerosene yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal pada janin.
Anti nyamuk dalam bentuk oles atau lotion mengandung material korosif dan bisa terserap oleh kulit dan menjadi racun di dalam tubuh.
Anti nyamuk yang dibakar memproduksi banyak asap dan bisa mengganggu pernafasan. Penggunaan anti nyamuk baik dalam bentuk semprot, cairan, elektrik, atau lotion tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
9. Hindari melewati jalan yang bergelombang
Banyak orang menganggap ibu hamil tidak boleh mengendarai motor atau mobil, tapi bila kehamilan tidak mengalami masalah, calon Mama boleh mengemudi tapi jarak dan durasi mengemudi atau berkendara harus dipertimbangkan.
Ibu hamil tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor melewati jalan yang bergelombang karena bisa memberi goncangan pada kehamilan.
Goncangan yang terjadi bisa menimbulkan trauma pada kehamilan. Selain goncangan, melewati jalan bergelombang juga membuat otot pinggang, punggung, dan perut serta paha merenggang sehingga ibu hamil merasa cepat lelah.
Oleh karena itu, kurangi kecepatan ketika melewati jalan yang tidak rata atau cari rute lain yang dianggap lebih aman.
10. Hindari akupunktur dan pijat
Akupunktur dan pijat sepertinya aman selama hamil, tapi hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan hal ini. Ada masa selama kehamilan di mana keduanya tidak aman.
Misalnya, perut tidak boleh dipijat selama 3 bulan pertama kehamilan. Akupunktur umumnya aman dilakukan jika Mama mencari ahli akupunktur yang tepat, telah menjalani pelatihan dan memiliki pengalaman menangani ibu hamil.
Beri tahukan juga padanya bahwa Mama sedang hamil, karena titik akupunktur tertentu tidak aman selama hamil. Sebelumnya, jangan lupa untuk memberi tahu dokter atau bidan bila Mama berencana menjalani terapi akupunktur.
Nah, itulah 10 pantangan ibu hamil 6 bulan yang sebaiknya dihindari.
Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Kenali 7 Pantangan Makanan Ini Saat Menjalani Program Bayi Tabung
- 7 Pantangan Makanan Setelah Operasi Caesar
- Ini Dia Pantangan Makanan Untuk Ibu Hamil dengan Hipertensi