Bagaimana Dampak Perubahan Iklim terhadap Ibu Hamil dan Janin?

Perubahan iklim membuat banyak orang khawatir, termasuk ibu hamil

8 Juli 2022

Bagaimana Dampak Perubahan Iklim terhadap Ibu Hamil Janin
Freepik/upklyak

Perubahan iklim dunia membuat banyak orang khawatir, termasuk ibu hamil. Mengapa? Karena ini dapat meningkatkan beberapa risiko misalnya gangguan pada pasokan makanan atau suhu panas yang berkepanjangan.

"Pencemaran dan ancaman cuaca ekstrem dapat meningkatkan gangguan kecemasan yang memang sudah dirasakan oleh ibu hamil," kata Uberuaga, direktur Moms Clean Air Force.

Menurutnya, perubahan iklim menyebabkan sebagian orang memilih untuk memiliki lebih sedikit anak atau tidak sama sekali.

Namun sebenarnya, bagaimana dampak perubahan iklim pada ibu hamil dan janin? Penjelasannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini ya.

Risiko yang Dihadapi Ibu Hamil Terkait dengan Perubahan Iklim

Risiko Dihadapi Ibu Hamil Terkait Perubahan Iklim
Freepik/pvproductions

Pada Februari 2022, Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) merilis laporan yang berfokus pada dampak iklim, adaptasi, dan kerentanan. Ini termasuk risiko yang dihadapi dan akan dihadapi oleh ibu hamil akibat krisis iklim.

Menurut laporan tersebut, bukti menunjukkan bahwa panas dikaitkan dengan tingkat kelahiran prematur yang lebih tinggi, berat badan lahir rendah, lahir mati, dan stres neonatal. Sementara peristiwa cuaca ekstrem lainnya telah dikaitkan dengan berkurangnya akses ke perawatan prenatal.

"Penelitiannya cukup jelas: bencana iklim seperti angin topan dan kebakaran hutan menimbulkan ancaman bagi ibu hamil dan janin," kata Kenosha Gleaton, M.D., OB-GYN di Natalist.

Misalnya, asap dikaitkan dengan komplikasi kehamilan, termasuk kelahiran prematur, dan siklon tropis dikaitkan dengan kelahiran prematur.

"Bencana juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional calon Mama," tambah Dr. Gleaton.

Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan di National Library of Medicine menunjukkan ibu hamil yang pernah mengalami kebakaran hutan rentan mengalami gejala seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Ibu hamil juga lebih rentan mengalami heat exhaustion atau heat stroke. Ini disebabkan karena tubuh ibu hamil harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan dirinya.

"Panas yang ekstrem dapat menyebabkan suhu tubuh internal mama meningkat. Ini kemudian meningkatkan risiko cacat lahir dan masalah reproduksi lainnya," kata Dr. Gleaton.

Dan bagaimana dengan kesuburan? Masih belum banyak penelitian tentang bagaimana perubahan iklim dan panas dapat berdampak pada kesuburan. Namun para ahli terus memperhatikan perubahannya.

“Studi demografi menunjukkan bahwa cuaca panas menyebabkan penurunan angka kelahiran yang signifikan 8 hingga 10 bulan kemudian, namun pemicu asosiasi ini tidak jelas,” kata Audrey Gaskins, Sc.D., asisten profesor epidemiologi di Rollins School of Public Emory University.

Meskipun belum diketahui apakah atau bagaimana kenaikan suhu dapat memengaruhi fungsi ovarium, mencari tahu hubungannya dapat berdampak penting bagi kesehatan dan kesuburan.

"Setiap hubungan antara suhu lingkungan dan kesuburan perempuan juga akan memiliki implikasi penting untuk ukuran dan struktur populasi di masa depan. Ini menjadi masukan penting untuk model yang memperkirakan beban kesehatan yang terkait dengan perubahan iklim," kata Dr. Gaskins.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh calon Mama? Alih-alih terlalu khawatir akibat perubahan iklim, Mama dapat melakukan beberapa hal berikut ini:

Editors' Pick

1. Batasi paparan racun

1. Batasi paparan racun
Pexels/Magda-ehlers-pexels

Mama dapat mencari tahu bagaimana membatasi paparan racun. Misalnya, banyak informasi soal efek bahan kimia plastik dalam air minum dan makanan pada kesehatan.

"Bahan kimia dalam plastik yang masuk ke dalam tubuh kita dapat merusak kesuburan dan kesehatan janin saat melewati plasenta ke dalam aliran darah bayi," kata Dr. Hunnes.

Untuk menurunkan risikonya, Mama dapat mengurangi penggunaan plastik atau mulai menanam sayuran organik.

2. Berdiskusi dengan dokter

2. Berdiskusi dokter
Freepik/benzoix

Jangan takut untuk berbicara dengan dokter tentang masalah apa pun yang Mama miliki. Misalnya, tanyakan tentang perubahan pola makan apa yang dapat dilakukan jika Mama khawatir tentang efek plastik. Atau masker wajah apa yang dapat Mama kenakan untuk mengurangi paparan polusi udara.

Adalah normal jika Mama cemas akan efek perubahan iklim pada perkembangan janin. Risiko yang dihadapi ibu hamil dapat meningkat kecuali kita dapat mengatasi krisis iklim.

Namun sementara itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang untuk melindungi diri sendiri dan janin, Ma. Terapkan tips kesehatan ke dalam kehidupan sehari-hari, ya!

3. Terus terapkan pedoman kesehatan yang sudah ada

3. Terus terapkan pedoman kesehatan sudah ada
Freepik/freepik

Jangan lupa tentang nasihat kesehatan yang mungkin sudah Mama dengar sepanjang hidup.

"Tetap terhidrasi, minum air dingin, dan pastikan aktivitas fisik dilakukan di saat udara tidak terlalu panas," saran dr. Hunnes.

"Dan jika Mama tinggal di atau dekat tempat dengan tingkat polusi udara yang tinggi, penting untuk menutup jendela dan menggunakan AC (atau kipas angin) atau pembersih udara," tambahnya.

Jika Mama ingin mengambil tindakan pencegahan ekstra, masker wajah menawarkan perlindungan terhadap polusi udara. Namun seperti halnya memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19, tidak semua masker diciptakan sama.

Masker N95, KN95, atau FFP2 semuanya terbukti dapat mengurangi paparan polusi udara. Namun Mama juga perlu memastikan bahwa masker tersebut pas dan memperhitungkan berapa lama harus dipakai.

Itulah tadi informasi soal dampak perubahan iklim pada ibu hamil dan janin dan apa yang harus dilakukan. Krisis ini memang membuat cemas. Namun alih-alih cemas, yuk, lakukan tindakan pencegahan dan terapkan tips kesehatan bagi ibu hamil agar kita bisa terhindar dari bahayanya.

Baca juga:

The Latest