Ini Alasan Janin Menendang di Dalam Kandungan
Ternyata ini penting untuk perkembangan janin selama di dalam kandungan, Ma
2 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Merasakan tendangan janin adalah bagian normal dari kehamilan. Namun, mengapa janin menendang saat ia masih berada di dalam kandungan? Apakah janin ingin memberi tahu sesuatu kepada Mama?
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui alasan mengapa janin menendang. Dan ternyata, Ma, aktivitas ini membantu si Kecil berkembang lho.
Menurut studi itu, menendang dapat membantu janin ‘memetakan’ tubuh mereka dan menjelajahi lingkungannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang alasan janin menendang di dalam kandungan penjelasannya dapat Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini ya.
Pengamatan Terhadap Tendangan Janin
Para peneliti melihat gelombang otak yang dihasilkan janin ketika mereka menendang selama tidur gerakan mata cepat (REM).
Ketika janin menggerakkan tangan kanannya, misalnya, ia segera menghasilkan gelombang otak di bagian belahan otak kiri yang memproses sentuhan untuk tangan kanan.
Gelombang otak sangat cepat pada bayi prematur. Pada saat bayi berusia beberapa minggu, gelombang otak yang cepat menghilang secara alami.
Tendangan janin pada trimester ketiga membantunya mengembangkan area otak yang terkait dengan input sensorik. Ini juga membantunya mengenal dan merasakan tubuhnya sendiri, kata para ilmuwan.
“Gerakan spontan dan umpan balik konsekuen dari lingkungan selama periode perkembangan awal diketahui diperlukan untuk pemetaan otak yang tepat pada hewan, seperti tikus. Di sini kami menunjukkan bahwa ini mungkin benar pada manusia juga,” Lorenzo Fabrizi, PhD, pemimpin peneliti mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Editors' Pick
Tendangan Janin dan Perkembangan Otak
“Misalnya, sudah menjadi rutinitas bagi bayi untuk 'bersarang' di ranjangnya. Ini memungkinkan mereka untuk 'merasakan' permukaan ketika anggota badan mereka menendang, seolah-olah mereka masih di dalam rahim," katanya. Studi ini mendukung gagasan bahwa tidur harus dilindungi dan gangguan diminimalkan, karena temuan menunjukkan betapa pentingnya gerakan selama tidur janin dan bayi prematur.
Temuan tim tentang perubahan aktivitas otak janin dengan gerakan dapat memengaruhi studi di masa depan.
"Kami terkejut bahwa meskipun gelombang otak cepat yang membangkitkan gerakan menghilang beberapa minggu setelah rata-rata waktu lahir, gerakan terus memicu gelombang otak lambat," katanya.
Ini mengacu pada penelitian timnya sebelumnya awal tahun ini yang menunjukkan berbagai jenis gelombang otak dapat melakukan fungsi yang berbeda. Penelitian itu menunjukkan bahwa perubahan besar terjadi pada usia penuh karena berbagai jenis tidur mulai dikaitkan dengan pola gelombang otak tertentu.
Whitehead mengatakan, mereka berencana untuk terus mempelajari gerakan pada bayi. Tetapi mereka juga fokus pada bagaimana aspek perkembangan otak diproses, seperti sentuhan dan rangsangan yang menyakitkan (seperti pada tes darah, misalnya).
Penelitian mengungkap perkembangan otak di akhir kehamilan dan pentingnya tidur bagi bayi baru lahir.
“Saya pikir penelitian ini menarik,” Dr. Scott Sullivan, seorang profesor dan direktur kedokteran ibu-janin di Medical University of South Carolina di Charleston. Tidak hanya mendefinisikan perkembangan otak kritis yang terjadi pada akhir kehamilan, tetapi juga menunjukkan bahwa gerakan tidur aktif berkontribusi kuat pada pemetaan kortikal.
Penelitian ini juga memperkuat pentingnya tidur untuk bayi yang baru lahir dan menunjukkan bahwa bayi prematur, bahkan mereka yang hampir cukup bulan, mungkin mengalami gangguan atau penundaan siklus ini.