Konsumsi Terlalu Banyak Lemak saat Hamil Tingkatkan Risiko pada Janin

Apa saja risikonya bagi janin?

15 Maret 2021

Konsumsi Terlalu Banyak Lemak saat Hamil Tingkatkan Risiko Janin
Freepik/diignat

Saat hamil, selera makan meningkat. Mama menjadi mudah lapar dan ingin mengonsumsi beragam makanan, termasuk makanan berlemak.

Namun sebelum mengonsumsi banyak makanan berlemak, simak yang satu ini dulu ya, Ma. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi makanan tinggi lemak dapat menurunkan banyak masalah kesehatan pada anaknya kelak.

Penelitian yang dilakukan oleh sekelompok dokter dari Klinik Cleveland dan Universitas Virginia Barat mempelajari dampak pola makan ibu hamil terhadap kemungkinan anak terkena asma dan kelainan metabolisme lipid dan glukosa.

"Jika kita ingin mencegah perkembangan hal-hal seperti asma, diabetes, dan obesitas, kita harus melakukan intervensi selama kehamilan atau di bulan-bulan pertama kehidupan bersama anak," kata Giovanni Piedimonte, MD, ketua institut untuk Center of Pediatric. Kedokteran Paru di Klinik Cleveland. "Setiap diet yang tidak benar diimbangi dengan kandungan karbohidrat, protein, dan lipid dapat berdampak pada janin. Sangat penting juga untuk menyadari bahwa vitamin itu penting."

Penjelasan mengenai pengaruh asupan lemak yang dikonsumsi saat hamil terhadap janin dibahas pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.

Konsumsi Lemak saat Hamil Mengubah Struktur Paru-Paru

Konsumsi Lemak saat Hamil Mengubah Struktur Paru-Paru
Freepik/GiovanniCancemi

Para peneliti mengamati tikus untuk tujuan penelitian ini dan hanya mengubah pola makan mereka selama kehamilan.

“Satu-satunya perubahan adalah kandungan lemak dan lipid selama kehamilan secara eksklusif dan secara signifikan dapat mengubah struktur paru-paru,” jelas Dr. Piedimonte. Saluran udara menjadi sangat reaktif. Lemak dan kalori tinggi tersebut ditransfer ke janin melalui plasenta sehingga memengaruhi metabolisme bayi yang lahir kelak.

Editors' Pick

Pengaruh Konsumsi Makanan Tinggi Kalori pada Berat Badan Lahir Bayi

Pengaruh Konsumsi Makanan Tinggi Kalori Berat Badan Lahir Bayi
Freepik/freestockcenter

Studi tersebut juga menemukan hubungan yang mengejutkan antara ukuran bayi saat lahir dan pola makan ibu.

"Bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengonsumsi makanan tinggi kalori ternyata lebih kecil," kata Dr. Piedimonte. Yang cukup menarik dari penelitian ini adalah,mereka menemukan bahwa berat bayi lebih rendah tetapi konsentrasi lemaknya lebih tinggi. Di kemudian hari bayi ini berisiko mengembangkan berat badan yang lebih tinggi dan metabolismenya tampak seperti metabolisme penderita diabetes.

Jadi disimpulkan bahwa profil metabolisme bayi secara dramatis terkait dengan pola makan ibu selama kehamilan.

Kondisi Bayi yang Dilahirkan adalah Hasil dari Apa yang Dikonsumsi Ibu selama Hamil

Kondisi Bayi Dilahirkan adalah Hasil dari Apa Dikonsumsi Ibu selama Hamil
Freepik

Menurut Dr. Piedimonte, para mama harus memerhatikan jumlah serta jenis makanan yang dikonsumsi.

"Kami mendekati 40 persen anak-anak yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan," kata Dr. Piedimonte, mengutip sejumlah besar bahan seperti sirup jagung fruktosa tinggi dalam makanan kemasan sebagai alasan utama untuk ini. Dia menyarankan agar ibu hamil harus bekerja sama dengan ahli gizi saat hamil, jika memungkinkan.

"Diet harus didiskusikan dengan para ahli. Mama dapat dengan mudah mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat atau lemak dan itu akan memengaruhi status metabolisme janin," kata Dr. Piedimonte.

Makanan yang Bermanfaat untuk Janin

Makanan Bermanfaat Janin
Freepik/user6694312

Dawn Lerman, ahli gizi holistik yang rutin menangani anak-anak dan perempuan, mengatakan penting untuk memerhatikan perbedaan antara lemak baik dan buruk.

25 persen makanan harus mengandung lemak sehat seperti kacang-kacangan, alpukat, biji rami dan biji chia. Diet sehat dan seimbang yang mencakup lemak baik membantu menyeimbangkan suasana hati dan berkontribusi pada perkembangan otak.

Dengan demikian, Lerman mengatakan bahwa lemak sehat pun harus dimakan dalam jumlah sedang, seperempat hingga setengah buah alpukat, misalnya, adalah ukuran porsi yang baik. Selain itu, ibu hamil juga harus menyeimbangkan diet mereka dengan mengonsumsi protein, karbohidrat, dan sayuran hijau dalam jumlah yang sama.

Hindari apa pun yang diproses. Makanan yang diproses mengandung banyak lemak, gula, dan karbohidrat. Ibu hamil harus makan enam porsi kecil sehari dan masing-masing harus memiliki protein. Semuanya harus menjadi bagian dari diet yang sehat.

Nah itulah dampak mengonsumsi makanan berlemak saat hamil terhadap kondisi janin. Konsumsi makanan bernutrisi akan memberikan manfaat bagi tumbuh kembang janin dan berpengaruh pada pertumbuhannya kelak. Yuk, mulai konsumsi makanan sehat, Ma!

Baca juga:

The Latest