Hindari Risiko, Kenali 9 Penyebab Janin Berhenti Bergerak

Ada beberapa penyebab janin berhenti bergerak, mulai dari tidur sampai komplikasi kehamilan

18 Agustus 2021

Hindari Risiko, Kenali 9 Penyebab Janin Berhenti Bergerak
Pexels/Pavel Danilyuk

Merasakan gerakan janin adalah hal yang membahagiakan bagi ibu hamil. Tidak hanya itu, gerakan janin juga menjadi salah satu pertanda kehamilan yang sehat dan normal.

Janin mulai bergerak sejak awal kehamilan, namun biasanya baru dapat dirasakan oleh ibu hamil di usia kehamilan 20 minggu.

Sebagai salah satu tanda bahwa janin sehat, maka tidak heran jika Mama menjadi khawatir bila tidak merasakan pergerakan janin.

Mengenali kebiasaan janin bisa membuat Mama mengetahui dan mengambil tindakan bila terjadi sesuatu dengan janin.

Janin tidak bergerak terus-menerus, ada kalanya ia berhenti sejenak. Namun janin yang berhenti bergerak juga bisa menjadi pertanda adanya masalah dengan kehamilan.

Ulasan Popmama.com kali ini akan membahas soal penyebab janin tidak bergerak di dalam kandungan. Apa saja ya?

1. Posisi janin

1. Posisi janin
Unsplash/Viviana Rishe

Bisa jadi Mama tidak merasakan gerakan janin karena posisinya. Misalnya ketika janin berada di dekat tulang belakang, Mama sulit merasakan gerakannya.

Gerakan janin lemah sehingga tidak terasa sampai ke perut dan gerakannya tidak dapat dirasakan oleh Mama.

2. Janin tidur

2. Janin tidur
Pexels/ Pavel Danilyuk

Ada saatnya janin juga tidur dan beristirahat, Ma. Nah, waktu janin tidur, tentu Mama tidak akan merasakan gerakan atau tendangannya.

Durasi bayi tidur dalam kandungan berlangsung selama 20-40 menit atau lebih. Namun tidak lebih dari 90 menit. Jadi jika Mama tidak merasakan gerakan selama 90 menit, Mama perlu waspada.

3. Komplikasi kehamilan

3. Komplikasi kehamilan
Pexels/Pavel Danilyuk

Kondisi yang menyebabkan gangguan darah pada ibu hamil, seperti hipertensi  juga bisa memicu terganggunya aliran darah ibu hamil ke janin. Ini menyebabkan janin kekurangan asupan oksigen sehingga ia tidak bergerak.

Untuk itu, ibu hamil dengan riwayat hipertensi atau gangguan darah lainnya disarankan lebih waspada akan kondisi gawat janin ini.

Editors' Pick

4. Cairan ketuban sedikit dan ketuban pecah dini

4. Cairan ketuban sedikit ketuban pecah dini
Pexels/Amina Filkins

Cairan ketuban melindungi dan membuat janin bergerak dengan bebas. Kekurangan cairan ketuban dan ketuban pecah dini menyebabkan pergerakan janin akan berkurang. Selain itu juga membuat jari tangan dan kakinya menempel satu sama lain.

Cairan ketuban sedikit dan ketuban pecah dini juga meningkatkan risiko bayi lahir cacat, Ma.

5. Ibu hamil stres dan kekurangan nutrisi

5. Ibu hamil stres kekurangan nutrisi
Pexels/Kat Jayne

Stres saat hamil dapat menyebabkan beberapa masalah. Salah satunya adalah gerakan janin berkurang.

Saat Mama stres, tubuh melepaskan hormon stres yang bisa memengaruhi jumlah pergerakan janin. Kondisi ini bisa menjadi penyebab janin malas atau tidak bergerak saat dalam kandungan.

Demikian juga jika Mama kekurangan nutrisi. Nutrisi dibutuhkan oleh janin untuk tumbuh dan bergerak. Bila tidak ada nutrisi, maka janin tidak memiliki energi untuk bergerak.

6. Gangguan perkembangan janin

6. Gangguan perkembangan janin
Pexels/MART PRODUCTION

Penyebab lain mengapa janin tidak bergerak adalah mengalami gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan ini juga dapat diketahui saat Mama melakukan pemeriksaan kehamilan.

Misalnya bila janin lebih kecil jika dibandingkan dengan janin normal pada usia kehamilan yang sama, maka biasanya gerakannya tidak terlalu terasa.

7. Janin kekurangan oksigen

7. Janin kekurangan oksigen
Unsplash/Dexswaggerboy

Saat janin mengalami kekurangan oksigen, maka pergerakannya pun berkurang. Penyebab kekurangan oksigen ini adalah tali pusar janin yang tertekuk atau terlilit.

Tali pusar yang terlilit membuat oksigen tidak bisa tersalurkan dengan baik ke janin. Maka untuk menghemat tenaga akibat kekurangan oksigen, janin akan berhenti bergerak.

Jika tidak segera diatasi, gangguan ini dapat menyebabkan efek jangka panjang pada otak dan perkembangan janin secara keseluruhan, Ma.

8. Plasenta terpisah dari dinding rahim

8. Plasenta terpisah dari dinding rahim
Pexels/Amina Filkins

Ini merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang menyebabkan janin tidak bergerak. Ketika plasenta terlepas dari dinding rahim, dapat membatasi aliran oksigen dan nutrisi ke janin.

Jika tidak segera ditangani maka risikonya adalah bayi lahir mati. Dokter akan segera melakukan proses persalinan jika Mama mengalami kondisi ini, terutama ketika usia kehamilan sudah lanjut.

9. Bayi lahir mati

9. Bayi lahir mati
Pexels/Daisy Laparra

Menurut American Pregnancy Association (APA), 50 persen ibu yang melahirkan bayi lahir mati mengalami tanda-tanda penurunan pergerakan janin.

Pada umumnya, ibu hamil akan merasakan penurunan gerakan janin secara bertahap selama beberapa hari sebelum bayi meninggal dalam kandungan.

Itulah sembilan penyebab janin tidak bergerak di dalam kandungan. Pergerakan setiap janin berbeda-beda, Ma. Namun jika Mama tidak merasakan pergerakannya selama 90-120 menit, segera periksakan diri ke dokter.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Baca juga:

The Latest