Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/gpointstudio
Freepik/gpointstudio

Perdarahan adalah salah satu kondisi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan. Secara umum, perdarahan berisiko membahayakan ibu hamil dan janin.

Salah satu penyebab perdarahan yang dialami ibu hamil adalah vasa previa. Vasa previa merupakan komplikasi dalam kehamilan yang ditandai dengan adanya pembuluh darah dari tali pusat janin yang melintas di mulut rahim (serviks).

Normalnya, semua pembuluh darah janin terbungkus dan terlindungi di dalam tali pusat. Namun pada vasa previa, terdapat pembuluh darah janin yang keluar dari tali pusat dan melintasi mulut rahim bersama dengan selaput ketuban.

Berikut ini Popmama.com telah rangkum informasi mengenai penyebab, gejala dan perawatan vasa previa pada ibu hamil.. Mari disimak bersama, Ma!

Penyebab Vasa Previa

Freepik/Yanalya

Mengutip laman WebMD, terdapat dua penyebab utama vasa previa, yaitu:

1. Velamentous cord insertion, yaitu suatu kelainan pada tali pusat yang menyebabkan pembuluh darah yang seharusnya diselimuti tali pusat justru keluar dan menempel pada selaput ketuban. Kondisi ini disebut juga dengan vasa previa tipe satu.

2. Plasenta bilobus (bilobed placenta), yaitu terdapat dua plasenta dalam rahim padahal janin yang dikandung hanya ada satu. Kondisi ini dikenal dengan vasa previa tipe dua.

Adapun Ibu hamil yang lebih rentan mengalami vasa previa adalah ibu hamil dengan kondisi berikut ini:

  • Plasenta previa (letak plasentanya menutupi jalan lahir).
  • Plasenta letak rendah (plasenta terletak berdekatan dengan jalan lahir).
  • Kehamilan melalui proses bayi tabung.
  • Kehamilan kembar.
  • Memiliki riwayat operasi di daerah rahim sebelumnya.

Gejala Vasa Previa

Freepik/Bearfotos

Vasa previa dapat terjadi selama masa kehamilan maupun saat persalinan. Namun pada sebagian besar kasus, ibu hamil yang mengalami vasa previa tidak menimbulkan gejala apa pun selama kehamilan.

Akibatnya, vasa previa menjadi cukup sulit dideteksi karena tidak menunjukkan gejala yang jelas. Mama mungkin baru mengetahui kondisi ini saat melakukan USG rutin.

Gejala umum yang biasa muncul saat masa kehamilan adalah perdarahan. Kondisi ini biasa terjadi secara tiba-tiba dan tanpa rasa sakit. Umumnya hal ini dapat terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Darah yang keluar biasanya berwarna merah gelap atau kehitaman bersamaan dengan gerakan janin yang makin lama makin berkurang, bahkan tidak ada gerakan sama sekali.

Sedangkan untuk gejala yang terjadi saat proses persalinan berupa denyut jantung janin yang tidak normal atau lemah yang terjadi akibat kekurangan oksigen. Jika persalinan tidak segera dilakukan, sering kali bayi dilahirkan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Perawatan Vasa Previa

Pexels.com/MART PRODUCTION

Kelainan pembuluh darah yang terjadi pada vasa previa merupakan kelainan anatomi yang tidak bisa diatasi atau dihilangkan.

Untuk itu, tujuan pengobatan vasa previa lebih berfokus pada penanganan khusus agar janin yang dikandung bisa lahir hidup dengan kondisi yang optimal.

Pada beberapa kasus, vasa previa yang dialami oleh ibu hamil pada trimester satu dan dua dapat hilang dengan sendirinya. Namun, kondisi ini baru benar-benar membutuhkan penanganan khusus saat usia kehamilan memasuki 28 minggu ke atas atau trimester tiga.

Berikut beberapa penanganan khusus yang dilakukan, antara lain:

  • Pemantauan yang lebih ketat terhadap kondisi janin melalui pemeriksaan fisik dan USG doppler.
  • Pemberian obat kortikosteroid untuk mempersiapkan dan memastikan paru-paru janin berfungsi dengan baik sebagai antisipasi jika bayi harus dilahirkan secara prematur.
  • Ibu hamil tidak boleh memasukkan benda asing ke dalam vagina dan tidak boleh berhubungan intim hingga waktu persalinan.

Pada umumnya, ibu hamil yang mengalami vasa previa melakukan proses persalinan dengan caesar yang direncanakan di usia kehamilan 34-37 minggu. Namun, operasi caesar bisa saja dilakukan lebih awal jika pasien menunjukkan tanda-tanda darurat seperti berikut ini:

  • Ketuban pecah terlalu dini
  • Perdarahan vagina yang terus berlanjut
  • Kondisi janin yang bermasalah

Nah, jadi itu dia informasi mengenai penyebab, gejala dan perawatan vasa previa pada ibu hamil. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya, Ma!

Editorial Team