Mama Harus Tahu, Kenali Tanda Air Ketuban Sudah Pecah
Inilah perbedaannya rembesan air ketuban dengan air seni
29 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh kita punya mekanismenya sendiri untuk memberi pertanda perubahan yang terjadi, tak terkecuali ketika sedang hamil. Pecahnya air ketuban merupakan salah satu penanda yang paling jelas dari persalinan.
Namun, sering sekali ibu hamil tidak menyadari air ketubannya telah pecah. Ini dikarenakan sebagian besar ibu hamil tidak dapat mengontrol buang air kecil di akhir kehamilan, sehingga kebanyakan menganggap pecahnya air ketuban sebagai ngompol. Lalu, seperti apa sih tanda air ketuban yang sudah pecah?
Berikut Popmama.com merangkum tanda-tandanya, dilansir dari berbagai sumber.
Disimak dengan baik yuk, Ma!
1. Warna air ketuban
Mungkin Mama cukup bingung membedakan antara air ketuban, air seni dan keputihan. Ketiganya merupakan jenis cairan yang keluar dari vagina, yang lazim saat hamil.
Perbedaannya terletak dari warna air yang keluar. Warna air ketuban yang sehat umumnya bening, sementara air seni berwarna kekuningan dan keputihan berwarna putih susu.
Apabila Mama mendapati keluarnya cairan terus-menerus atau bahkan berupa semburan kecil cairan berwarna bening, kemungkinan besar air ketuban Mama sudah pecah.
Editors' Pick
2. Bau
Air ketuban yang normal tidaklah berbau, sedangkan air seni berbau pesing (seperti aroma amonia) pada umumnya. Apabila Mama mendapati cairan dari vagina yang berwarna bening dan tidak berbau, bisa jadi air ketuban Mama lah yang merembes.
Yang harus diperhatikan jika cairan yang merembes berbau busuk, kemungkinan air ketuban sudah terinfeksi.
3. Jumlah
Apakah Mama mendapati cairan yang bocor terus-menerus? Apakah meski sudah menggunakan pantyliner, cairan tersebut memenuhinya dengan cepat? Jika demikian, kemungkinan air ketuban Mama sudah pecah.
Apabila air ketuban Mama benar-benar sudah pecah, jumlahnya akan lebih banyak yang keluar saat Mama berbaring ketimbang berdiri, duduk atau berjalan.
Itu dikarenakan saat Mama berdiri tegak, kepala bayi yang sudah turun akan menghalangi lubang dan membuat sebagian besar cairan ketuban terjebak di dalamnya.
Bahaya Air Ketuban Pecah di Trimester Ketiga sebelum Waktunya
Ketuban pecah dini prematur disebut dengan preterm premature rupture of membranes (PPROM). Kondisi ini terjadi ketika membran pecah, sehingga mengalami kebocoran cairan ketuban terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan.
Selama trimester ketiga, kadar air ketuban yang rendah dapat menyebabkan:
- Kesulitan selama persalinan, seperti tali pusar yang teremas. Kondisi tersebut dapat berdampak pada kemampuan bayi mendapatkan oksigen
- Peningkatan risiko kelahiran caesar
- Pertumbuhan melambat
Ada beberapa perawatan untuk jumlah air ketuban yang rendah jika air ketuban terlalu banyak bocor. Dokter akan menyarankan pilihan pengobatan terbaik.
Kapan Saatnya ke Dokter?
Hubungi dokter segera jika air ketuban Mama tampak berwarna hijau atau kuning kecoklatan. Ini menandakan bayi Mama sudah buang air besar di dalam rahim (mekonium), yang bisa menyebabkan komplikasi pernapasan saat ia dilahirkan.
Ketika membran atau selaput sudah pecah, Mama harus segera ke rumah sakit karena itu bisa merupakan pertanda persalinan sudah dekat.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
- Bisa Mengancam Nyawa, Waspadai Emboli Air Ketuban Saat Hamil Tua
- Cegah Yuk, Ma! Ini 5 Cara Supaya Air Ketuban Tidak Merembes
- 4 Kondisi Air Ketuban Tidak Normal Ini Sering Terjadi saat Hamil