TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

3 Tips Mencegah Bayi Memasukkan Benda Berbahaya ke Dalam Mulut

Fase ini ternyata penting bagi bayi. Jadi melarangnya malah bukan solusi, lho

pixfeeds.com

Saat bertumbuh, bayi memiliki naluri untuk menjelajahi dunia di sekitarnya. Bayi akan menyentuh, melihat, mencium, dan mendengar untuk belajar tentang lingkungan.

Pertama, tangan-tangan kecilnya akan memegang benda tertentu dan kemudian memasukkannya ke dalam mulut. Jika bayi Mama melakukan hal yang sama, maka Mama harus mengetahui bahwa fase ini normal.

Jadi, mari kita lihat mengapa bayi melakukan ini dan apa risiko yang mungkin terkait dengan kebiasaan ini. Popmama.com juga mengulas soal tindakan pencegahan apa yang dapat Mama lakukan untuk mengurangi risiko.

Mengapa Bayi Memasukkan Semua Benda ke Mulut?

Freepik/User6014584

Sebagai orangtua, Mama pasti akan khawatir akan benda yang dimasukkan ke dalam mulut oleh bayi. Namun, fase ini benar-benar normal karena bayi akan melakukannya pada tahun-tahun awal untuk belajar menyentuh, melihat, mendengar, mencicipi, dan memegang benda.

Ini adalah cara bayi untuk bereksplorasi. Bibir dan lidah bayi adalah bagian tubuh yang paling sensitif, dan bayi memiliki kendali besar pada kedua bagian tubuh ini dibanding dengan tangan untuk menyentuh atau memegang.

Karena itu, kapan pun bayi ingin menjelajahi sesuatu, ia cenderung memasukkannya ke mulut. Ini akan memberi mereka gambaran tentang rasa, bentuk, dan tekstur objek itu.

Mula-mula, bayi meletakkan kepalan tangan di mulut mereka. Beberapa bayi bahkan memasukkan kaki ke dalam mulut mereka ketika berusia sekitar tujuh bulan. Seiring waktu berlalu, tangannya mampu memegang suatu benda dan, dengan demikian, bayi pun mulai mengeksplorasi benda-benda luar.

Mama juga akan melihat banyak bayi mengisap ibu jari karena itu adalah salah satu cara untuk menyampaikan kebosanan, kelaparan, dan respons lainnya. Namun, sebagian besar Mama biasanya menolak kebiasaan ini karena biasanya berlanjut sampai bayi tumbuh besar dan dapat menimbulkan efek buruk.

Sampai Kapan Fase ini Berlangsung?

Pexels/Bruce Mars

Fase ini berlangsung sampai bayi berusia 2 tahun. Setelah usia itu, mereka memiliki lebih banyak kendali atas tangan dan jari mereka dan akan mulai menggunakannya lebih banyak daripada mulut.

Bagi beberapa bayi fase ini berlangsung lebih lama. Namun, Mama tidak perlu khawatir karena biasanya anak akan melewati fase iniPada usia tiga tahun, sebagian besar balita akan menghentikan kebiasaan memasukkan benda ke mulut mereka. Seandainya balita terus mengunyah dan mengisap jempolnya bahkan setelah ulang tahunnya yang keempat, konsultasikan dengan dokter, Ma.

Risiko yang Dihadapi Bayi karena Kebiasaan Memasukan Benda ke Mulut

Freepik

Meskipun bayi dan balita akan melewati fase ini namun tetap ada risikonya, seperti:

  • Bayi dapat tersedak

Salah satu ancaman terbesar adalah tersedak. Mama harus memastikan bahwa benda kecil tidak akan masuk ke dalam mulut bayi. Namun, tugas ini tidak akan semudah kelihatannya. Mama harus turun ke lantai untuk mencari benda sesuai dengan ketinggian mata bayi. Mama dapat memeriksanya dengan cara memasukkan benda ke tabung tisu gulung. Jika benda-benda melewati tabung, maka benda tersebut tidak aman untuk bayi.

Perhatikan juga benda-benda yang memiliki pinggiran kasar. Selain itu, mainan bayi bisa pecah, dan berbagai objek kaca dapat menimbulkan ancaman bagi bayi saat mereka bereksplorasi. Jauhkan benda-benda yang berbahaya bagi bayi.

  • Sumber kuman

Memasukkan benda ke dalam mulut sulit dihentikan. Selain itu, bayi juga akan mencoba menjilat benda dari lantai. Bagaimana Mama mencegah bayi agar tidak terserang virus dan kuman? Nah, hal terbaik yang dapat Mama lakukan adalah menjaga kebersihan rumah. Pada dasarnya, Mama harus menjaga lantai rumah bersih dan juga permukaan mainan yang digunakan bayi. Dengan cara ini, Mama dapat memastikan bahwa bayi aman dari kuman.

  • Bayi mungkin terinfeksi ketika bermain berkelompok

Bermain dengan grup memiliki banyak hal positif. Tapi bayi juga memiliki kemungkinan terkena kuman saat bermain bermasa. Ketika bayi memasukkan mainan milik bayi lain yang batuk atau sakit, maka ia mungkin tertular.

Karena itu, Mama harus memastikan bahwa Mama membersihkan mainan bayi dengan benar dan menggunakan disinfektan dan kemudian membiarkan bayi bermain dalam kelompok. Permainan kelompok ini akan menjadi tahap pertama bagi bayi bersosialisasi, maka sebaiknya Mama tidak menghindarinya.

3 Tips Mencegah Bayi Memasukkan Semua Barang ke Mulut

Freepik/Dragana_Gordic

Ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk mencegah bayi memasukkan semua barang ke dalam mulut, antara lain:

  • Pindahkan benda-benda yang berbahaya jauh dari jangkauan bayi

Fase ini adalah tahap belajar yang bagus untuk bayi. Namun, Mama mungkin tidak ingin bayi memasukkan semua barang, tidak semua barang aman bagi bayi misalnya pisau. Salah satu cara ideal untuk memastikan bayi tidak mengambil barang yang berbahaya adalah dengan menjaga benda itu jauh dari jangkauan bayi.

Benda yang memiliki ancaman tersedak atau beracun harus dijauhkan dari bayi.

  • Berikan mainan khusus atau teether

Mama dapat memberi bayi mainan khusus yang aman untuk dikunyah. Ada benda-benda seperti teether yang tersedia di pasaran, yang aman untuk dikunyah bayi. Berinvestasi pada mainnan ini untuk memastikan keamanan bayi.

  • Awasi dengan ketat saat bayi bermain

Pasti ada seseorang yang selalu mengawasi bayi ketika bayi berada dalam fase ini, sampai bayi belajar, mana yang baik dan mana yang buruk. Jangan biarkan bayi bereksplorasi tanpa pengawasan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Fase ini merupakan tahap penting bagi bayi untuk belajar dan bereksplorasi. Jangan terlalu panik tentang kuman, lakukan tindakan yang dirasa perlu, dan biarkan bayi menjelajahi dunia kecilnya.

Baca juga:

The Latest