TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Susu Formula Alternatif untuk Bayi Alergi Susu Sapi Menurut IDAI

Pemilihan susu formula alternatif tergantung pada usia, potensi risiko alergi, biaya, dan komposisi

Pexels/Towfiqu barbhuiya

ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi, Ma. Namun ada kalanya pemberian ASI eksklusif tidak dapat terlaksana sehingga harus dilakukan pemberian susu formula. Susu sapi merupakan protein asing yang pertama kali dikenal oleh bayi yang tidak mendapat ASI.

Sayangnya, ada juga yang bayi dengan alergi susu sapi. Tapi perlu Mama ingat bahwa alergi susu sapi  tidak hanya dialami oleh bayi dengan konsumsi susu formula, namun bayi dengan ASI eksklusif juga bisa mengalaminya. ASI dapat mengandung komponen protein susu sapi dari susu yang dikonsumsi ibu.

Lantas, jika bayi juga mengalami alergi susu sapi, jenis susu formula apa yang harus diberikan padanya Tenang, bayi dengan alergi susu sapi bisa mengomsumsi susu formula alternatif, Ma.

Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, berikut adalah susu formula alternatif untuk bayi yang alergi susu sapi yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.

Susu Formula Alternatif untuk Bayi Alergi Susu Sapi

freepik/fabrikasimf

Menurut IDAI, pemilihan susu formula alternatif tergantung pada usia, potensi risiko alergi, biaya, ketersediaan, dan komposisi susu formula, Ma.

Pada bayi alersgi susu sapi di bawah satu tahun, konsumsi susu formula alternatif dipertahankan selama minimal 6 bulan atau sampai usia 9 – 12 bulan. Bayi yang diberikan susu formula alternatif dengan tepat terbukti dapat tumbuh dan berkembang secara normal. 

Berikut beberapa jenis susu formula alternatif yang tersedia sebagai pengganti menurut IDAI adalah sebagai berikut:

  1. Susu formula hidrolisat ekstensif. Pada susu ini, protein susu sapi terdapat dalam bentuk yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil. Sebagian besar bayi dan anak alergi susu dapi dapat mentoleransi susu jenis ini dengan baik. Susu yang termasuk jenis ini misalnya Nutramigen, Pregestimil, dan Pepti-Yunior.  

  2. Formula asam amino. Formula yang mengandung asam amino bebas (bentuk paling sederhana dari protein) sebagai sumber nitrogen ini merupakan pilihan terbaik untuk bayi dengan alergi susu sapi, terutama pada anak alergi susu sapi berat. Formula asam amino dianggap sebagai pengobatan pilihan pertama untuk anak alergi susu sapi. Formula yang termasuk jenis ini misalnya Neocate. 

  3. Formula kedelai (soya). Formula ini menggunakan kedelai sebagai sumber protein untuk mengganti komponen susu sapi. Meskipun tidak mengandung susu sapi, namun dapat terjadi reaksi silang antara protein susu sapi dengan protein kedelai, sehingga 10 – 14% bayi alergi susu sapi dapat mengalami reaksi alergi dengan penggunaan susu ini. Formula kedelai tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 6 bulan. Formula ini dapat dipertimbangkan pada bayi dengan keadaan khusus, misalnya masalah ekonomi keluarga, bayi tidak dapat mentoleransi susu formula jenis lain, atau adanya preferensi khusus (pola makan vegetarian). 

  4. Susu formula hidrolisat parsial tidak dianjurkan untuk bayi alergi susu sapi. 

Gejala, Diagnosis, dan Dampak Alergi Susu Sapi pada Bayi

Freepik/rawpixel.com

Alergi susu sapi umumnya menimbulkan gejala saluran cerna berupa muntah, keram perut, kolik, atau diare, Ma. Diare dapat disertai darah karena adanya reaksi peradangan yang berat di usus/rektum. Selain itu, alergi susu sapi dapat menimbulkan gejala di kulit (seperti ruam) dan di saluran napas (pilek alergi atau napas grok – grok).

Selain menimbulkan gejala saluran cerna atau kulit, alergi susu sapi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak serta dapat berlanjut menjadi alergi lain di kemudian hari. Diagnosis dan tata laksana alergi harus tepat untuk mencegah hal ini. Angka kejadian alergi susu sapi berkisar antara  3-4% bayi, yang sebagian besar dialami oleh bayi di bawah satu tahun. 

Diagnonis alergi susu sapi dapat dibantu dengan pemeriksaan kadar IgE spesifik atau uji kulit alergi. Jika tes ini belum dapat menegakkan diagnosis alergi susu sapi, perlu dilakukan uji eliminasi dan provokasi, dengan menghentikan pemberian susu sapi selama dua minggu dan memberikan bayi susu soya atau asam amino.

Setelah gejala menghilang, susu sapi dapat diberikan kembali. Jika gejala muncul kembali, maka bayi dinyatakan mengalami alergi susu sapi.

Durasi Penggunaan Susu Formula Alternatif pada Bayi

Durasi penggunaan susu formula alternatif bergantung pada keparahan gejala, usia, dan kadar IgE spesifik. Pemberian ulang susu sapi dapat dilakukan setelah penggunaan susu formula alternatif selama minimal 3 bulan (pada bayi IgE negatif atau gejala ringan) sampai 12 bulan (pada bayi IgE positif tinggi, gejala berat).

Jika bayi mengalami gejala ulangan setelah pemberian susu sapi, maka penggunaan susu formula alternatif dilanjutkan selama 6 – 12 bulan. Namun, jika bayi tidak mengalami gejala ulangan, maka susu sapi dapat diberikan lagi secara penuh.

Sebagian besar bayi dan anak alergi susu sapi akan sembuh atau toleran terhadap susu sapi saat usia balita. Sebesar 50% bayi alergi susu sapi akan sembuh pada suai 1 tahun, >75% sembuh pada usia 3 tahun, dan >90% sembuh pada usia 6 tahun. 

Itu tadi penjelasan tentang susu formula alternatif untuk bayi alergi susu sapi menurut IDAI. Apakah si Kecil juga alergi susu sapi, Ma?

Baca juga:

The Latest