TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tips Antipanik! Tetap Tenang Menghadapi Menstruasi Pertama Anak Mama

Lakukan 7 tahapan berikut ini ya, Ma!

Pxhere/NIKON D3100

Menstruasi adalah hal yang wajar dirasakan oleh setiap perempuan. Menstruasi juga sekaligus menandakan bahwa ia telah menjadi perempuan dewasa seutuhnya.

Rata-rata menstruasi terjadi pada anak umur 12 hingga 14 tahun. Namun mengingat pola makan, hormon, serta gaya hidup yang kurang baik, maka bisa saja anak mama mengalami menstruasi lebih awal.

Nah, kalau anak perempuan kesayangan mama sudah mengalami menstruasi, lalu apa sih yang harus Mama lakukan?

Pastinya jangan panik ya Ma, tenang saja karena kali ini Popmama.com akan memberikan 7 langkah jitu untuk mengatasi anak perempuan mama yang mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.

Simak daftarnya baik-baik ya!

1. Berikan penjelasan tentang menstruasi

Flickr.com/dave parker

Setelah mengetahui bahwa putri kecil mama kini sudah mengalami menstruasi maka hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikannya penjelasan mengenai hal tersebut.

Carilah tempat yang santai untuk membicarakannya pada anak, buatlah suasanya menjadi senyaman mungkin, bukan malah membuatnya takut.

Mama dapat menceritakan pengalaman Mama saat pertama kali mengalami menstruasi. Dengan menceritakannya, maka anak mama akan merasa bahwa hal tersebut tidak hanya dirasakan olehnya.

Perempuan lain pun merasakan hal yang sama, maka ia tidak perlu takut akan hal tersebut.

2. Redam kekhawatirannya dan ketidaknyaman saat haid

Maxpixel/NIKON D7200

Anak perempuan mama mungkin bertanya-tanya seperti apa rasanya mengalami mesntruasi, berapa lama menstruasinya akan terjadi, dan bagaimana ia bisa mengurus dirinya sendiri setiap bulan.

Untuk menjawabnya, Mama dapat mulai dengan hal-hal mendasar seperti menjelaskan bahwa beberapa periode pertama menstruasi kemungkinan besar akan ringan, dan mungkin tidak teratur pada awalnya. Darah yang keluar juga mungkin akan berwarna merah, coklat, atau bahkan kehitaman. Infokan juga bahwa ia harus mengganti setiap 4 hingga 6 jam.

Nah, bagi Papa, jika topik ini berada di luar zona nyaman, maka mintalah saudara perempuan Papa atau anak perempuan Papa yang lebih tua untuk menjelaskan hal tersebut. Jika Papa masih memaksakan diri untuk menjelaskan hal tersebut pada putri papa, maka bisa saja ia akan tidak nyaman.

3. Persiapkan pembalut pada kantung kecil

Pixabay/photowill

Banyak anak perempuan yang takut bahwa mereka akan mengalami mesntruasi hari pertama saat di sekolah atau ketika mereka jauh dari rumah.

Nah, untuk membantu mereka agar merasa siap, maka belilah kantung kecil lalu simpan beberapa pembalut serta pakaian dalam yang bersih. Ajarkan pada mereka untuk menyimpan kantung itu setiap saat untuk berjaga-jaga.

Katakan juga pada mereka bahwa jika pakaian dalamnya kotor, ia bisa membungkusnya di kertas toilet dan membuangnya di tempat sampah, serta jangan lupa untuk menggantinya dengan pakaian dalam bersih yang telah disimpan di dalam kantung.

4. Menjelaskan tentang pemakaian, pemilihan, hingga cara buang pembalut

Pixabay/sookyungan

Bagi anak perempuan yang baru saja mengalami menstruasi, memasang pembalut di tempat yang tepat merupakan kesulitan tersendiri bagi mereka.

Biasanya, setelah beberapa bulan mengalami menstruasi, maka dengan sendirinya ia akan mudah memasangnya sendiri dengan benar dan tepat.

Maka dari itu, tugas utama Mama setelah mengetahui hal tersebut adalah mengajarkannya untuk memasang pembalut dengan baik.

Pastikan juga agar ia tahu bahwa ia harus menggantinya setiap 4 jam untuk mencegah kebocoran dan infeksi. Mama juga dapat menyarankannya memakai panty liner untuk perlindungan ekstra.

5. Alihkan perhatiannya dari soal haid ini

Unsplash/boram kim

Pendarahan selama seminggu setiap bulan terasa sangat luar biasa bagi perempuan, maka dari itu ada baiknya jika Mama tidak memberi tahu mereka terlalu banyak informasi di depan mengenai semua masalah yang dihadapi saat mengalami menstruasi.

Mama dapat mulai dengan memberi tahunya bahwa wajar bagi beberapa perempuan mengalami kram perut, nyeri punggung, atau payudara mengeras sebelum atau selama menstruasi.

Untuk mengatasinya, Mama dapat menyarankannya untuk meletakkan bantal pemanas di perut atau punggung bawahnya, dan meminum obat penghilang rasa sakit yang mengandung ibuprofen, naproxen, atau acetaminophen untuk meredakan rasa nyeri.

6. Lekas hubungi dokter jika ada masalah

Unsplash/hush naidoo

Setiap perempuan memiliki dampak yang berbeda-beda saat mengalami menstruasi. Beberapa mungkin hanya nyeri biasa pada perut, namun beberapa perempuan lainnya mengalami nyeri yang teramat sangat hingga tak sanggup berdiri.

Nah, jika sudah begitu, jangan langsung panik. Ada baiknya jika Mama segara berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada anak perempuan mama.

Jangka waktu menstruasi yang datang lebih sering yaitu setiap 21 hari atau lebih dari 45 hari juga perlu ditanyakan pada dokter, agar memastikan bahwa anak mama dalam kondisi yang baik atau perlu penanganan khusus.

7. Berikan ucapan selamat karena anak telah dewasa

Pexels/pixabay

Meskipun mengejutkan, namun Mama juga perlu mengucapkan selamat pada putri kecil mama yang kini sudah beranjak dewasa.

Jelaskan padanya bahwa saat ia sudah mengalami menstruasi, berarti semua organ reproduksinya sudah bekerja secara sempurna, sehingga ia perlu menjaga dirinya baik-baik.

Dengan memberikan penjelasan seperti itu, Mama juga dapat sekaligus menyadarkannya bahwa kini ia sudah bukan anak-anak lagi, maka ia harus lebih bertanggung jawab untuk kedepannya.

Nah, itulah ketujuh langkah jitu yang dapat Mama lakukan saat pertama kali mengetahui bahwa anak perempuan mama mengalami menstruasi.

Ingat, kunci pertama adalah tenang dan jangan panik. Jika Mama bisa menguasai kondisi, pasti anak juga akan merasa aman saat mengalami menstruasi pertama.

Baca juga: Lakukan 5 Hal Ini Saat Gadis Kecil Mama Haid Pertama

Baca Juga: 8 Pertanyaan yang Mesti Mama Jawab Mengenai Haid Pertama

The Latest