TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

9 Permainan yang Mengajarkan Keterampilan Sosial pada Balita

Keterampilan sosial yang baik dapat membantu anak lebih sukses di masa depan

Pexels/cottonbro

Keterampilan sosial merupakan salah satu hal yang penting untuk diajarkan pada anak sejak usia balita. Keterampilan ini sangat penting untuk mengajarkan anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang efektif dan positif.

Dengan keterampilan sosial yang baik, anak tak dapat membangun hubungan yang sehat dengan orang disekitarnya, namun juga meningkatkan keterampilan kerja sama, mengatasi konflik dan masalah sosial, hingga mengelola emosi dengan cara yang sehat.

Mengajarkan keterampilan sosial pada anak bisa dilakukan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan, yaitu melalui permainan.

Berikut Popmama.com telah menyiapkan 9 permainan yang mengajarkan keterampilan sosial pada balita, di bawah ini!

1. Tebak emosi

Freepik/Gpointstudio

Tebak emosi merupakan permainan di mana Mama perlu menuliskan berbagai emosi yang berbeda pada secarik kertas, dan diletakkan pada wadah. Minta si Kecil untuk mengambil satu, dan ia harus mencoba memerankan emosi itu.

Permainan ini dapat membantu anak-anak belajar mengenali emosi menggunakan isyarat wajah dan tubuh.

Dengan menggambarkan dan memerankan ekspresi dan reaksi emosional dalam kegiatan keterampilan sosial, balita dapat belajar manajemen emosi, yang memainkan peran penting dalam menciptakan hubungan positif dan mengkomunikasikan perasaan.

2. Simon says

Freepik.com/@gpointstudio

Permainan Simon Says adalah permainan di mana Mama dapat memerankan tokoh bernama "Simon", yang memberikan instruksi kepada si Kecil untuk melakukan tindakan tertentu.

Namun, balita hanya harus mengikuti instruksi yang dimulai dengan kalimat "Simon says". Jika anak melakukan tindakan yang tidak diawali dengan kalimat itu, maka ia akan kalah.

Contohnya, Mama bisa mengatakan "Simon says, angkat tanganmu," dan balita harus mengikuti perintah tersebut dengan mengangkat tangannya.

3. Bermain boneka

Freepik/teksomolika

Mama mungkin sudah tak asing dengan kegiatan bermain boneka bersama anak. Kegiatan keterampilan sosial ini melibatkan pemanfaatan kecenderungan alami balita untuk bermain.

Dengan menggunakan boneka binatang atau boneka, Mama dapat berinteraksi dengan si Kecil melalui mainan tersebut.

Melakukan percakapan melalui mainan dapat mengajarkan anak-anak untuk mengenali perilaku yang positif dalam lingkungan sosial dan mengomunikasikan perasaan mereka. 

4. Permainan peran atau role play

Freepik/Master1305

Nah permainan peran atau role play ini juga termasuk yang sering dilakukan oleh balita. Anak-anak biasanya akan membuat skenario di mana mereka berpura-pura menjadi seseorang atau sesuatu yang lain. 

Misalnya, anak mungkin bermain rumah-rumahan dan berperan sebagai orangtua, menjadi dokter, dokter hewan, guru, atau kasir. 

Masing-masing situasi ini memungkinkan si Kecil untuk mengeksplorasi kegiatan keterampilan sosial yang berbeda.

Misalnya saat anak berpura-pura menjadi dokter, ia harus belajar mengenali dan merespons emosi, meredakan situasi, dan beradaptasi dengan situasi pasiennya.

5. Membangun balok atau LEGO

Pexels/cottonbro studio

Ketika si Kecil dapat bekerja sama dengan Mama atau anak lainnya untuk membangun sesuatu, seperti menara menggunakan balok, ia harus berkomunikasi, bergiliran, dan memahami satu sama lain untuk mewujudkan kreasi mereka.

Anak-anak akan bekerja sama untuk membuat bangunan balok atau LEGO nya agar tidak terjauh.

Saat mereka menerapkannya, anak akan belajar untuk mencoba lagi jika bangunannya gagal, dan merayakan keberhasilan satu sama lain saat menyelesaikan bangunan dengan sukses.

6. Bermain bola

Freepik/Pch.vector

Siapa balita yang tidak suka bermain bola? Yup, hampir setiap anak suka bermain bola, meskipun tidak harus dilakukan di lapangan terbuka.

Bermain bola yang sederhana seperti saling mengoper bola atau menendang bola ke dalam gawang dapat menunjukkan kepada si Kecil cara bekerja sama menuju tujuan bersama dan tetap fokus pada permainan.

Anak juga akan belajar mengenali emosi, seperti saat seseorang terluka atau mencetak gol, dan bereaksi dengan tepat saat menang atau kalah.

7. Permainan berburu

Pexels/Gustavo Fring

Permainan berburu ini dapat dilakukan dengan Mama memberikan anak daftar benda atau warna tertentu, dan memberikan kesempatan pada anak untuk menemukan benda atau warna tersebut baik di dalam atau di halaman rumah.

Selama perburuan, Mama dapat meminta balita untuk bekerja sama dengan saudara atau dengan temannya, atau bekerja sama dengan Mama untuk menemukan benda tersebut atau mendapatkan hadiah di akhir kegiatan. 

Dengan permainan ini, anak akan belajar kerja sama tim, organisasi, dan pengambilan keputusan yang positif. Ia dapat memilih untuk mencarinya sendiri atau bekerja sama agar mencapai akhir permainan.

8. Menara gelas

mombrite.com

Permainan ini adalah cara yang bagus untuk mengajari anak-anak tentang perencanaan dan kerja sama. Tujuan permainan ini adalah untuk melihat seberapa tinggi balita dapat menumpuk menara cangkir tanpa terjatuh. 

Mama dan anak dapat bekerja sama dengan menumpuk beberapa cangkir menjadi menara. Kemudian, secara bergantian, Mama dan anak akan mencoba menjatuhkannya dengan melempar bola ke arah menara. Permainan berakhir ketika menara runtuh semua.

Permainan ini menjadi cara yang bagus untuk mengajari anak tentang perencanaan dan kerja sama.

9. Permainan bergantian

Freepik/Gpointstudio

Permainan bergantian ini cukup sederhana namun memiliki manfaat yang cukup besar. Mama cukup menyiapkan benda apa pun yang disukai anak, apa itu mainan, selimut, ponsel, atau remote.

Untuk memulai permainan, berikan barang tersebut pada si Kecil dan katakan kepadanya "Giliranku" dengan tangan yang mengadah ke atas seperti meminta dan siap menerima benda itu.

Lalu arahkan tangan anak dengan lembut untuk meletakkan benda itu di tangan Mama. Kemudian berikan pujian positif dan ucapan “Terima kasih” segera setelah Mama menerima barangnya.

Kemudian, ucapkan "Giliranmu" dan arahkan tangan anak seperti tangan meminta, dan kembalikan benda itu kepada anak  Berlatihlah beberapa kali. 

Ini bisa dilakukan sepanjang hari dengan barang apa saja. Jangan lupa untuk selalu mengatakan "Tolong" dan "Terima kasih". Permainan simple ini dapat membiasakan anak untuk mengatakan "Tolong" dan "Terima kasih".

Nah itulah 9 permainan yang mengajarkan keterampilan sosial pada balita. Dengan mengembangkan keterampilan sosial, anak dapat lebih mudah menyesuaikan diri dalam berbagai situasi sosial dan merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain.

Keterampilan sosial juga dapat membantu anak untuk lebih sukses dalam kehidupan sosial, akademik, dan profesional di masa depan.

Baca juga:

The Latest