TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bahaya Dehidrasi saat Cuaca Panas, Harus Diwaspadai!

Saat udara panas, dehidrasi menjadi salah satu hal yang sering muncul

Pexels/Cottonbro

Di tengah suhu panas yang sedang terjadi di Indonesia, salah satu hal yang bisa menimpa diri kamu adalah dehidrasi. 

Dehidrasi merupakan suatu kondisi ketika kita menggunakan atau kehilangan cairan lebih banyak dari yang dikonsumsi serta tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk menjalani fungsi normalnya. Jika tidak segera menganti cairan yang hilang tersebut, maka tubuh akan mengalami dehidrasi. 

Semua orang dapat mengalami dehidrasi, namun pada beberapa orang seperti anak kecil dan lansia, kondisi ini akan jauh lebih berbahaya. 

Biasanya, dehidrasi dapat bersifat ringan hingga berat dengan cara mengatasi mulai dari cukup minum lebih banyak cairan hingga yang memerlukan perawatan medis segera. 

Sebenarnya, apa sih penyebab dehidrasi pada tubuh? Dan apakah dehidrasi dapat menyebabkan efek yang lain pada tubuh?

Dilansir dari laman Mayo Clinic, berikut Popmama.com berikan informasi mengenaidehidrasi saat cuaca panas untuk kamu. Yuk disimak!

1. Penyebab terjadinya dehidrasi

Pexels/Andrea Piacquadio

Sederhananya, penyebab dehidrasi dapat terjadi adalah karena tidak cukup mengonsumsi cairan entah karena sedang sakit, sibuk, atau tidak memiliki akses air minum yang aman saat berpergian seperti mendaki gunung atau berkemah. 

Namun, beberapa penyebab lain dari dehidrasi di antaranya adalah:

  • Diare dan muntah

Diare akut yang parah—diare yang datang tiba-tiba dan hebat, dapat menyebabkan kehilangan air dan elektrolit yang luar biasa dalam waktu singkat. Jika ditambah dengan muntah secara bersamaan dengan diare, maka cairan dan mineral yang hilang akan jauh lebih banyak. 

  • Demam

Secara umum, semakin tinggi demam yang kamu alami, maka semakin tinggi tingkat dehidrasi kamu. Masalah akan bertambah parah jika demam dirasakan bersamaan dengan diare dan muntah. 

  • Keringat berlebih

Keringat berlebih biasanya terjadi ketika kamu sedang melakukan aktivitas berat. Dan saat hal itu terjadi, maka tubuh akan kehilangan air. 

Jika tidak segera mengganti cairan yang hilang tersebut, tubuh akan mengalami dehidrasi. Selain aktivitas berat, cuaca yang panas dan lembab juga meningkatkan jumlah keringat dan jumlah cairan yang hilang. 

  • Peningkatan buang air kecil

Peningkatan jumlah buang air kecil mungkin terjadi karena adanya penyakit diabetes yang tidak terdiagnosis di dalam tubuh. Selain itu, penggunaan obat-obata tertentu sepeti diuretik atau obat tekanan darah juga dapat menyebabkan dehidrasi, umumnya karena menyebabkan buang air kecil menjadi lebih sering. 

2. Gejala saat mengalami dehidrasi

Pexels/Andres Ayrton

Saat mengalami dehidrasi, rasa harus tidak selalu menjadi indikator awal sebagai tanda kebutuhan tubuh akan air.

Namun, banyak kasus terutama pada orang yang lebih tua, tidak merasa harus sampai mereka mengalami dehidrasi.

Maka dari itu penting untuk meningkatkan asupan air di saat cuaca sedang panas atau sedang sakit. 

Beberapa tanda dan gejala dehidrasi lain mungkin berbeda berdasarkan usia, seperti berikut ini:

  • Pada bayi atau anak kecil

- Mulut dan lidah kering
- Tidak ada air mata saat menangis
- Tidak ada popok basah selama tiga jam
- Mata dan pipi cekung
- Titik lunak cekung di atas tengkorak
- Kelesuan atau mudah marah 

  • Pada orang dewasa

- Rasa haus yang ekstrim
- Kurang sering buang air kecil
- Urin berwarna gelap
- Kelelahan
- Pusing
- Kebingungan

Jika mengalami beberapa kondisi di atas, segera hubungi layanan kesehatan di dekat kamu. 

3. Komplikasi pada tubuh saat dehidrasi

Pexels/Pixabay

Ternyata, dehidrasi juga dapat menyebabkan komplikasi serius, di antaranya:

  • Cedera panas

Jika tidak segera mengonsumsi cukup cairan saat melakukan aktivitas yang banyak berkeringat, kamu mungkin bisa mengalami cedera panas, mulai dari kram panas yang ringan hingga kelelahan panas bahkan heat stroke yang bisa mengancam keselamatan jiwa. 

  • Masalah kencing dan ginjal

Dehidrasi yang dialami jika berkepanjangan atau berulang, dapat menyebabkan beberapa masalah serius seperti infeksi saluran kemih, baju ginjal, hingga gagal ginjal. 

  • Kejang

Elektrolit–seperti kalium dan natrium, di dalam tubuh dapat membantu untuk membawa sinyal listrik dari sel ke sel.

Jika elektrolit tidak seimbang, maka pesan listrik yang normal dapat bercampur sehingga menyebabkan kontraksi otot yang tidak disengaja dan terkadang berujung kehilangan kesadaran. 

  • Syok volume darah rendah (syok hipovolemik)

Syok hipovolemik menjadi salah satu komplikasi dehidras yang serius karena dapat mengancamg jiwa. Hal ini terjadi ketika volume darah rendah menyebabkan penurunan tekanan darah dan penurunan jumlah oksigen di dalam tubuh. 

4. Bagaimana pencegahan dehidrasi?

Pexels/Andrea Piacquadio

Untuk mencegah terjadinya dehidrasi, dapat dilakukan beberapa cara, seperti minum banyak cairan hingga makan makanan yang tinggi air seperti buah dan sayuran. Selain itu, membiarkan rasa harus menjadi tolak ukur adalah pedoman harian yang memadai bagi kebanyakan orang sehat. 

Namun, orang mungkin perlu mengonsumsi lebih banyak cairan jika mengalami kondisi seperti berikut:

  • Muntah atau diare 

Jika mengalami muntah atau diare, mulailah dengan memberikan air tambahan atau larutan rehidrasi oral pada tanda-tanda pertama saat sakit. Jangan menunggu sampai terjadinya dehidrasi!

  • Latihan berat

Sebelum mulai berolahraga berat, lebih baik untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonumsi lebih banyak air.

Selama aktivitas, penting untuk mengisi kembali cairan yang hilang selama berkala dan lanjutkan dengan minum air atau cairan lain juga setelah selesai berolahraga. 

  • Cuaca panas atau dingin

Di saat cuaca panas atau lembab, pastikan untuk selalu mengonsumsi cairan tambahan untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan menggantikan cairan yang telah hilang melalui keringat. 

Kamu mungkin juga membutuhkan lebih banyak air di dalam cuaca yang dingin untuk mengatasi hilangkan kelembaban dari udara kering, terutama di tempat dengan ketinggian yang lebih tinggi. 

  • Penyakit

Pada beberapa penyakit yang diderita orang yang lebih tua seperti influenza, bronkitis, hingga infeksi kandung kemih, pastikan untuk selalu mengonsumsi lebih banyak cairan di saat tubuh mengalami tidak enak badan. 

Demikian informasi lengkap seputar dehidrasi di dalam tubuh. Pastikan untuk selalu mengonsumsi cukup cairan setiap harinya, ya!

Baca juga:

The Latest