TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Lagu KPop yang Diduga Plagiarisme, Ada Seven dari Jungkook

Bukan hanya "Seven" miliki Jungkook BTS yang pernah diduga plagiat lagu, lho!

Instagram.com/bighit.music, Instagram.com/dwlrma, Twitter.com/allkpop, deviantart.com

Plagiarisme adalah tindakan menggunakan kata-kata, ide, atau karya orang lain tanpa memberikan penghargaan yang layak dan menampilkannya sebagai milik orang lain.

Biasanya, plagiarisme meliputi penyalinan atau peniruan konten orang lain, baik itu materi tertulis, gambar, karya seni, atau bentuk ekspresi kreatif lainnya. Plagiarisme dapat terjadi dalam konteks akademis, profesional dan artistik.

Tahukah kamu, terdapat beberapa karya lagu dari para idol KPop terkenal yang pernah diduga hasil dari plagiarisme, lho. Walaupun, akhirnya terdapat beberapa yang tidak terbukti plagiarisme, namun banyak pihak yang merasa kerugiannya. Berikut, Popmama.com rangkumkan lagu KPop yang diduga plagiarisme, bahkan ada “Seven” milik Jungkook BTS!

1. “Seven” Jungkook BTS

Instagram.com/bighit.music

​​​​​​Lagu yang dirilis 14 Juli 2023 ini mendapatkan respons sangat baik dari para ARMY. Lagu Jungkook ini bahkan menembus 179 juta views dan berhasil menempati puncak tangga lagu Billboard lebih dari tiga pekan menurut laporan langsung dari website resmi Billboard.

Namun pada tanggal 22 Agustus lalu, “Seven” dilaporkan oleh sebuah outlet media dengan tuduhan plagiarisme lagu “Time of Mask” milik Girl Group Fin.K.L yang dirilis tahun 2000-an. Setelah melewati beberapa proses penyelidikan Big Hit, selaku agensi yang menaungi Jungkook BTS memberikan tanggapan. “Kami ingin memberitahu kalian bahwa tuduhan pelanggaran hak cipta atau plagiarism mengenai lagu Seven milik Jungkook tidaklah benar”, sebut Big Hit.

Big Hit berpendapat bahwa tuduhan plagiarisme tersebut hanyalah klaim sepihak yang tidak memiliki dasar, yang diajukan oleh netizen, karena kemungkinan adanya kesamaan tertentu pada musiknya. Walaupun berada ditengah gemparnya isu plagiarisme, Jungkook BTS dikabarkan baru mengeluarkan versi remix dari “Seven”.

2. “Heartbreaker” G-Dragon

kbopped.com

Pada tahun 2009, ada klaim bahwa lagu G-Dragon "Heartbreaker" menjiplak lagu "Right Round" milik Flo Rida. EMI yang memiliki hak atas lagu "Right Round" mengumumkan bahwa mereka tidak melihat adanya kesamaan antara kedua lagu tersebut. Namun, Sony Korea mencegah G-Dragon untuk mempromosikan lagu tersebut lebih lanjut tanpa membayar ganti rugi. Mereka pun melayangkan surat teguran soal plagiarisme meski bukan tindakan hukum. 

Akhirnya, kontroversi tersebut berakhir ketika YG Entertainment menghubungi Flo Rida secara pribadi, dan ia tampil di remix "Heartbreaker" tahun 2010. Lagu ini dirilis sebagai lagu bonus.

Momen tersebut juga memengaruhi G-Dragon secara personal. "Terlepas dari apakah itu benar-benar plagiarisme atau bukan, menurutku dicap sebagai 'penjiplak' itu sendiri adalah hal yang memalukan. Segalanya terasa sangat sulit bagiku," sebutnya. 

G-Dragon mengaku senang menyanyi dan menari di depan orang lain, tetapi beberapa orang sepertinya hanya memperhatikan hal-hal buruk. Ia pun sadar bahwa ia tidak dapat mengubah perspektif orang dan akan membuktikan kemampuannya dalam menari dan bermusik melalui penampilannya di atas panggung.

3. “Don’t Wanna Cry” SEVENTEEN

Twitter.com/allkpop, soompi.com

“Don’t Wanna Cry” merupakan lagu hit terbesar SEVENTEEN, bahkan sampai  saat ini di tangga lagu Billboard. Alhasil ketika lagu tersebut dirilis, lagu itu mampu bertahan di tangga lagu Billboard berminggu-minggu, dan menghasilkan penjualan terbesar Seventeen di bulan Juni ketika EP grup Al1 menduduki No. 2 di chart Album Dunia.

Sebelumnya, ketika "Don't Wanna Cry" pertama kali dirilis pada bulan Mei, banyak pendengar mengkritik lagu tersebut karena terdengar terlalu mirip dengan "Something Just Like This". Namun, setelah memperhatikan daftar produser di halaman web asosiasi hak cipta, kritik kembali muncul.

Akibat kontroversi yang terjadi, Pledis Entertainment mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Kami menerima pertanyaan tentang kesamaan beberapa melodi antara lagu-lagu dari kedua pihak penerbit. Kami menegaskan bahwa 'Don't Wanna Cry' adalah lagu yang dibuat secara independen, tetapi kami khawatir para artis akan mengalami tekanan yang sangat besar, jika menyangkut perselisihan hukum dan citra mereka akan terkena dampak buruk terlepas dari kebenarannya. Karena alasan-alasan yang tercantum di atas, kami memutuskan untuk memberikan/mengakui sebagian hak cipta kepada Coldplay dan The Chainsmokers."

4. “Cupid” FIFTY FIFTY

deviantart.com

Dilansir dari IDN Times, tuduhan plagiarisme atas lagu “Cupid”  berawal dari video yang diunggah oleh Evrencan Gündüz yang membandingkan "Cupid" dengan lagu garapannya pada Rabu (26/4/2023) di Instagram. Di video itu, ia lebih dulu memperdengarkan bait pertama lagu "Cupid" sembari menyanyikannya. Lalu, ia memutar lagu yang ia rilis pada tahun 2017 berjudul "Sen Aşkımızdan." Menurut Gündüz, lagu "Cupid" yang sedang viral di TikTok ini terdengar sangat akrab dengan lagu yang dinyanyikannya bersama Melisa Karakurt dan Ece Cansu. 

"FIFTY FIFTY telah mengeluarkan lagu yang bagus. Mari kita dengarkan bersama :) Tapi terasa seperti lagu lain yang saya kenal... Apakah ini mungkin?... Oh iya! Lagu Turki berjudul 'Sen Aşkımızdan!'" tulis Evrencan Gündüz.

Walau memerlukan waktu yang agak lama, akhirnya agensi FIFTY FIFTY memberikan tanggapan mengenai tuduhan plagiarisme yang diajukan oleh Evrencan Gündüz terhadap lagu "Cupid". ATTRAKT menegaskan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar. "Sebagai respons terhadap klaim tersebut, agen FIFTY FIFTY yaitu ATTRAKT, berusaha menghubungi produser asli lagu tersebut. Pada tanggal 4 Mei 2023, akhirnya mereka berhasil berbicara dengan produser dan mengungkapkan kepada media outlet Korea CBS NoCutNews bahwa dakwaan tersebut tidaklah benar," ungkap perwakilan dari agensi tersebut.

Lagu yang sangat digemari oleh para netizen ini hebatnya mendapatkan dukungan dari banyak penggemar. Ketika isu plagiarisme tersebut muncul, banyak penggemar lagu tersebut yang justru membela FIFTY FIFTY.

5. “Good Day”, “Red Shoes”, “Bbibbi”, “Pitiful”, “Boo” dan “Celebrity” IU

Instagram.com/dlwlrma

Tak tanggung-tanggung, seseorang melaporkan 6 lagu miliki IU karena dugaan adanya plagiarisme. Media lokal mengabarkan bahwa penyanyi tersebut telah dilaporkan ke Kantor Polisi Gangnam Seoul. 6 lagu yang dilaporkan ke polisi diantaranya, “Good Day” (2010), “Red Shoes” (2013), “Bbibbi” (2018), “Pitiful” (2009), “Boo” (2009) dan “Celebrity” (2021), dengan klaim bahwa lagu-lagu tersebut merupakan hasil plagiarisme dari rilisan artis lokal dan luar negeri sebelumnya. Dari 6 lagu, IU terlibat dalam penulisan lirik untuk “Celebrity” serta penulisan lirik dan produksi umum “Bbibbi.”

Menurut pengaduan, lagu-lagu yang dipermasalahkan memiliki kesamaan dengan karya aslinya dalam hal melodi, ritme, dan progresi akord, dan khususnya, dalam kasus “Good Day” dan “Red Shoes”, lagu-lagu tersebut memiliki kemiripan yang cukup besar bahkan dengan lagu-lagu masyarakat umum. Keenam lagu tersebut diduga plagiat pada bagian intro, yaitu bagian yang membangkitkan rasa penasaran penonton dan menentukan apakah lagu tersebut akan didengarkan atau tidak.

EDAM Entertainment sebagai agensi IU mengatakan bahwa mereka telah mengajukan keluhan kepada lembaga investigasi karena menyebarkan informasi palsu mengenai postingan online yang menimbulkan kecurigaan atas plagiarismenya. EDAM Entertainment turut mengumumkan bahwa mereka mengetahui distribusi postingan plagiarisme dan selebaran yang berisi rumor tidak berdasar di komunitas online, media sosial, dan YouTube sehubungan dengan IU. 

Agensi juga mengatakan bahwa mereka yang terus-menerus menyebarkan informasi palsu dan menyimpang, menyebabkan kekerasan mental dan verbal terhadap artis serta staf agensi, tempat kerja, dan kenalan mereka, sehingga menyebabkan kerusakan besar. Mereka berniat mengambil tindakan hukum yang tegas tanpa keringanan hukuman jika melakukan kejahatan atau menyebarkan informasi palsu.

Itu tadi, lagu KPop yang diduga plagiarisme. Sudah sebaiknya saling menghirmati karya satu sama lain dalam bentuk apapun, ya kan. Apakah kamu setuju dengan tuduhan yang dibuat atau menjadi penggemar yang tetap mendukung karya-karya idol KPop?

Baca juga:

The Latest