TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Perilaku Konsumen Indonesia saat Belanja Online, Kamu Begini Juga?

Perilaku konsumen atau consumer behavior bisa dijadikan acuan untuk meningkatkan pendapatan bisnis

Pexels/Andrea Piacquadio

Keberadaan e-commerce yang menjamur di Indonesia membuat masyarakat mulai terbiasa untuk melakukan jual-beli secara online. Berdasarkan Milieu survei yang dilakukan pada awal tahun 2022, terbukti bahwa sebanyak 83 persen responden dari Indonesia menyatakan jika mereka lebih banyak melakukan pembelanjaan secara online.

Kemudian, 73 persen responden setuju bahwa kemudahan berbelanja online sudah menjadi hal penting dalam hidup mereka. Maraknya e-commerce di Indonesia tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan konsumen secara praktis, tetapi juga meningkatkan kemajuan ekonomi digital negara.

Sebelum membeli suatu produk, biasanya konsumen akan membuat keputusan pembelian terlebih dahulu. Meskipun kelihatannya sederhana, namun kita bisa lho menggunakan data consumer behavior atau perilaku konsumen sebagai acuan untuk meningkatkan pendapatan

Berikut Popmama.com telah siapkan ulasannya dalam perilaku konsumen Indonesia saat berbelanja online.

1. 70 persen konsumen sudah tahu produk yang ingin dibeli sebelum belanja

Pexels/Mikhail Nilov

Survei membuktikan bahwa sebanyak 70 persen konsumen sudah mengetahui kira-kira produk apa yang ingin mereka beli sebelum berbelanja.

Biasanya tipe yang seperti ini cenderung sudah menulis daftar barang yang ingin dibelinya, sebelum masuk ke aplikasi belanja untuk mencari barang tersebut.

Salah satu artis yang masuk dalam kategori ini adalah Natasha Wilona. Ia secara terang-terangan mengaku termasuk tipe orang yang sudah tahu mau membeli barang apa, sebelum membuka aplikasi belanja.

Aktris kelahiran 1998 ini menambahkan jika dia sering berbelanja skincare dan makeup secara online.

“Aku biasanya sering beli makeup dan skincare, karena banyak sekali brand dari luar yang pengen aku coba,” kata Natasha Wilona dalam acara Lazada Epic 10th Birthday Virtual Media Gathering, Kamis (24/3/2022).

2. 68 persen responden sangat menantikan momen campaign untuk belanja wishlist mereka

Pexels/cottonbro

Sebanyak 68 persen responden menunjukkan bahwa mereka sangat menantikan campaign yang diselenggarakan oleh e-commerce ­­untuk berbelanja barang yang masuk dalam wishlist mereka.

Biasanya memang campaign yang diselenggarakan e-commerce­ menjadi momen yang tepat untuk melakukan check out barang belanjaan. Pasalnya, promo yang ditawarkan sangat menarik minat konsumen, mulai dari gratis ongkir, flash sale, diskon besar-besaran, dan masih banyak lagi.

“Kadang ada notif juga dapet voucher ini. Jadi yang tadinya nggak mau belanja, tiba-tiba pengen belanja. Jadi itu yang bikin aku ketagihan belanja online karena aku anaknya mager ke mal,” ungkat Natasha Wilona.

3. 57 persen responden paling menyukai promo gratis ongkir

Pexels/Kindel Media

Saat menggunakan aplikasi belanja online, salah satu promosi yang paling banyak dicari adalah promo gratis ongkir. Hal ini terbukti sebanyak 57 persen responden menyatakan bahwa mereka paling menyukai program gratis ongkir.

“Setiap hari konsumen bisa mendapatkan promo gratis ongkir. Jadi kalau ada barang yang mau dibeli tapi nggak ada gratis ongkir, bisa masuk ke lambang telur, tinggal klik, dan ikuti aja. Nanti pasti dapet gratis ongkir. Banyak cara mendapatkan gratis ongkir di Lazada,” tutur Irene Inonu, VP Head of Marketing Branding Communication Lazada Indonesia.

4. 54 persen responden menyukai e-commerce yang punya banyak variasi metode pembayaran

Pexels/Andrea Piacquadio

Tidak hanya praktis, belanja di e-commerce juga memudahkan konsumen dalam membayar barang belanjaannya. Alat pembayaran yang beragam membuat banyak orang semakin suka berbelanja online.

Hal ini didukung oleh survei yang membuktikan bahwa sebanyak 54 persen responden menyukai e-commerce yang mempunyai banyak variasi metode pembayaran, seperti bayar di minimarket, atm, cash on delivery, dan banyak lagi.

5. 42 persen konsumen lebih suka belanja produk lokal

Pexels/cottonbro

Peningkatan kualitas produk lokal membuatnya dapat bersaing dengan produk buatan luar negeri. Peningkatan tersebut didukung dengan banyaknya 42 persen konsumen lebih suka berbelanja produk lokal.

Melansir dari Center for Community Economy Development, saat Mama mengeluarkan uang untuk membeli produk lokal, maka uang tersebut akan berputar di dalam negeri. Serta berdampak pada peningkatan aktivitas ekonomi mereka.

Hal tersebut tentu memberi peluang bagi produk lokal untuk meningkatkan ekonomi sekaligus menjaga bisnis dalam negeri tetap hidup.

6. 36 persen konsumen suka mengumpulkan barang di keranjang, lalu check out saat ada diskon

Pexels/Anastasia Shuraeva\

Hayo siapa di antara Mama yang punya kebiasaan memasukkan barang incaran ke dalam keranjang belanja, lalu membelinya saat ada notifikasi diskon? Jika iya, berarti Mama masuk ke dalam kategori satu ini.

Sebanyak 36 persen konsumen mengatakan jika mereka suka mengumpulkan barang yang diinginkan ke keranjang dan membelinya saat ada diskon.

7. 32 persen konsumen lebih suka browsing barang diskon dulu baru check out

Pexels/Mikhail Nilov]

Diskon memang menjadi salah satu promosi yang paling diincar oleh para konsumen. Tak jarang mereka sampai rela melakukan riset kecil-kecilan terlebih dahulu untuk mencari tahu barang incarannya yang sedang diskon.

Hal tersebut dilakukan juga berguna agar mereka dapat membandingkan produk satu dengan yang lainnya, sebelum melakukan pembelian.

Survei menunjukkan bahwa 32 persen konsumen lebih suka browing barang diskon terlebih dahulu, sebelum check out produk.

Demikian ulasan terkait perilaku konsumen Indonesia saat berbelanja online. Semoga informasinya membantu ya. Ma!

Baca juga:

The Latest