TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tips Memilih Kosmetik yang Aman agar Bayi Tidak Alergi saat Menyusui

Mama pasti bisa memilih kosmetik yang lebih baik dengan mengikuti tips berikut ini

Unsplash/Nick Arnot

Beberapa waktu lalu di Filipina, dilaporkan bayi terkena alergi dari Sang Mama yang masih menyusuinya, di waktu bersamaan ternyata sang Mama menggunakan produk pemutih kulit.

Produk yang digunakan bermerek Goree, kosmetik asal Pakistan yang memiliki varian produk pemutih kulit seperti krim malam dan krim siang, juga sabun untuk cuci muka.

Apa sebenarnya yang terjadi jika ibu menyusui mengenakan kosmetik? Apakah bayi bisa terpapar bahan kimia dari kosmetik? 

Cek informasi selengkapnya di Popmama.com berikut ini. 

1. Produk kosmetik Goree sebenarnya sudah pernah dilarang untuk dipakai

medicalnewstoday.com

Produk Goree ini sebenarnya sudah sering mendapat protes dari pengguna dan keluhan disampaikan melalui media sosial. Salah satu korbannya adalah Karen Grace Reguyal, pengguna Goree yang mengalami alergi sangat parah, bahkan menular ke bayinya yang masih menyusui.

Dilaporkan oleh laman manilatimes.net pada waktu lain pada 30 Oktober 2017 lalu, FDA mengeluarkan peringatan kepada publik untuk tidak menggunakan kosmetik Goree setelah menemukan merkuri di dalamnya. Bahan kimia berbahaya yang tidak diperbolehkan dalam formulasi produk kosmetik ini di atas jumlah jejak maksimum satu bagian per juta (ppm).

"(Ini) produk belum melewati proses verifikasi agen dan belum mengeluarkan otorisasi yang tepat dalam bentuk pemberitahuan kosmetik yang diakui," kata penasehat.

"Thread Dizon, Kimia", "Berpikir Tentang Kami", Campaigner Keselamatan, Koalisi EcoWaste, mengatakan.

"Larangan penjualan produk yang mengandung bahan kimia yang merusak lingkungan dan kesehatan seperti merkuri juga berlaku untuk pasar online dan harus benar-benar diikuti," katanya.

Menurut keterangan dokter setelah dibawa oleh Mamanya untuk diperiksa, dokter mengatakan kalau Karen menurunkan alergi tersebut melalui ASI dan sentuhan kulit pada bayi saat menyusui.

Pengalaman Karen dan Mamanya ini tentu bisa terjadi pada siapa saja yang lalai atau jika imun tubuh sedang lemah.

Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti di atas tentunya Mama perlu lebih selektif dalam memilih kosmetik yang hendak Mama gunakan sehari-hari.

2. Apakah alergi bisa menular?

Unsplash/Aditya Romansa

Dr. Ayi Dilla Septarini, Sp.A, RS Awal Bros Bekasi mengatakan, "Penyakit alergi bukanlah penyakit menular tetapi penyakit yang diturunkan (bakat) dari kedua orangtuanya. Jika salah satu orang tua alergi, maka kemungkinan anak alergi adalah 50%, sedangkan jika kedua orangtua alergi kemungkinan anak alergi sebesar 80%."

Kontak langsung dan menyusui bisa memengaruhi penularan alergi yang dialami oleh ibu menyusui kepada si Kecil.

"Dalam kasus ini ibu menyusui mengalami gejala alergi di kulit (merah-merah di permukaan kulit) akibat kontak dengan produk pemutih kulit dan bayinya juga mengalami gejala alergi yang sama. Gejala alergi pada bayi disebabkan karena bayi kontak langsung dengan produk pemutih dari kulit ibunya dan bisa juga dari ASI ibunya yang membawa bahan kimia produk kosmetik yang terserap dari kulit ibunya," Dr. Ayi menambahkan.

3. Tips memilih kosmetik yang aman saat Mama masih menyusui

Freepik

Mama harus lebih selektif dalam memilih kosmetik terutama saat kehamilan dan sedang menyusui. Ada kontak langsung yang terjadi antara Mama dan Si Kecil dan ini perlu jadi perhatian khusus.

Kosmetik yang berlabel halal dan dijual dipasaran tentu membuat Mama percaya diri untuk membelinya. Tapi lihat lagi bahan yang ada di dalamnya. Mama mesti teliti melihat kandungan dan materi yang terkandung di dalam kosmetik yang akan Mama beli.

Berikut ini Popmama.com berikan beberapa bahan kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan:

  • Paraben. Tahun 2004 peneliti Inggris, Philippa Dabre, Ph.D menemukan adanya paraben pada tumor payudara yang berbahaya. Menurut penelitian tersebut, disarankan untuk membatasi kadar paraben pada kosmetik. Namun Cosmetic Ingredient Review melakukan penelitian kedua tahun 2005 untuk membuktikan dampak dari paraben pada kesehatan. Hasilnya mereka menemukan bahwa kadar paraben yang sangat kecil pada produk kecantikan tidak menyebabkan kanker atau bisa membahayakan kesehatan.
  • Merkuri. Ini adalah kandungan berbahaya yang suka dipakai pada krim pemutih kulit. Merkuri sangat bahaya bagi kesehatan ginjal jika digunakan dalam jangka panjang, selain itu juga memicu terjadinya berbagai kanker, terutama kanker kulit, rahim dan payudara.
  • Bahan pewarna. Perhatikan kadar dan jenis bahan pewarna yang ada pada kosmetik. Ini memengaruhi kualitas kosmetik tersebut secara keseluruhan. Pilih yang pewarnanya memang untuk krim kecantikan.
  • Hidrokinon. Zat yang memiliki dampak keras pada tubuh seringkali digunakan untuk obat rambut dan kulit, padahal hanya boleh jadi bahan campuran pada obat kuku saja.

Lebih hati-hati ya, Ma. Tidak cukup hanya mencari reviewproduct melalui instagram dan youtube. Produk yang mau Mama beli harus dibaca sekali lagi rincian bahan-bahannya yang tercatat pada kemasannya.

Selain itu, Mama juga masih memiliki cara lain. Lebih sehat jika Mama menggunakan bahan alami untuk perawatan kesehatan dan kecantikan tubuh Mama.

Misalkan Mama ingin memiliki kulit lebih bersih dan bersinar, Mama bisa masker herbal dengan bahan beras, bangkuang atau kunyit.

Untuk mengatasi kulit kering, Mama bisa siasati dengan mengoleskan lidah buaya.

Semua bisa membawa perubahan jika dilakukan secar rutin.

Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter yang tepat jika ingin menggunakan obat berbahan kimia saat Mama masih menyusui. Mama pasti bisa lebih cermat dalam memilih produk yang bagus.

Baca juga:

The Latest