TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Gejala dan Tanda-Tanda Hamil Kembar yang Perlu Mama Ketahui

Adakah di antara tanda ini yang juga Mama alami?

Freepik/Freepic.diller

Memasuki trimester pertama kehamilan, ada beberapa hal yang tentu akan membuat Mama cemas. Di antaranya yakni gejala dan tanda hamil yang mulai terasa.

Gejala awal seperti rasa mual, pusing serta lemas mungkin sudah biasa, namun ada juga tanda-tanda tak biasa lainnya.

Hal ini terutama jika Mama diduga hamil janin kembar. Ada beberapa tanda khas yang mungkin juga akan Mama rasakan.

Tanda ini umumnya sedikit berbeda dibandingkan jika Mama hamil janin tunggal. Berikut informasi mengenai tanda-tanda hamil kembar yang berhasil Popmama.com rangkum:

1. Level hCG yang lebih tinggi

Freepik/Jannoon028

Saat tahap awal kehamilan, kadar hormon chrorionic gonadotropin alias hCG akan meningkat. Nah, peningkatan kadar ini kemudian akan memengaruhi hasil test pack mama.

Kehamilan janin kembar diyakini membuat kadar hormon hCG mama akan lebih tinggi, dibandingkan jika Mama hamil janin tunggal. Biasanya tanda ini mulai bisa dilihat pada dua minggu pertama kehamilan, Ma.

Namun biasanya pemeriksaan melalui ultrasound atau USG baru bisa dilakukan saat kehamilan sudah mencapai usia minimal delapan minggu. Jadi, bersabar menunggu ya, Ma.

Hormon hCG adalah hormon yang bertanggung jawab untuk proses implantasi dan pengembangan embrio. Maka dari itu, sangat mungkin jika kadarnya meningkat saat Mama memiliki kehamilan janin kembar.

2. Morning sickness yang lebih ekstrem

Pexels/Pixabay

Morning sickness yakni ketika Mama mengalami sensasi mual dan ingin muntah terus-menerus. Kondisi ini bahkan bisa membuat nafsu makan menurun dan tubuh terasa lebih lemah.

Saat morning sickness terasa lebih hebat dibandingkan dalam kondisi normal, hal ini dikenal juga sebagai hiperemesis gravidarum.

Hiperemesis gravidarum terjadi pada trimester pertama, dan seringkali dikaitkan dengan kadar hormon hCG serum yang lebih tinggi.

Nah, perempuan yang hamil dengan janin kembar pada umumnya akan mengalami mual dan muntah yang lebih berat, Ma.

Jika biasanya pada kehamilan janin tunggal rasa mual dan muntah ini berangsur-angsur akan menghilang di trimester kedua, maka tidak bagi Mama yang hamil janin kembar.

Kondisi ini bisa terus terjadi bahkan sampai di trimester kedua, atau bahkan sampai pada awal trimester ketiga.

3. Pengalaman berdasarkan perbedaan

Pexels/Ambar Simpang

Jika sebelumnya Mama sudah pernah hamil dengan janin tunggal, biasanya pengalaman akan membuat Mama menyadari perbedaan tanda yang ada.

Mulai dari nyeri payudara yang terasa lebih berat, tubuh merasa mudah lelah, nyeri punggung yang lebih lama, dan lain sebagainya.

Dengan pengalaman hamil janin tunggal sebelumnya, secara intuisi perbedaan tanda yang kini Mama alami akan terasa lebih nyata.

4. Peningkatan berat badan

Freepik/Yanalya

Kenaikan berat badan juga menjadi salah satu tanda dan gejala kehamilan, baik pada janin tunggal maupun pada janin kembar.

Yang perlu Mama ketahui, pada kehamilan janin kembar biasanya berat badan mama akan naik lebih banyak, dibandingkan jika Mama hamil janin tunggal.

Hal ini sudah jelas karena ada satu kehidupan tambahan yang tengah bertumbuh di dalam rahim mama. Si Kecil tentu memiliki kebutuhan nutrisi yang juga menjadi lebih banyak.

5. Tekanan darah tinggi

Pexels/Pixabay

Saat Mama hamil janin kembar, pada umumnya perubahan tekanan darah yang Mama alami juga akan mengalami perbedaan.

Pada awal kehamilan, tekanan darah diastolik pada ibu hamil dengan janin kembar biasanya akan lebih rendah, dibandingkan dengan ibu hamil yang hamil janin tunggal.

Namun nanti seiring berjalannya usia kehamilan, tekanan darah tersebut berangsur-angsur biasanya akan kian meningkat.

Jika tidak dikendalikan dengan baik, peningkatan tekanan darah ini bisa berlanjut menjadi hipertensi atau bahkan preeklampsia. Jadi, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter ya, Ma.

6. Sesak napas

Freepik

Pada kondisi kehamilan kembar tertentu, jumlah cairan ketuban bisa lebih cepat bertambah. Efeknya, rahim menjadi bertumbuh semakin besar dan menempati lebih banyak ruang di perut.

Kondisi ini pun membuat organ-organ di dalam perut mama agak terdorong, termasuk juga organ lain seperti paru-paru. Mama pun jadi lebih mudah mengalami sesak napas dan napas terasa lebih pendek.

Meskipun ini adalah gejala kehamilan pada umumnya, seorang ibu hamil dengan janin kembar mungkin akan lebih rentan mengalami sesak napas yang lebih berat.

7. Sering alami insomnia

Pexels/Leah Kelley

Berbagai faktor internal dan eksternal dapat membuat Mama menjadi tidak bisa tidur dengan nyenyak saat hamil, terutama saat hamil janin kembar.

Mulai dari karena faktor ketidaknyamanan, posisi yang tidak tepat, rasa sakit di berbagai bagian tubuh, sesak napas saat berbaring, dan berbagai faktor lainnya.

Nah, itulah beberapa tanda hamil kembar yang bisa Mama alami. Adakah di antara tanda-tanda ini yang juga Mama alami?

Baca juga:

The Latest