TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jelang Melahirkan, Bolehkah Ibu Hamil Puasa?

Baca hingga tuntas untuk mengetahui jawabannya!

Unsplash/SylwiaBartyzel

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini, seluruh umat Islam diwajibkan untuk berpuasa kecuali beberapa golongan termasuk ibu hamil.

Meski begitu, ada juga ibu hamil bahkan yang sudah mendekati Hari Perkiraan Lahir (HPL) untuk tetap berpuasa karena merasa mampu. 

Namun, apakah ibu hamil boleh berpuasa saat menjelang melahirkan?

Untuk mengetahui jawabannya, simak ulasan Popmama.com berikut ini. Yuk, simak!
 

Jelang Melahirkan, Bolehkah Ibu Hamil Puasa?

Pexels/MoosePhotos

Tidak ada larangan bila ibu yang sedang hamil dan mau melahirkan untuk berpuasa. Dengan catatan, kondisi ibu hamil harus dalam keadaan yang sehat.

Namun ada baiknya agar Mama berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter kandungan bila ingin berpuasa. Dokter lebih memahami kondisi kesehatan mama, sehingga bisa memberikan saran terbaik untuk tetap lanjut berpuasa atau tidak.

Ibu yang sedang hamil sebaiknya tidak perlu puasa bila sudah muncul kontraksi di trimester ketiga. Bila kontraksi muncul, maka sebaiknya Mama membatalkan puasa. Ingat untuk tidak memaksakan diri bila Mama tidak mampu berpuasa. Mama dapat mengganti puasa dengan puasa di hari lain nantinya atau dengan membayar fidiah.

Manfaat Berpuasa untuk Ibu Hamil

Pexels/RODNAEPRODUCTIONS

Ada sejumlah manfaat yang dapat Mama rasakan bila Mama mampu berpuasa dan dokter memperbolehkan. Manfaat puasa bagi ibu hamil tidak jauh berbeda dengan manfaat yang diperoleh orang berpuasa pada umumnya. Manfaat tersebut meliputi:

1. Menjaga kesehatan jantung

Berpuasa dapat membantu menyehatkan jantung. Puasa juga dapat mengurangi risiko terjadinya sejumlah penyakit pada ibu hamil, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Meski begitu, manfaat ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk ibu hamil.

2. Menjaga berat badan 

Saat berpuasa, kita hanya makan pada saat sahur dan berbuka. Dengan demikian, kenaikan berat badan saat hamil bisa lebih terkontrol.

3. Memperbaiki metabolisme tubuh

Manfaat puasa untuk ibu hamil diyakini dapat membantu perbaikan sistem metabolisme dalam tubuh. Saat berpuasa, sel-sel di dalam tubuh akan membersihkan sisa-sisa kotoran dan memperbaiki gangguan pada sistem metabolisme tubuh.

4. Mengurangi risiko penyakit diabetes

Berpuasa bisa menurunkan kadar gula darah dalam tubuh dan meningkatkan kinerja insulin. Puasa dapat membantu mencegah resistensi insulin dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sehingga puasa dapat membuat ibu hamil berisiko lebih rendah mengalami diabetes.

5. Mengurangi risiko munculnya kanker

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa puasa bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker. Hal ini dikarenakan, selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh, termasuk sel-sel kanker, akan berkurang akibat terbatasnya asupan nutrisi. Selain itu, sistem metabolisme yang lebih baik juga diduga turut berperan dalam menghambat sel kanker untuk tumbuh pada orang yang sedang berpuasa. 

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Puasa saat Hamil

Pexels/EllaOlsson

Berikut ini adalah hal-hal yang harus Mama perhatikan saat sedang berpuasa:

1. Kesehatan tubuh

Selama berpuasa, Mama harus menjaga kesehatan tubuh. Tiap ibu hamil memiliki kondisi fisik yang berbeda. Apalagi bila kehamilan mama sudah mendekati HPL. Menjelang persalinan, ibu hamil biasanya mengalami kecemasan karena menunggu momen persalinan. Pada kasus tertentu, rasa cemas akan semakin meningkat seiring dengan kondisi perut yang kosong saat puasa. Jika ini terjadi, diperbolehkan membatalkan puasa demi kesehatan ibu dan bayi.

2. Mencukupi kebutuhan gizi

Selama berpuasa, Mama juga harus mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi harian ya.  Karena kekurangan gizi saat hamil dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan perkembangan janin dalam kandungan. Secara umum, kebutuhan kalori ibu hamil sekitar 285-300 kilo kalori (kkal) per hari.

Asupan lain seperti protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral juga perlu dipenuhi saat sedang berpuasa. Mama bisa konsultasikan ke dokter perihal jenis makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi ibu hamil saat sahur dan berbuka untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian mama.

3. Batasi asupan gula

Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan agar asupan gula harian tidak lebih dari 50 gram atau setara 4-5 sendok makan. Jangan terlalu banyak mengonsumsi gula saat sedang hamil. Apalagi di waktu berbuka biasanya kita terbiasa mengonsumsi makanan yang manis-manis.

Oleh karena itu, perhatian asupan gula yang dikonsumsi ya. Asupan gula berlebih bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan, perlemakan hati, diabetes, dan dampak negatif lain yang membahayakan kondisi ibu hamil dan janin.

Itulah informasi mengenai puasa jelang melahirkan. Jika tetap ingin berpuasa, pastikan kondisi kesehatan mama benar-benar mampu dan dokter mengizinkannya.

Selain itu, penuhi juga kebutuhan gizi dan nutris saat berpuasa. Jangan memaksakan diri bila Mama tidak kuat berpuasa, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest