Tata Cara dan Hukum Akikah Menurut Ajaran Agama Islam

Akikah menjadi acara tasyakuran atas kehadiran buah hati

7 September 2021

Tata Cara Hukum Akikah Menurut Ajaran Agama Islam
Freepik/jcomp

Hadirnya buah hati di dalam keluarga tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Dalam Islam, umumnya mereka akan melakukan acara tasyakuran yang biasa disebut akikah.

Akikah menjadi serangkaian acara yang dilakukan umat Islam untuk menunjukkan rasa syukur atas kehadiran si Kecil ke dunia. Akikah identik dengan ritual pemotongan kambing sebagai bentuk rasa syukur.

Lantas, bagaimana tata cara serta hukum akikah dalam ajaran agama Islam? Melansir dari berbagai sumber, berikut Popmama.com telah merangkumnya untuk Mama dan Papa ketahui.

1. Hukum akikah dalam Islam

1. Hukum akikah dalam Islam
Freepik/Rawpixel.com

Acara penyambutan buah hati dalam agama Islam ini rupanya menjadi ajaran yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW terdahulu. Adapun hukum akikah dibedakan menjadi dua, yaitu hukum wajib dan sunah.

Pembagian hukum akikah ini didasari dari dalil dan tafsir yang sudah dilakukan oleh para ulama. Di mana secara wajib sudah dijelaskan dalam hadis riwayat Ahmad yang berbunyi:

“Anak-anak itu tergadai (tertahan) dengan akikahnya, disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh, dicukur kepalanya dan diberi nama.” (HR Ahmad). 

Dalam hadis tersebut, para ulama menafsirkan bahwa seorang anak tidak dapat memberi manfaat pada orangtuanya jika ia belum diakikah. Namun, pendapat ini pun masih mendapat penolakan dari banyak ulama yang menyebutkan bahwa akikah hukumnya sunah. 

Selanjutnya jika melihat secara hukum sunah, akikah termasuk ke dalam sunah muakkad atau sunah yang harus diutamakan. Maksudnya adalah, jika orangtua muslim mampu melaksanakan akikah untuk anaknya, maka dianjurkan untuk melakukannya saat anak masih bayi. Namun, bagi orangtua yang kurang mampu dalam finansial, maka pelaksanaan akikah dapat ditiadakan.

Editors' Pick

2. Waktu pelaksanaan akikah

2. Waktu pelaksanaan akikah
Pixabay/bahrilspd

Dijelaskan dari Samurah bin Jundab, Rasulullah SAW pernah bersabda: “Semua anak tergadaikan dengan akikahnya yang pada hari ketujuhnya disembelihkan hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.”

Adapun dari sabda Rasulullah di atas membuat para ulama berpendapat bahwa waktu pelaksanaan akikah dianjurkan tujuh hari setelah kelahiran bayi mama.

Tetapi, jika memang belum memungkinkan dilakukan pada waktu yang sudah dianjurkan, maka pelaksanaan akikah bisa diganti di hari ke-14 atau hari ke-21 setelah lahir.

Selanjutnya bagi orangtua muslim dengan finansial yang kurang mampu, maka tidak diwajibkan menyelenggarakan akikah di waktu tersebut. Ada ulama yang menyebutkan bahwa akikah bisa dilakukan kapan saja jika ada kemampuan.

3. Syarat memilih hewan untuk akikah

3. Syarat memilih hewan akikah
Pexels/Nandhu Kumar

Umumya pelaksanaan akikah dilakukan dengan cara menyembelih hewan berupa kambing. Tak sekadar memilih kambing untuk disembelih, tetapi Mama juga harus memerhatikan syarat dalam menentukan hewan untuk akikah.

Pemilihan hewan untuk akikah sejatinya sama dengan syarat yang ditentukan dalam memilih hewan kurban. Di mana kambing yang akan disembelih harus berkualitas, sehat, bebas penyakit, dan tidak cacat. Tambahan lainnya, kambing yang dipilih untuk akikah sebaiknya berusia minimal setengah tahun ya, Ma.

4. Pemberian daging akikah yang sudah disembelih

4. Pemberian daging akikah sudah disembelih
Freepik/8photo

Menurut ajaran Islam, tata cara pembagian daging akikah yang sudah disembelih menyerupai dengan penyembelihan hewan kurban, Ma. 

Namun yang membedakan adalah hasil daging akikah harus diberikan kepada tetangga dan kerabat dalam bentuk yang sudah matang, tidak boleh diberikan dalam bentuk mentah seperti daging kurban.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam hadis Aisyah r.a yang berbunyi: “Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh.” (HR Al-Bayhaqi)

Artinya, Mama dan Papa yang melaksanakan akikah disunahkan untuk mengonsumsi daging akikah. Lalu sepertiga daging lainnya bisa diberikan kepada tetangga, kerabat, atau fakir miskin yang membutuhkan.

5. Bacaan doa bagi bayi yang diakikah

5. Bacaan doa bagi bayi diakikah
Freepik/bearfotos

Terakhir yang menjadi hal penting dalam proses akikah adalah pembacaan doa bagi bayi mama yang sedang diakikah. Adapun doa yang diyakini untuk dibacakan pada bayi adalah sebagai berikut:

"U'iidzuka bi kalimaatillaahit tammaati min kulli syaithooni wa haammah. Wa min kulli 'ainin laammah."

Artinya : "Saya perlindungkan engkau, wahai bayi, dengan kalimat Allah yang prima, dari tiap-tiap godaan syaitan, serta tiap-tiap pandangan yang penuh kebencian."

Itu dia tata cara dan hukum akikah dalam ajaran Islam. Semoga informasinya bermanfaat bagi Mama dan Papa yang akan melangsungkan acara akikah untuk si Kecil ya.

Baca juga:

The Latest