Pinterest/Creative Market
Orangtua bisa melakukan kesalahan saat menggunakan car seat karena mereka tidak ingin menyakiti anak-anak mereka. Dalam kebanyakan kasus, mereka tidak memahami seberapa berat risiko yang mereka hadapi. Namun, kecelakaan mobil adalah hal yang umum, dan hampir semua orang akan mengalaminya di suatu waktu.
Bagi anak-anak, kecelakaan bahkan lebih berbahaya, karena hanya dibutuhkan sedikit tenaga untuk membuat anak terlempar ke depan melalui kaca depan.
Beberapa orangtua tidak mau bertengkar dengan bayi dan balita yang lebih tua tentang car seat. Karena itu, orangtua mungkin berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa car seat yang tidak pas lebih baik daripada tidak menggunakan car seat sama sekali. Namun, dalam beberapa kasus, car seat yang tidak pas sebenarnya lebih berbahaya, karena bayi dan balita dapat terperangkap di tali pengikat atau tercekik saat terjatuh.
Selalu ikat si Kecil dengan sabuk pengaman. Ini bukan hanya hukum, tetapi juga hal terpenting yang dapat orangtua lakukan untuk menjaga anak tetap aman.
Untuk melindungi bayi dari kematian, cedera serius, dan trauma setelah kecelakaan mobil, ikuti kiat-kiat sederhana berikut:
- Biarkan bayi dan balita duduk di car seat yang menghadap ke belakang hingga ia berusia minimal 24 bulan, atau hingga berat badannya melebihi berat yang direkomendasikan oleh produsen kursi. Membiarkan si Kecil duduk menghadap ke belakang hingga usia 3 tahun menawarkan manfaat keselamatan yang lebih banyak, jadi jangan terburu-buru untuk mengubah si Kecil ke kursi yang menghadap ke depan terlalu cepat.
- Anak-anak harus tetap duduk di car seat dengan sabuk pengaman hingga usia 7 tahun.
- Anak-anak berusia 8-12 tahun kemungkinan besar memerlukan kursi pendorong agar tetap aman.
- Anak-anak tidak boleh duduk di kursi depan hingga berat badannya lebih dari 40 kg.
- Anak-anak tidak boleh duduk di kursi yang memiliki kantung udara hingga berat badannya lebih dari 40 kg, jadi tanyakan kepada mekanik tentang cara menonaktifkan kantung udara belakang yang ada di mobil.
- Letakkan car seat di jok belakang mobil. Secara statistik, jok tengah adalah lokasi yang paling aman, tetapi jok samping dapat digunakan jika Mama memiliki beberapa car seat atau jok tengah tidak memiliki gesper yang sesuai.
- Alas car seat harus terpasang dengan benar dan rata dengan jok. Jika bergoyang atau bergerak, berarti pemasangannya tidak benar.
- Tali pengikat harus pas dengan tubuh si Kecil, dengan gesper menempel pas di dada bayi—bukan di perut atau dagunya. Jika Mama dapat menjepit tali pengikat, berarti talinya terlalu longgar.
- Jika jok memiliki dua gesper, keduanya harus selalu diikat.
- Bayi dan balita tidak boleh diizinkan untuk menggeser tali bahu di bawah lengannya atau membuka sebagian kursi mobil.
- Ingat bahwa car seat akan kedaluwarsa 6 tahun sejak tanggal pembuatannya, jadi kursi mobil bekas mungkin aman, tetapi kursi mobil dari tiga anak yang lalu kemungkinan tidak aman. Periksa label pada kursi mobil untuk mengetahui tanggal kedaluwarsa. Jika tidak ada label seperti itu, jangan gunakan kursi mobil tersebut.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang pentingnya penggunaan car seat untuk anak saat mudik Lebaran. Selamat mudik dan tetap utamakan keselamatan, ya, Ma!